Menurut Windy, perlu adanya upaya-upaya pengurangan dampak perubahan iklim karena manusia bukan satu-satunya mahluk hidup, tetapi masih ada mahluk hidup lain seperti hewan, tumbuhan yang tidak bisa secara cepat beradaptasi dengan perubahan iklim.
“Kita sebagai salah satu aktor yang bisa memainkan peran, memang kita harus secara signifikan melakukan berbagi upaya yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim itu dikemudian hari. Anak muda sebagai aktor harus bisa bertindak dari sekarang,” ujarnya.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah, mengetahui apa saja indikator yang menjadi penyebab permasalahan iklim. Sehingga dengan mengetahui dasar masalah tersebut akan ditemukan solusi yang efektif nantinya.
“Salah satu masalah yang menjadi penyumbang perubahan iklim itu adalah kita kerap menormalisasi hal-hal yang menjadi sumber masalah. Misal ketika belanja ke mana pun kita diberi plastik untuk membawa barang. Kadang kalau gak dikasih plastik kita yang tanya. Sebenarnya itu hal yang normal tapi itu masalah karena kita melakukannya secara terus menerus dan setiap orang melakukannya maka hal normal itu saat ini menjadi masalah,”paparnya.
Menurutnya sampah plastik menjadi salah satu faktor permasalahan terjadinya perubahan iklim di dunia ini. Sehingga dia menyarankan untuk merubah gaya hidup yang lebih mengedepankan keselamatan bumi dari dampak perubuhan iklim.
“Misal saat membeli minuman kemasan plastik kita bisa membawa tumbler sendiri. Atau saat berbelanja kita kita bisa membawa kantong sendiri,” jelasnya.