Creative Hub Ninja Xpress berikan fasilitas foto dan video gratis untuk UMKM. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Mengembangkan potensi generasi milenial dan gen z Kota Metro jadi fokus perhatian Wahdi. Apalagi, 27 persen dari total penduduk kota ini para generasi muda. Uniknya, generasi itu mayoritas tergabung dalam komunitas dan berpotensi meningkatkan geliat perekonomian kota setempat.
Untuk itu, ada program digulirkan Wahdi untuk mengakomodir generasi tersebut yakni, Metro Creative Hub. Itu merupakan kerja kolaborasi antar stakeholder dan OPD untuk meningkatkan geliat perekonomian Kota Metro melalui pendekatan Komunitas Kreatif pada 17 Sub Sektor ekonomi Kreatif yaitu, Pengembang Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fashion, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi Dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan Aplikasi.
“Kami sangat mendukung dan mendorong Metro Creative Hub untuk sinergi dengan program-program pengembangan ekonomi kreatif melalui Pentahelix yaitu akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintahan, dan media, serta ekosistem yang saling terhubung. Pemerintah mendukung adanya Metro Creative Hub dengan memberikan fasilitas sarana dan prasaranannya, serta teknologi yang teknokrat dalam membangun kretifitas yang ada di kecamatan dan kelurahan,“ kata pria berkacamata ini.
Lebih lanjut disampaikannya, ke depan masyarakat Kota Metro akan membutuhkan orang-orang yang kreatif untuk memajukan perekonomian. “Harapannya, melalui Metro Creative Hub ke depan kita dapat memperkenalkan Kota Metro sebagai Kota yang memiliki nilai-nilai kreatifitas sangat tinggi, serta memberikan hasil yang membanggakan dan dapat memajukan Kota Metro ke depannya.
Program menarik lainnya digagas Pemkot adalah Metro Youth Summit. Implementasinya pemerintah berkolaborasi dengan para mentor dan juga anak muda. Selain itu, kegiatan ini tentang strategi pemuda terhadap visi misi Kota Metro yang sangat berpotensi dalam penggerak inovasi di Kota Metro.
Sebagai gambaran, pada 2021 lalu, Metro Youth Summit diikuti 50 pemuda, dan inovator pelajar terjaring di 22 SMA dan SMK negeri dan swasta sebanyak 250 peserta. Berbagai diskusi yang dilakukan menghadirkan pembicara internasional dan menekankan peran pemuda pada masa krisis saat ini. Delegasi berasal dari berbagai bidang ilmu dan budaya yang dapat saling berkolaborasi di bidang pemerintahan, lingkungan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat.
Kegiatan Metro Youth Leadership Summit ini sebagai wadah untuk mengembangkan ide bisnis dan inovasi, kompetitif serta memberikan pengetahuan kepada komunitas masyarakat ekonomi kreatif. Selain itu, pemerintah juga memiliki visi turut meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan menjadi dasar pengembangan bisnis, diharapkan para pemuda dapat menjadi pendorong untuk berkontribusi lebih bagi masyarakat Kota Metro dan bangsa Indonesia.