Wamendag RI Sidak Pasar Lampung, Migor Curah Masih Dijual di Atas HET

23 Jun 2022, 10:04 WIB

Wamendag RI Jerry meninjau harga komoditi kebutuhan pokok masyarakat Pasar Jatimulyo di Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa)

Lampung Selatan, IDN Times - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga menyebut harga sejumlah bahan pokok makanan, termasuk komoditi cabai hingga bawang di Provinsi Lampung relatif stabil dengan jumlah ketersediaan aman.

Pernyataan tersebut disampaikan Wamendag Jerry saat meninjau langsung Pasar Jatimulyo beranda di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (22/06/2022).

"Kita sudah mampir di beberapa pasar, dan sekarang di Pasar Jatimulyo. Dari pengecekan langsung, kami temui bahwa harga-harga untuk komoditi seperti cabai merah keriting, bawang, dan telur harganya relatif stabil, dengan ketersediaan yang cukup dan aman," ujar Wamendag.

1. Wamendag masih temui pedagang eceran menjual minyak goreng curah bersubsidi di atas HET

Wamendag RI Jerry meninjau harga komoditi kebutuhan pokok masyarakat Pasar Jatimulyo di Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa)

Dalam peninjauannya itu, Jerry sempat menyoroti dan mendapati harga jual minyak goreng dari sejumlah pedagang eceran mematok harga minyak goreng curah bersubsidi Rp15 ribu per liter. Itu dinilai jauh lebih mahal melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menurutnya, pemerintah lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI sudah menetapkan aturan lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag ) No 11 Tahun 2022, tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah per 16 Maret 2022 kemarin.

"Kita sempat menemui panjual minyak goreng curah bersubsidi yang harganya sedikit lebih mahal, yakni 15 ribu per liter dari yang seharusnya menurut ketentuan pemerintah sebesar 14 ribu per liternya," imbuh dia.

2. Kunjungan merupakan salah satu upaya pengambilan kebijakan pemerintah

Wamendag RI Jerry meninjau harga komoditi kebutuhan pokok masyarakat Pasar Jatimulyo di Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa)

Jerry Sambuaga melanjutkan, operasi pasar semacam ini dilakukan untuk mengetahui harga-harga bahan pokok di pasaran secara langsung, sebagai bahan laporan dan evaluasi dalam pengambilan kebijakan pemerintah pusat.

"Saya bersama-sama pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota aktif memantau secara langsung harga-harga dipasar. Supaya kita juga tahu dan dapat segera mengambil kebijakan, kalau kita tidak tahu nanti masyarakat yang mengalami kesulitan," ucap Wamendag.

3. Harga cabai dan bawang mahal, Pemprov gelar Operasi Pasar

Operasi Pasar Murah Pemprov Lampung di 3 pasar tradisional serentak Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Guna mengatasi melonjaknya harga cabai di pasaran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung kembali menggelar kegiatan Operasi Pasar untuk komoditi cabai di beberapa pasar tradisional Kota Bandar Lampung meliputi Pasar Tugu, Pasar Kangkung, dan Pasar Pasir Gintung, Rabu (22/6/2022).

Pada operasi pasar kali ini, pemerintah daerah menyiapkan komoditas cabai merah dijual dengan harga Rp70 ribu/Kg dengan harga umum atau harga pasar Rp90 ribu/kg. Selain itu, turut terdapat komoditas bawang merah dijual Rp50 ribu/kg, dengan harga pasar Rp60 ribu/kg.

Assisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengatakan, operasi pasar dilaksanakan karena naiknya harga komoditi cabe dan bawang merah diseluruh wilayah Indonesia. "Dengan operasi pasar diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak naiknya harga ini," imbuhnya.

4. Gandeng kelompok tani

Operasi Pasar Murah Pemprov Lampung di 3 pasar tradisional serentak Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Kusnardi menambahkan, Operasi Pasar dilaksanakan oleh tim pengendali inflasi bekerjasama dengan beberapa kelompok tani dan Gapoktan sedang panen jenis komoditi cabai dan bawang merah.

Rencananya, ke depan pemerintah daerah akan kembali menggelar kegiatan serupa ditiga titik lokasi sama, Sabtu (25/6/2022).

"Ke depan kalau harga masih melonjak akan dilaksanakan kembali operasi pasar terutama didaerah yang kebutuhan masyarakatnya tinggi " tandas Kusnardi.