Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-12 at 5.27.10 PM.jpeg
Polda Lampung membantu para korban musibah bencana alam yang terjadi di Lampung Barat. (Dok. Polda Lampung).

Intinya sih...

  • Ada 95 kepala keluarga terdampakMenurut Kapolda Lampung, 37 personel Polri dikerahkan untuk membantu evakuasi dan pemulihan 95 kepala keluarga terdampak banjir di Lampung Barat.

  • Siapkan program trauma healingPolri menyiapkan program trauma healing untuk membantu pemulihan pasca banjir, dengan fokus pada kondisi psikologis masyarakat yang memerlukan pendampingan intensif.

  • Beri rasa amanKehadiran Polri bersama TNI dan pemerintah setempat diharapkan dapat memberi rasa aman bagi korban bencana, serta mempercepat pemulihan masyarakat Lampung yang terdampak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Barat, IDN Times - Polda Lampung memastikan penanganan bencana tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga psikologis. Selain evakuasi korban, Polri menyalurkan bantuan logistik dan menyiapkan program trauma healing bagi masyarakat terdampak.

"Polri berkomitmen hadir di tengah masyarakat, bersinergi dengan seluruh instansi untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan kebutuhan warga di pengungsian dapat terpenuhi," jelas Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, Jumat (12/9/2025).

1. Ada 95 kepala keluarga terdampak

Polda Lampung membantu para korban musibah bencana alam yang terjadi di Lampung Barat. (Dok. Polda Lampung).

Menurut Helmy, tidak ada kata terlambat untuk membantu para korban musibah bencana alam yang terjadi di Lampung Barat. Ia telah mengintruksikan secara langsung kepada Kapolres Lampung Barat agar mengerahkan personel membantu evakuasi warga yang tertimpa musibah.

Saat ini ada 37 personel Polri telah dikerahkan di dua lokasi banjir Lampung Barat, agar dapat membantu 95 kepala keluarga terdampak. Imbas banjir di lokasi setempat, ada enam rumah rusak berat (empat di antaranya hanyut terbawa arus), tiga rumah rusak sedang, dan 86 rumah rusak ringan dalam musibah banjir tersebut.

Diketahui saat ini para Personel Unit Pammat Dit Samapta Polda Lampung yang diperbantukan (BKO) fokus pada evakuasi barang berharga milik warga,serta bersama masyarakat dan TNI membersihkan rumah yang terendam lumpur, serta menyediakan air bersih menggunakan alkon.

2. Siapkan program trauma healing

Polda Lampung membantu para korban musibah bencana alam yang terjadi di Lampung Barat. (Dok. Polda Lampung).

Kapolda mengatakan, jika memang diperlukan, personel Polda melalui Dit Samapta maupun Brimob Polda lampung akan dikirimkan membantu pemulihan pasca banjir. “Polri hadir menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan posko darurat. Kami juga menyiapkan program trauma healing,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Menurut Helmy, trauma healing menjadi perhatian penting karena dampak bencana tidak hanya fisik. Kondisi psikologis masyarakat memerlukan pendampingan intensif agar cepat pulih, serta pemeriksaan Kondisi Kesehatan dan juga makanan.

“Tim psikolog kepolisian membantu pengungsi mengatasi rasa takut dan cemas. Mereka juga mendampingi korban untuk mengurangi stres akibat bencana,” tambahnya.

Kapolda menyebut program trauma healing akan dijalankan berkelanjutan sampai masyarakat dinilai stabil. Kegiatan difokuskan di posko pengungsian untuk memastikan dukungan langsung kepada korban. “Kami tidak hanya evakuasi dan memberi bantuan logistik. Polri juga memastikan pemulihan mental masyarakat,” kata Helmy.

3. Beri rasa aman

Polda Lampung membantu para korban musibah bencana alam yang terjadi di Lampung Barat. (Dok. Polda Lampung).

Helmy berharap, kehadiran Polri bersama TNI dan pemerintah setempat termasuk organisasi kemasyarakatan yang membantu seperti PMI dapat memberi rasa aman bagi korban bencana. Langkah ini juga mempercepat pemulihan masyarakat Lampung yang terdampak, sehingga aktivitas sosial dan ekonomi kembali berjalan.

“Dengan sinergi lintas instansi, pemulihan akan lebih cepat. Dukungan penuh masyarakat membuat penanganan lebih menyeluruh,” ujar Helmy.

Editorial Team