Ilustrasi pelayanan publik. IDN Times/Gregorius Aryodamar P
Jeje menilai, kebijakan Ini bisa menjadi bahan edukasi pada masyarakat bahwa sebenarnya ada gender lain di luar gender laki-laki dan perempuan. Namun yang perlu digarisbawahi menurutnya, ketakutan masyarakat soal E-KTP yang diperuntukkan bagi transgender.
"Padahal ini hanya sebatas menjembatani teman-teman transgender untuk memiliki identitas. Melihat banyaknya teman-teman transgender yang sulit mengakses, misal fasilitas berkaitan dengan identitas," paparnya.
Namun untuk di Lampung, menurutnya melalui organisasi sudah pernah dibuat program pembuatan KTP dan akses kesehatan gratis pada 2017.
"Kita sempat diskusi dengan Dukcapil dan BPJS, ternyata BPJS bisa diakses dengan KTP tanpa mengcover orang yang ada di kartu keluarga yaitu melalui organisasi," paparnya.
Namun persoalannya harus ada 20 orang nama anggotanya. Sementara pihaknya khawatir jika ada yang tidak bertanggungjawab dan akhirnya tidak ada yang membayar pembiayaan itu maka akan berakibat fatal.
"Tapi kalau KTP ada beberapa yang sudah punya dan itu berkat dampingan dari kita," ujarnya.