Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
hellosehat.com

Bandar Lampung, IDN Times - Sudah tahu belum tradisi pekinangan? Itu adalah tradisi mengunyah selembar daun sirih muda yang diisi oleh kapur sirih, gambir, tembakau, dan pinang.

Masyarakat Indonesia mengenal adat menginang sudah sejak lama, semasa negeri ini masih bernama Nusantara. Salah satunya di Lampung, yang menjadikan tradisi pekinangan bukan sekadar mengunyah selembar daun sirih, tapi sebagai sarana penghormatan bagi masyarakat Lampung.

Banyak yang menarik untuk dicermati, dalam tradisi ini. Sebab pekinangan sebagai sumber daya kekayaan masyarakat Lampung yang memiliki makna tersirat mau pun tersurat.

Yuk simak ulasan selengkapnya.

1. Makna pekinangan dalam kehidupan sehari-hari dan secara adat

wmot.org

Masyarakat Lampung sudah tidak asing lagi dengan kegiatan menginang, terutama dalam kegiatan sehari-hari ataupun dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan adat.

Dalam kehidupan sehari-hari menyuguhkan sirih pinang dapat diartikan sebagai lambang kebersamaan dan kekeluargaan, sedangkan dalam perhelatan adat berfungsi sebagai penghormatan ataupun pembuka pembicaraan masayarakat adat.

Tentu saja dalam menyajikan sirih pinang diperlukan wadah berupa pekinangan dan penghormatan menjadi lebih bermakna.

2. Dihubungkan dengan upacara peringatan

Editorial Team

Tonton lebih seru di