Tips Merawat Pasien COVID-19 Saat Isolasi Mandiri

19 Jul 2021, 10:29 WIB

ilustrasi pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri (freepik.com/freepik)

Bandar Lampung, IDN Times -Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Lampung terus bertambah. Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Minggu (18/7/2021) mencatat, angka positif COVID-19 mencapai 677 kasus. Penambahan tersebut tertinggi selama pandemik.

Total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini 28.009 kasus, sebanyak 21.945 sudah menyelesaikan isolasi.

Lonjakan kasus terjadi pada pekan terakhir membawa kita memasuki keadaan darurat COVID-19. Tentunya saat ini semakin banyak sahabat atau kerabat terdekat yang terinfeksi COVID-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Nah berikut tips aman merawat keluarga sedang isolasi mandiri dari dr. Muslim Kasim yang merupakan dokter spesialis THT sekaligus menjadi relawan edukator COVID-19 di Lampung.

1. Siapa yang boleh merawat pasien COVID-19?

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Menurut dr. Muslim Kasim, yang boleh menentukan pasien tersebut bisa melakukan isolasi mandiri adalah dokter yang bertanggungjawab pada pasien tersebut. Tentunya dengan memerhatikan gejala yang dialami adalah gejala ringan.

Kemudian, orang yang merawat pasien selama isolasi mandiri harus dalam kondisi sehat dan masih muda. Serta tidak memiliki riwayat penyakit kronis atau bawaan.

2. Minimalkan kontak dengan penderita

Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Langkah selanjutnya perlu diperhatikan adalah, apabila tidak ada kepentingan mendesak, hindari kontak langsung dgn pasien dan usahakan selalu menjaga jarak.

Kemudian saat merawat pasien, harus selalu memakai alat pelindung diri (APD). Minimal memakai masker medis, sarung tangan dan gown.

"Bila tidak ada gown maka pakaian yg dipakai setelah merawat harus segera dicuci," kata pemilik akun Instagram @dr.muslimkasim ini.

Ia juga menyarankan untuk membuka jendela setiap pagi. Sebab itu usahakan pasien berada di ruangan berventilasi bagus dan bisa terkena sinar matahari langsung.

3. Jaga kebersihan diri dan ruangan

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Hal yang tidak kalah penting dan harus menjadi kebiasaan menurut dr. Muslim Kasim adalah rajin mencuci tangan pakai sabun. Terutama sebelum menyentuh pasien, setelah menyentuh pasien dan setelah terpapar benda atau cairan dari pasien.

Menurutnya, membersihkan permukaan benda-benda atau bagian-bagian di rumah yang sering disentuh tangan harus dilakukan teratur menggunakan disinfektan.

"Termasuk kamar mandi yang digunakan anggota keluarga yang tengah diisolasi setiap selesai digunakan," terangnya.

4. Pantau kondisi pasien secara berkala

Ilustrasi pasien (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Selanjutnya, kamu juga perlu menyiapkan nomer telepon layanan kesehatan atau dokter terdekat. Sehingga saat terjadi keadaan gawat segera hubungi nomer tersebut.

"Kondisi pasien perlu dipantau secara berkala. Jika kondisinya memburuk seperti sesak nafas, batuk berat, badan lemah, tidak bisa makan/minum, penurunan kesadaran, segera
bawa ke rumah sakit," papar dr. Muslim Kasim.

5. Pasien COVID-19 butuh perhatian lebih

Ilustrasi isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Selain itu, menurut dr. Muslim Kasim, menunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan tetap berkomunikasi dan memberi semangat lewat telpon atau video call penting dilakukan.

Sebab, sebagian orang dengan COVID-19 sangat berisiko mengalami stress dan gangguan mental yang berujung pada memburuknya kondisi kesehatan.

"Dukungan moril dari orang-orang tercinta bisa bantu mengatasi masalah ini," ujarnya.