Tegas! Satgas Konflik Satwa Liar Minta Warga Tak Aktivitas di TNBBS

Lampung Barat, IDN Times - Satgas Penanganan Konflik Satwa Liar di Kabupaten Lampung Barat keras mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Imbauan ini menyusul peristiwa konflik harimau dengan masyarakat kembali terjadi wilayah TNBBS berujung temuan jasad seorang petani kopi Zainudin (28).
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berada di wilayah lahan hutan lindung," ujar Kasatgas sekaligus Dandim 0422 Lampung Barat, Letkol Rinto Wijaya, Jumat (24/1/2025).
1. Tegaskan kawasan TNBBS sebagai hutan lindung

Lanjut Rinto, kawasan TNBBS merupakan wilayah hutan dilindungi oleh negera sekaligus menjadi lokasi konservasi satwa-satwa liar yang dilindungi, termasuk hewan harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae).
Pasalnya, selama setahun terakhir Tim Satgas Penanganan Konflik Satwa Liar setempat dikatakan telah mencatat empat warga meninggal dunia akibat serangan harimau.
"Jadi dengan kejadian ini, kami sudah menangkap dua harimau dan diserahkan kepada pihak yang berwenang. Untuk kali ini, tidak akan lagi dilakukan penangkapan, tetapi Satgas tegas meminta masyarakat keluar dari kawasan TNBBS," imbuhnya.
2. Minta petani tak beraktivitas di TNBBS

Rinto menyampaikan, kawasan hutan TNBBS sejatinya memang tempat tinggal bagi habitat satwa-satwa liar, termasuk harimau, maka sudah seharusnya tidak dicampuri atau dijamah aktivitas manusia.
Guna menindaklanjuti imbauan ini, tim Satgas telah berkoordinasi dengan pihak TNBBS dan kepolisian wilayah Mapolres Lampung Barat, untuk mensosialisasikan seruan ini kepada masyarakat, terutama bagi para petani menggarap wilayah TNBBS.
"Diharapkan populasi harimau sumatra tidak punah, konservasi di tanah hutan lindung tetap terjaga. Apabila, seluruh harimau ditangkap maka, populasi itu sendiri akan habis," katanya.
3. Imbau larangan perburuan liar

Lebih lanjut Rinto menduga, salah satu penyebab terjadinya konflik antara harimau dengan warga setempat, dikarenakan para petani melakukan aktivitas perkebunan tidak menjaga mata rantai makanan satwa-satwa liar.
"Harimau tidak mendapatkan asupan makanan, termasuk hewan-hewan lainnya karena diambil oleh masyarakat. Kami juga mengimbau masyarakat tidak melakukan perburuan liar hewan-hewan lainnya yang selama menjadi mangsa harimau," tegasnya.