Wow! Kabiro Akademik Unila Punya 2 Anak Masuk Fakultas Kedokteran
Kepala Biro (Kabiro) Akademik dan Kemahasiswaan Unila, Hero Satrian Arif saat menjadi saksi di PN Tipikor Tanjungkarang, Kamis (9/2/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandara Lampung, IDN Times - Kepala Biro (Kabiro) Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Lampung (Unila), Hero Satrian Arif mengaku memiliki 2 anak kandung berkuliah di Fakultas Kedokteran Unila.
Fakta itu mencuat saat menjadi salah satu saksi dalam perkara suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila jalur mandiri 2022 di Ruang Bagir Manan, PN Tipikor Tanjungkarang, Kamis (9/2/2023).
Kedua anaknya tersebut masing-masing bernama Syifa dan Salma, masuk diterima Fakultas Kedokteran Unila pada 2018 dan 2019 atau sejak menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) TU Fakultas Kedokteran Unila.
1. Anak sulung sedang pendidikan Co-ass
ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)Mencuatnya pengakuan itu saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK RI mencecar saksi Hero. Itu pascaketerangannya menerima titipan mahasiswa dari salah satu pejabat Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Itjen Kemendikbud).
"Saksi kenal dengan namanya Syifa," tanya penuntut umum.
"Anak kandung saya, anak tua saya," jawab saksi Hero.
"Anak nomor satu pak ya, dia sekarang di mana pak," kata JPU.
Dijelaskan saksi Hero, putri sulungnya tersebut kini sedang menempuh pendidikan Co-aas alias Co-assistant. "Saat ini masih Co-aas," sambung saksi.
Baca Juga: KPK Eksekusi Andi Desfiandi Penyuap Rektor Unila ke Lapas Rajabasa
2. Putri pertama masuk kedokteran saat jabat Kabag TU FK Unila
Ilustrasi mahasiswa kedokteran. (setkab.go.id)Lebih lanjut saksi Hero pun menjelaskan, putri sulungnya atas nama Syifa itu merupakan salah satu mahasiwa di Fakultas Kedokteran Unila.
"Masuk tahu berapa pak," ucap jaksa.
"Tahun 2019," kata saksi.
Kemudian jaksa pun menanyakan, posisi jabatan saksi Hero saat putrinya Syifa tersebut masuk dan diterima Fakultas Kedokteran. "Saat itu, masih Kabag di Fakultas Kedokteran," imbuh saksi.
3. Putri kedua turut berkuliah di FK Unila
Fakultas Kedokteran Unila. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)Bukan cuma satu, penuntut umum turut mengungkap, saksi Hero juga masih memiliki seorang putri kandung lainnya kini masih menempuh pendidikan kedokteran di Unila.
"Kemudian Salma apa?," cecar JPU.
"Anak kandung saya nomor 2," imbuh saksi Hero.
"Itu mahasiswa kedokteran juga pak," sambung jaksa.
"Iya, di Univeristas Lampung," kata saksi.
Sama halnya dengan putri bernama Syifa, penuntut umum mendalami penerimaan anak kandung ke-2 nya tersebut. "Baik pada saat itu masuknya tahun berapa?," tanya JPU.
"Oh Syifa 2018, dan Salma tahun 2019," kata saksi.
"Berarti saat 2018, jabatan bapak sebagai Kabag TU Fakultas Kedokteran dan masuk Fakultas Kedokteran, kemudian yang Salma masuk kedokteran juga saat jabat kepala biro pak ya," terang jaksa.
"Siap," singkat Hero.
4. Saksi klaim tidak pernah menitipkan anak kandungnya
Ilustrasi mahasiswa (freepik.com/drobotdean)Pascamendengarkan pengakuan itu, JPU lantas meminta kejujuran saksi Hero. Itu ihwal dugaan penitipan kedua anak kandungnya tersebut dalam proses penerimaan seleksi di Fakultas Kedokteran Unila.
"Tidak dititipkan pak, saya tidak pernah mengajarkan anak saya," akui saksi.
Mendapati jawaban itu, lalu Ketua Majelis Hakim Lingga Setiawan segera memotong ucapan saksi. "Eh pak gak usah ditambah-tambah keterangannya, kalau ditanya dititipkan tidak jawab tidak, biar gak lama oke lanjutkan," tegas hakim.
"Cukup Yang Mulia," tandas JPU.
Baca Juga: Hakim Sidang Karomani Cs Omeli Kabiro Akademik Kemahasiswaan Unila
