Warga Pesawaran Tembak Kantor MUI Pusat, Bupati: Harus Saling Pantau

Pemkab siap fasilitas pulangan jasad pelaku

Pesawaran, IDN Times - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona angkat bicara ihwal insiden penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Jakarta melibatkan pelaku merupakan warga kabupaten setempat.

Dendi mengamini pelaku Mustopa merupakan warga asal Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran. Pihaknya juga telah menerima konfirmasi langsung dari Polda Lampung.

"Iya inisal M ini warga Sukajaya, Kecamatan Way Khilau yang dulunya Kecamatan Kedondong. Di KTP itu masih Kedondong, tapi karena kecamatan itu sekarang sudah mekar jadi dua. Itu adalah Kecamatan Way Khilau, Desa Sukajaya," ujarnya saat dimintai keterangan awak media, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Punya Riwayat Kejiwaan, Begini Keseharian Pelaku Penembakan Kantor MUI

1. Warga hingga kecamatan akui pelaku alami gangguan kejiwaan

Warga Pesawaran Tembak Kantor MUI Pusat, Bupati: Harus Saling PantauBupati Pesawaran Dendi Ramadhona. (Instagram.com/dendi_ramadhona).

Hasil konfirmasi dan komunikasi dari kepolisian daerah, Dendi menjelaskan, insiden penembakan dilakukan Mustopa terjadi di Kantor MUI pusat. Saat itu, sedang dilaksanakan rapat dan tiba-tiba datang pelaku memaksa masuk ingin bertemu dengan jajaran pimpinan tinggi MUI.

"Dia mengaku dirinya sebagai nabi dan terjadilah di sana hal-hal yang tidak kita inginkan, hingga ditangkap dan ditemukan identitas KTP inisal M warga Sukajaya, Kecamatan Way Khilau itu," ucapnya.

Pascamenerima laporan peristiwa itu, dikatakan pemerintah kabupaten sudah langsung mencari informasi dan keterangan dari warga dan pihak kecamatan setempat. "Bahwa benar, memang inisal M ini pikirannya pernah terganggu dan dia mengaku sebagai nabi, serta di 2016 pernah juga melakukan pengerusakan di Bandar Lampung sempat ditangkap," sambung Dendi.

2. Bakal fasilitasi keluarga pulangkan jasad dari Jakarta

Warga Pesawaran Tembak Kantor MUI Pusat, Bupati: Harus Saling PantauIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Terkait kemungkinan proses pemulangan jasad hingga pemakaman pelaku Mustopa dilaksanakan di kampung halaman, Dendi menyebut, pemerintah kabupaten masih menunggu informasi lebih lanjut dari aparat kepolisian soal tindak lanjut penanganan kasus tersebut.

Kendati demikian, pihaknya bakal menfasilitasi pihak keluarga. Itu bila menginginkan proses pemulangan dan pemakaman jasad Mustopa dari Jakarta.

"Kami masih menunggu informasikan dari Mabes ataupun Polda Metro Jaya. Apakah pelaku akan diautopsi di sana atau seperti apa nantinya," kata Dendi.

3. Ajak tokoh agama dan masyarakat tingkatkan upaya preventif

Warga Pesawaran Tembak Kantor MUI Pusat, Bupati: Harus Saling PantauPenampakan rumah pelaku penembakan Kantor MUI pusat di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Sebagai langkah tindak lanjut, Dendi pun mengajak unsur tokoh lintas agama hingga tokoh masyarakat kian meningkatkan upaya preventif dengan pemerintah kabupaten. Itu guna menangkal dan mencegah penyebaran doktrin maupun ajakan mengikuti ajaran sesat.

"Kita harus saling pantau, baiknya segara dikonfirmasi ke pihak berwenang bila ditemukan ajaran menyimpang. Jangan sampai semacam ini justru menyebar luas dan kembali terulang terhadap warga Pesawaran," tandas pria juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung tersebut.

Baca Juga: Ketua MUI Lampung Mukri Kecam Penembakan Kantor MUI oleh Warga Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya