Warek Unila Prof Asep Setor Rp650 Juta ke Rektor untuk 3 Mahasiswa FK

Rp100 juta dipotong untuk mengganti uang Muktamar

Bandar Lampung, IDN Times - Wakil Rektor II Bidang Keuangan Universitas Lampung (Unila), Prof Asep Sukohar mengakui turut menyetorkan tiga nama mahasiswa titipan untuk diluluskan dalam proses penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila jalur mandiri 2022.

Pengakuan tersebut disampaikan Prof Asep saat menjadi saksi sidang korupsi suap Rektor Unila atas terdakwa Andi Desfiandi di Ruang Bagir Manan, Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Tanjungkarang, Rabu (16/11/2022).

Dalam keterangannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Agung Satrio Wibowo mulanya menanyakan perkenalan dan pengetahuan Prof Asep kepada Budi Sutomo, selaku Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila sekaligus orang kepercayaan Rektor Unila nonaktif, Prof Karomani.

"Iya saya tahu pak, dia kepala biro orang kepercayaan pak Rektor," jawab saksi Asep.

JPU kembali menanyakan komunikasi dan hubungannya bersama Budi Sutomo ihwal penerimaan mahasiswa Unila melalui jalur mandiri. Lantas saksi Asep mengaku berkomunikasi dengan Budi, menyangkut urusan menyerahkan uang mahar titipan orang tua mahasiswa lolos seleksi penerimaan kepada Prof Karomani.

Dalam periode penerimaan mahasiswa baru itu, saksi Asep mengamini telah menyetorkan 3 nama mahasiswa kepada Prof Karomani, untuk diluluskan ke Fakultas Kedokteran Unila. Ketiga nama itu diperoleh langsung dari pihak orang tua calon mahasiswa yaitu, Zuhriadi, Hj Sofi, dan Zakia.

"Pertama Dokter Zuhriadi datang meminta bantuan untuk meluluskan nama satu mahasiswa. Ya sudah simpan saja di meja nanti saya setorkan ke rektor," kata Asep.

Memasuki 18 Juli 2022 tepatnya saat pengumuman seleksi Mandiri, benar saja mahasiswa titipan tersebut berhasil diterima masuk Fakultas Kedokteran. Kemudian Budi Sutomo mendatanginya dan menyakan ihwal uang mahar mahasiswa titipan tersebut senilai Rp250 juta.

"Bagaiman kamu tahu kalau kedatangan Budi Sutomo menanyakan uang atas perintah tersangka Karomani?" tanya JPU

"Karena Pak Budi Sutomo datang disuruh Pak Karomani, jadi memang Pak Budi datang langsung menanyakan sudah belum titipannya dan dia disuruh Pak Karomani. Saya jawab nanti ditanyakan dulu ke orangnya (Dokter Zuhriadi)," timpal saksi Asep.

Kemudian terkait titipan 2 nama calon mahasiswa lainnya, itu dakui Prof Asep berasal dari tetangga rumahnya yang datang menemuinya untuk meminta agar anak yang bersangkutan dapat diluluskan ke Fakultas Kedokteran.

"Tetangga menemui saya, datang lalu saya sampaikan pak rektor. Untuk setoran kedua dari Hj Sofi 100 juta dan Zakia 300 juta," katanya.

Alhasil, saksi Asep Sukohar mengumpulkan total uang mahasiswa titipan mencapai Rp750 juta, untuk tiga nama mahasiswa lolos menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila tahun penerimaan 2022 via jalur mandiri.

Total uang mahar Rp750 juta itu diakui saksi Asep tidak disetorkan kepada Budi Sutomo seluruh, melainkan hanya Rp650 juta dalam kurun waktu dua kali penyerahan yaitu Rp250 juta dan Rp300.

Sedangkan sisa Rp100 juta dicatut oleh saksi Asep dari setoran pertama Dokter Zuhriadi Rp350 juta, untuk menggantikan uang talangan koordinator kesehatan pelaksanaan kegiatan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Provinsi Lampung beberapa waktu lalu atas izin Rektor Unila Prof Karomani.

"Betul (Rp100 juta) jadi dalam Muktamar NU itu dipotong, karena saya sebagai Ketua Koordinator Kesehatan Provinsi Muktamar bukan untuk pribadi, tapi untuk semua rapid tes, konsumsi, dan lain-lain," tandas Prof Asep.

Baca Juga: Andi Pernah WA Prof Asep Minta Bantu Titip Mahasiswa ke Rektor Unila

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya