Terjadi Hujan Es di Way Kanan Lampung, Ini Penjelasan BMKG 

Maret ini masih akan ada hujan dan cuaca ekstrem

Bandar Lampung, IDN Times - Fenomena hujan terjadi di wilayah Desa Tiuh Balak, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Selasa (9/3/2021) sekitar pukul 16.00 WIB sempat membuat heboh warga setempat. Sejumlah warga bahkan merekam momen itu dan membagikannya via media sosial.

Seorang warga setempat, Nurul Azmi, membenarkan adanya momen langka tersebut. Ia mengatakan, peristiwa hujan es yang terjadi diiringi hujan lebat serta angin kencang.

"Benar (hujan es) kejadiannya kemarin sore, kalau hujannya sampai menjelang malam. Kabarnya juga ada tower HT yang ikut tumbang, sama beberapa atap rumah warga yang terangkat angin," terangnya, Rabu (10/3/2021).

1. Tidak ada korban jiwa

Terjadi Hujan Es di Way Kanan Lampung, Ini Penjelasan BMKG Ilustrasi Suasana Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Nurul melanjutkan, ia mengaku bersyukur. Pasalnya, kejadian langka tersebut tidak ada korban jiwa. Kendati demikian, sejumlah warga terpaksa harus mengalami sedikit kerugian, akibat atap rumah yang terlanjur rusak.

"Atap rumah rusak itu, karena angin yang kelewat kencang. Kalau hujan es kurang lebih sebesar batu kerikil kecil dan itu juga gak begitu lama (hujan es turun)," katanya.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem! Lampung Berpotensi Banjir dan Longsor 

2. Fenomena hujan es merupakan kejadian biasa terjadi

Terjadi Hujan Es di Way Kanan Lampung, Ini Penjelasan BMKG Ilustrasi hujan (IDN Times/Arief Rahmat)

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Hariyanto, mengatakan, terlepas dari kebenaran atau tidaknya kejadian hujan es di Way Kanan Selasa sore. BMKG ingin menegaskan, fenomena itu merupakan fenomena alam yang biasa terjadi diakibatkan oleh awan Cumulonimbus.

Pasalnya, hujan es ditimbulkan karena gumpalan awan Cumulonimbus yang besar dan tinggi. Itu disebabkan adanya belokan angin dan perlambatan udara yang membawa masa udara masuk ke wilayah Lampung, sehingga terbentuknya awan Cumulonimbus yang relatif lebih besar dari biasanya.

"Sehingga saat melewati freezing level ataupun 0 derajat terjadilah pembekuan es, dan awan tidak bisa menampung es yang jatuh," ucap Rudy

3. BMKG Lampung membagikan ciri-ciri akan terjadinya hujan es

Terjadi Hujan Es di Way Kanan Lampung, Ini Penjelasan BMKG Ilustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Rudy mengatakan, fenomena hujan es di Desa Tiuh Balak, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan kemungkinan besar tidak akan kembali terulang. Pasalnya, momen langka tersebut tidak bakal terjadi di satu tempat atau di titik yang sama karena percepatan angin dan pergerakan awan yang sangat dinamis.

Meski hujan es relatif belum bisa diprediksi, namun kedatangannya bisa dideteksi. Adapun ciri-ciri hujan es seperti, satu hari sebelumnya udara dari malam hingga pagi hari relatif terasa sangat panah atau gerah.

Kemudian mulai pukul 10.00 WIB pagi, pertumbuhan awan Cumulonimbus atau awan putih berlapis-lapis, terdapat jenis awan yang mempunyai batas tepinya berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

"Tahap berikutnya, awan itu akan cepat berubah warna menjadi abu-abu dan hitam dan pepohonan disekitar ada ranting yang mulai bergoyang-goyang, dikarenakan sentuhan udara dingin disekitarnya. Biasanya hujan yang pertama kali turun sangat deras terus terjadi begitu tiba-tiba," papar Rudy

4. Hujan es merupakan pertanda cuaca ekstrem

Terjadi Hujan Es di Way Kanan Lampung, Ini Penjelasan BMKG ANTARA FOTO/Yusran Uccang

BMKG Lampung menyatakan, fenomena hujan es merupakan pertanda cuaca ekstrem. Rudy mengingatkan, Maret 2021, Lampung masih masa musim penghujan. Kendati intensitas curah hujan yang bakal terjadi sudah mulai berkurang, dibandingkan bulan Januari dan Februari kemarin.

"Di bulan Maret ini, masih akan ada hujan dan cuaca ekstrem masih sangat mungkin terjadi," ucap Rudy.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat Provinsi Lampung akan memasuki transisi cuaca ke musim pancaroba. Oleh karena itu, ia menghimbau agar masyarakat Lampung lebih waspada terdampak terhadap bencana yang kemungkinan bisa terjadi.

"Jadi kategori cuaca ekstrem itu, kalau hujan akan sangat lebat, kalau panas akan sangat panas, dan jika terjadi angin akan sangat kencang," tandas Rudy

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Angin Kencang, Warga Diminta Waspada Pohon Tumbang

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya