Satpam Rumah Sakit Daerah di Bandar Lampung Aniaya Nenek

Ditinju di bagian bibir hingga bengkak

Bandar Lampung, IDN Times - Aksi arogansi petugas pelayanan publik kembali terjadi di Kota Bandar Lampung. Kali ini, hal tersebut harus dialami wanita lanjut usia bernama Lasmi, warga Kelurahan Penengahan, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Lasmi sehari-hari berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek mengaku dianiaya seorang oknum satuan pengaman (satpam) RS setempat. Tak ayal, ia pun melayangkan laporan ke pihak Mapolresta Bandar Lampung.

"Iya ini saya ditinju pakai tangan (oleh oknum satpam) kejadian sekitar jam 11.00 tadi," ujar Lasmi, seraya memperlihatkan bibirnya yang bengkak membiru, saat ditemui usai menyambangi ruang SPKT Polresta Bandar Lampung, Selasa (7/9/2021) sore.

Baca Juga: Bandar Lampung PPKM Level 3, Eva Dwiana Minta Warga Jangan Lengah

1. Sempat diancam dan menerima pukulan di bagian bibir

Satpam Rumah Sakit Daerah di Bandar Lampung Aniaya NenekIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sang nenek sudah berjualan di sekitar RSUD Abdoel Moeloek sejak tahun 80'an itu mengatakan, peristiwa itu bermula saat seorang satpam memintanya keluar dari dalam area rumah sakit setempat.

Namun, ia meminta waktu sebentar lantaran ingin mengantarkan termos air milik seseorang. Alih-alih mengizinkanya, tiba-tiba oknum satpam justru membentak dan terus memaksanya untuk pergi. 

“Dia (satpam) kasar ke saya, ‘terserah gak ada urusan, pergi sana. Saya lempar termos ini juga ke kamu'. Habis itu saya langsung dipukul pakai tangan kanan, bibir saya sampai pecah ini bisa dilihat bengkak,” kata sang nenek.

2. Rekan oknum satpam lainnya berusaha menengahi

Satpam Rumah Sakit Daerah di Bandar Lampung Aniaya NenekLasmi, korban penganiayaan oknum satpam di RSUD Abdoel Moeloek (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lasmi melanjutkan, saat peristiwa tersebut berlangsung, sejumlah satpam lainnya juga sempat datang dan berusaha menengahi permasalahan tersebut.

"Habis itu gak lama, temen-temen satpam ini pada dateng, karena dengar aksi ribut-ribut. Saya juga gak tahu kenapa bisa tega seperti itu," imbuhnya.

3. Aksi arogansi berujung laporan ke pihak kepolisian

Satpam Rumah Sakit Daerah di Bandar Lampung Aniaya NenekMapolresta Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lebih lanjut, Lasmi pun heran atas peristiwa menimpanya tersebut. Pasalnya, selama ini ia dan rekan lainnya diperbolehkan untuk berjualan di daerah sekitar dan tidak pernah mendapatkan larangan.

Atas kejadian tersebut, korban akhirnya memutuskan untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolresta Bandar Lampung.

"Ini saya buat laporan, dibantu adik saya keluarga menyarankan ini supaya diproses," tandas dia.

Tak ayal, perilaku dialami Lasmi merupakan aksi arogansi ketiga kalinya petugas pelayanan publik Kota Bandar Lampung dalam kurun waktu sepekan terakhir. Setelah sebelumnya ada aksi pengeroyokan terhadap warga dilakukan oleh oknum petugas Disdukcapil dan BPBD Kota Bandar Lampung.

Baca Juga: Dugaan Pengeroyokan Oknum Disdukcapil Bandar Lampung Berakhir Damai

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya