Realisasi Kedelai Subsidi Bulog Lampung Masih Minim, Hanya 41 Persen! 

Besaran nilai subsidi Rp3,8 M

Bandar Lampung, IDN Times - Perum Bulog Divisi Regional Lampung mengamini realisasi penyaluran kedelai bersubsidi selisih harga Rp1.000 per kilogram, bagi para perajin tahu tempe daerah setempat periode 4 bulan terakhir tepatnya April hingga Juli belum maksimal. Realisasinya, baru 41 persen.

Kepala Perum Bulog Divre Lampung, Etik Yulianti mengatakan, penghitungan tersebut masih jauh dari plafon subsidi kedelai pemerintah pusat untuk Provinsi Lampung. Total kuota 13.000 ton dengan jumlah alokasi per bulan sebesar 4.500 ton.

"Sudah kita salurkan subsidi sebanyak 3,8 miliar, ini hanya 3.836 ton (kedelai) kepada Kopti di 15 kabupaten/kota di Lampung. Harapan kami ke depan, supaya dikoordinir lebih cepat di masing-masing Kopti, sehingga lebih banyak yang diserap," ujarnya saat dimintai keterangan, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Muhammadiyah Aksi di Depan DPRD Lampung

1. Periode kontrak terlalu cepat dan persyaratan kedelai pemenuhan realisasi subsidi

Realisasi Kedelai Subsidi Bulog Lampung Masih Minim, Hanya 41 Persen! Penyaluran kedelai bersubsidi oleh Perum Bulog ke perajin tahu dan tempe. (dok. Bulog)

Etik melanjutkan, lambatnya pemenuhan angka realisasi kedelai bersubsidi kepada para perajin tahu tempe di Lampung, itu ditenggarai akibat jarak waktu distribusi terlalu cepat. Pasalnya, dalam satu kontrak hanya diberi jangka waktu selama dua minggu.

Selain itu, kelengkapan persyaratan administrasi memperoleh kedelai bersubsidi semisal mencantumkan NIK KTP hingga Nomor Izin Berusaha (NIB), ikut menengarai kecilnya angka realisasi subsidi kepada para perajin.

"Sesuai disampaikan pak Menteri Perdagangan kemarin, mudah-mudahan apa yang disampaikan kemarin bisa dipermudah. InsyaAllah kita tunggu saja di perjalanan waktu Oktober ke depan," ucapnya.

2. Subsidi kedelai terus berlanjut hingga Desember 2022

Realisasi Kedelai Subsidi Bulog Lampung Masih Minim, Hanya 41 Persen! Ilustrasi kedelai (IDN Times/Istimewa)

Berkaca dari sederet permasalahan tersebut, Etik memastikan, subsidi kedelai akan berlanjut hingga Desember 2022. Ia pun berharap stakeholder terkait ikut mendukung dalam proses pendistribusian tersebut, sehingga realisasi plafon subsidi dapat terpenuhi secara utuh.

"Nanti di Oktober sampai Desember akan kita mulai lagi, tentunya dengan harapan sesuai plafon ditetapkan," tandas dia.

3. Harapkan harga kedelai tetap stabil

Realisasi Kedelai Subsidi Bulog Lampung Masih Minim, Hanya 41 Persen! Ilustrasi pekerja menyelesaikan produksi tahu (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Sekretaris Puskopti Lampung M Darja turut mengharapkan, harga kedelai dapat terus stabil guna menjaga produksi perajin tahu tempe. Pasalnya, harga kedelai Rp13 ribu per kilogram dianggap sudah cukup memberatkan perajin dalam proses produksi.

"Meski sudah ada bantuan selisih harga kedelai (Rp1.000 per kilo), tapi kami pun berharap harga kedelai ini dikemudian hari tetap stabil, sebab kondisi saat ini harga terus naik," tandas dia.

Baca Juga: Inflasi September 2022 Lampung Tertinggi Sejak 2018, Kok Bisa?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya