Ratusan Warga Kumpul di Kota Baru Sambut Jokowi, Ternyata Batal Datang

Minta bebas sewa lahan hingga stabilisasi harga singkong

Lampung Selatan, IDN Times - Rekaman video hingga penampakan foto ratusan warga berkumpul di lokasi bangunan mangkrak mega proyek Kota Baru, Lampung Selatan tersebar luas di sejumlah grup pesan singkat aplikasi WhatsApp (WA) hingga media sosial (medsos), Rabu (3/5/2023).

Antusiasme ratusan warga tersebut bersiap menunggu agenda kedatangan Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo, guna menyambut hingga menyampaikan keluh kesah langsung kepada orang nomor satu di Tanah Air tersebut.

Para warga mendatangi gedung mangkrak sejak bertahun-tahun lalu itu dengan cara menaiki sepeda motor, beberapa di antaranya bahkan rela berjalan kaki. Mereka juga membawa alas tikar hingga bekal makanan ke lokasi digadang-gadang bakal menjadi pusat pemerintahan Provinsi Lampung.

Bukan hanya itu, terlihat ratusan warga juga nampak membuat lingkaran seraya memanjatkan doa bersama dengan mengangkat kedua tangan di depan dada.

1. Warga siapkan spanduk soal stabilisasi harga singkong hingga sewa lahan Kota Baru

Ratusan Warga Kumpul di Kota Baru Sambut Jokowi, Ternyata Batal DatangPenampakan ratusan warga berkumpul di mega proyek Kota Baru bersiap sambut kedatangan Presiden Jokowi. (IDN Times/Istimewa).

Aksi sambutan warga terhadap Presiden Jokowi tersebut juga disiapkan sejumlah spanduk berisi keluhan, yang bertulis menggunakan spidol merah di atas kertas karton putih.

"STABILKAN HARGA SINGKONG," hingga "TOLAK SEWA LAHAN KOTA BARU," tulis spanduk.

"PAK JOKOWI TOLONG!!! KAMI PETANI HANYA INGIN MENUMPANG DI LAHAN KOTA BARU," curhatan warga di spanduk lainnya.

Baca Juga: 13 Potret Jalanan Rusak di Lampung, Jokowi Bakal Tinjau Langsung

2. Ratusan warga membubarkan diri

Ratusan Warga Kumpul di Kota Baru Sambut Jokowi, Ternyata Batal DatangPenampakan ratusan warga berkumpul di mega proyek Kota Baru bersiap sambut kedatangan Presiden Jokowi. (IDN Times/Istimewa).

Meski sudah cukup antusiasme, sayangnya, niatan ratusan warga hendak curhat langsung ke Presiden Jokowi tersebut harus urung terlaksana. Itu dikarenakan orang nomor satu di Tanah Air tersebut menunda kedatangan terbang ke provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai pada Rabu (3/5/2023).

"Kita udah mau pada bubarin barisan, karena lama menunggu lama bapak presiden, belum datang yang kemungkinan besok. Tetap kita mau kumpul lagi, kita kumpul di kantor DPR yang belum jadi," ucap suara pria dalam rekaman video diterima IDN Times seraya memperlihatkan warga pergi meninggalkan lokasi titik kumpulan.

"Penyampaiannya pak kecewa atau enggak?," tanya perekam video ke warga lainnya. "Gak kecewa soalnya udah diniati kok," sahut pria bertopi menaiki sepeda motor serta membawa istri dan anaknya tersebut.

3. Sekitar 300 orang tergabung dari warga 3 desa

Ratusan Warga Kumpul di Kota Baru Sambut Jokowi, Ternyata Batal DatangPenampakan ratusan warga berkumpul di mega proyek Kota Baru bersiap sambut kedatangan Presiden Jokowi. (IDN Times/Istimewa).

Terkait ratusan warga berkumpul di salah satu lokasi mega proyek Kota Baru ini, seorang warga Margiman mengamini keberadaan tersebut. Dikatakan, para warga itu terdiri dari 3 desa yaitu, Desa Sinar Rejeki, Desa Purwotani, dan Dan Sindang Anom Lampung Selatan.

"Kami ada tiga desa sekitar 300 orang. Kami tau info pak Jokowi mau datang ke sini, terus di Desa Purwotani juga sudah ada pos paspampresnya. Infonya pak Jokowi mau lewat sini, makanya kami siap-siap kumpul di sini," imbuhnya saat dimintai keterangan.

Akibat tak menerima kejelasan informasi ihwal kunjungan hingga agenda Jokowi di Lampung, ratusan warga sudah berkumpul sejak pagi hari memutuskan pulang ke rumah masing-masing. "Kami nunggu dari jam 8 pagi, tapi sebagian dari kami ibu-ibu dan anak-anak udah pulang. Kasian nungguin," lanjut dia.

4. Tuntut bebas biaya sewa lahan hingga akses Kota Baru

Ratusan Warga Kumpul di Kota Baru Sambut Jokowi, Ternyata Batal DatangPenampakan ratusan warga berkumpul di mega proyek Kota Baru bersiap sambut kedatangan Presiden Jokowi. (IDN Times/Istimewa).

Lebih lanjut Margiman menjelaskan, kedatangan ratusan warga itu berkeinginan menyampaikan sederet keluhan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Misalnya, menolak penyewaan lahan oleh pemerintah terhadap bidang pertanian di sekitar kawasan Kota Baru.

"Inikan tanah pemerintah kok disewakan, kami petani cuma minta agar bisa menggarap lahan ini saja, ketimbang tidak diurus. Biaya sewanya itu dipatok 3 juta per hektare," keluhnya.

Kemudian para warga juga meminta jalan menuju Kota Baru segera diperbaiki hingga menuntut kemampuan pemerintah menstabilkan harga singkong. "Selama ini potongan dari penjualan singkong itu sampai 40 persen, kalau potongannya turun, kami bisa sedikit lebih makmur lah hidupnya," tandas dia.

Baca Juga: Simsalabim! Jelang Jokowi ke Lampung, Lubang Jalan Rumbia Hilang

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya