Pelajar Tewas Tawuran di Bandar Lampung, SMK BLK: Karena Saling Ejek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - SMK BLK Bandar Lampung angkat bicara ihwal peristiwa tawuran antar pelajar mengakibatkan korban jiwa salah satu siswa sekolah setempat. Insiden itu terjadi di Jalan Soekarno Hatta (Bypass), Way Dadi, Kecamatan Sukorame, Senin (30/10/2023).
Korban inisal GIZ (17) merupakan pelajar kelas 12 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Ia ditemukan tergeletak bersimbah dengan sejumlah luka bacok dan meninggal dunia.
"Yang jelas kami turut berduka dan mengucapkan rasa belasungkawa. Ini menjadi hal penting bagi sekolah-sekolah dalam hal pembinaan anak-anak, agar bisa rukun khususnya di Kota Bandar Lampung," ujar Kepala Sekolah SMK BLK Bandar Lampung, Riyanto, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Duka Keluarga Pelajar Bandar Lampung Tewas Korban Tawuran: Kami Syok!
1. Tawuran dipicu saling ejek di medsos
Riyanto mengatakan, korban merupakan siswa kelas 12 itu sedang menjalani penugasan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di salah satu provider jaringan internet di Bandar Lampung, sehingga sedang tidak berkewajiban mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun sekolah.
Terlepas dari itu berdasarkan keterangan rekan-rekan sekolah korban, peristiwa tawuran ini kuat diduga berawal dari saling ejek antar sekolah melalui media sosial (medsos).
"Kejadian kemarin karena saling ejek di medsos, sehingga memicu kejadian seperti itu, karena ini kejadian di luar jam sekolah," imbuhnya.
2. Punya catatan pernah terlibat tawuran
Riyanto melanjutkan, korban GIZ memiliki catatan pernah aksi terlibat tawuran beberapa waktu lalu. Saat itu, warga Desa Sabah Balau, Tanjung Bintang tersebut sempat diamankan pihak Polres Lampung Selatan, kasus tersebut telah diselesaikan dengan pemanggilan kedua orang tua.
"Korban waktu itu berantem antar Kampung Sabah Balau dan Sukarame, tapi ini permasalahan memang sudah diselesaikan," ujarnya.
Atas kejadian itu, pihak sekolah sejatinya telah mengultimatum orang tua beserta korban GIZ, agar tidak mengulangi kembali perilaku tersebut. "Ada permohonan dari orangtuanya, karena almarhum sudah kelas 12, maka kita kasih kesempatan belajar lagi. Dengan catatan, tidak mengulangi dan ada surat pernyataannya," tambah Riyanto.
3. Harapkan jadi catatan khusus semua pihak
Berkaca dari kejadian ini, Riyanto berharap meninggalnya korban GIZ bisa menjadi catatan bagi semua pihak maupun lembaga terkait, hingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Ihwal antisipasi ke depan pihak sekolah bakal terus melakukan pembinaan terhadap para siswa-siswi sekolah setempat. "Kami akan berusaha untuk pembinaan, dengan harapan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini," tandasnya.
Baca Juga: Terlibat Aksi Tawuran, Pelajar Bandar Lampung Tewas di Jalan