Nestapa Pelajar SDN 104 Krui Naik Turun Bukit Demi Akses Internet

Letak geografis sekolah di pegunungan

Intinya Sih...

  • Pelajar SDN 104 Krui mengeluhkan keterbatasan akses internet saat perayaan Hari Pendidikan Nasional.
  • Letak geografis sekolah di daerah pegunungan menyebabkan kesulitan mendapatkan sinyal internet yang stabil.
  • Siswa kelas 6 harus berkunjung ke sekolah lain untuk ujian berbasis komputer, sementara tenaga pendidik diwajibkan mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Pesisir Barat, IDN Times - Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis (2/4/2024) masih diwarnai keluhan pelajar terhadap keterbatasan akses internet. Kondisi ini dialami para siswa-siswi SDN 104 Krui.

Terletak di Pekon Pemancar, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, para pelajar sekolah ini harus berjibaku mendaki bukit hingga berteduh di bawah gubuk beratap asbes bertiangkan kayu, demi bisa mendapatkan sinyal internet cukup stabil.

Tak jarang saat hujan melanda, aktivitas pembelajaran membutuhkan akses internet harus terkendala. Itu karena, aktivitas naik turun bukit dengan jalan becek berlumpur tergolong sangat beresiko

"Kendala utama kita hadapi di sini, salah satunya masalah sinyal," ujar Kepala Sekolah SDN 104 Krui, Yaomi Hamdriatno saat dikonfirmasi.

1. Letak geografis sekolah di daerah pegunungan

Nestapa Pelajar SDN 104 Krui Naik Turun Bukit Demi Akses InternetPenampakan siswa siswa SDN 104 Krui saat mengakses pelajaran membutuhkan internet. (IDN Times/Istimewa).

Kondisi akses internet memprihatinkan ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Tak heran, SDN 104 Krui memiliki letak geografis di daerah pegunungan berada 500 meter dari permukaan laut dan 4 kilometer dari jalan utama.

Alhasil, para guru mencari cara sendiri untuk bisa mengajarkan dan mengenalkan para peserta didiknya dengan dunia internet. Mulai mencari titik sinyal terkuat, meminta izin warga pemilik lahan, sampai mendirikan gubuk sederhana.

"Kami mohon izin ke warga untuk membuat gubuk untuk digunakan anak-anak bisa belajar, karena di atas sinyalnya lumayan kuat untuk proses pembelajaran," ucapnya.

Baca Juga: Karya Unik Anak Disabilitas Mesuji di Festival Literasi Lampung 2024

2. Ujian akhir harus dilaksanakan di sekolah lain

Nestapa Pelajar SDN 104 Krui Naik Turun Bukit Demi Akses InternetPenampakan siswa siswa SDN 104 Krui saat mengakses pelajaran membutuhkan internet. (IDN Times/Istimewa).

Nestapa para murid sekolah setempat bukan cuma sampai di sini, siswa-siswi kelas 6 hendak menamatkan pendidikan dasar harus rela berbondong-bondong berkunjung ke sekolah lain berbeda kecamatan, untuk bisa mengikuti ujian akhir sekolah berbasis komputer.

Kesulitan juga dialami para tenaga pendidikan kini diwajibkan Kemendikbud Ristek mengikuti atau mengisi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), sebagai program evaluasi peningkatan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di satuan pendidikan.

"Seperti ini kendala yang kami hadapi, memakan waktu juga untuk ke atas, anak-anak harus dibawa ke atas untuk diarahkan ke atas. Kendala lainnya apalagi kalau hujan cuaca buruk," katanya.

3. Harapkan bantuan penguatan sinyal

Nestapa Pelajar SDN 104 Krui Naik Turun Bukit Demi Akses InternetPenampakan siswa siswa SDN 104 Krui saat mengakses pelajaran membutuhkan internet. (IDN Times/Istimewa).

Terkait solusi, pihak sekolah mengaku sudah mengusulkan perbaikan akses internet. Dinas pendidikan kabupaten setempat juga dianggap sudah mengetahui permasalahan tersebut.

Oleh karenanya bertepatan Hardiknas tahun ini, Youmi sebagai pimpinan SDN 104 Krui mengharapkan bantuan berupa alat penguat sinyal, agar lebih memudahkan para murid dan guru dalam proses belajar mengajar.

"Ya mudah-mudahan bisa cepat ada bantuan, kasihan murid-murid harus naik turun bukit untuk mendapatkan sinyal," tandasnya.

Baca Juga: Tuduh Main Serong, Suami Lampung Utara Bacok Istri hingga Jari Putus

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya