Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema Unik

Dikerjakan 24 jam melibatkan 42 orang

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandar Lampung terus mempercantik kota. Satu contohnya, membuat lukisan mural di sejumlah fasilitas umum di Kota Tapis Berseri. Terbaru, flyover Jalan Sultan Agung.

Pengerjaan mural di flyover Jalan Sultan Agung merupakan kali kedua, setelah yang pertama dilakukan di underpass Universitas Lampung (Unila) penghujung2019 kemarin.

Koordinator Lapangan Tim Kuas Lampung, Damsi Tarmizi, mengatakan, mural di flyover Jalan Sultan Agung dikerjakan seniman asli Lampung. Mereka terdiri dari gabungan sejumlah komunitas seni rupa di Kota Bandar Lampung, mulai dari seni mural, grafiti, hingga lukis.

"Jadi para komunitas tersebut mengirimkan anggota-anggota terbaiknya, dalam pengerjaan ini kita menyebutnya sebagai Tim Kuas Lampung," ujarnya, saat ditemui IDN Times, Minggu (4/4/2021).

1. Seni mural serupa dengan dunia seni lukis

Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema UnikMural di Flyover Sultan Agung Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Tarmizi mengatakan, sejatinya seni mural serupa dengan seni lukis. Namun, bedanya bukan pada kanvas melainkan menggunakan media atau permukaan lebih luas, objek tanpa batas, dan aliran cenderung dekoratif, realis, serta ekpresionis.

Ia menambahkan, seni mural merupakan kegiatan melukis di media besar, yang umumnya memanfaaatkan bidang luar eksterior seperti pada fasilitas umum. "Kalaupun metode dan mekanisme dasar pengerjaannya, masih sama saja seperti seni lukis," imbuh Damsi.

2. Mural flyover Sultan Agung mengusung tema demam tanaman hias

Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema UnikMural di Flyover Sultan Agung Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Damsi menjelaskan, tema yang dituangkan pada lukisan mural di flyover Jalan Sultan Agung kali ini, terinspirasi dari dampak pandemik COVID-19. Pasalnya, imbas Virus Corona membuat masyarakat secara umum memiliki hobi baru yaitu, demam berburu dan merawat tanaman hias.

"Itulah yang kita tuangkan di sini (flyover Sultan Agung), kita percaya di masa akan datang. Ini merupakan langkah dan bagian dalam mencatat sejarah, bahwasanya di tahun 2020 dan 2021 di Indonesia, khususnya Lampung serentak mengalami demam bunga," ucap Damsi.

Kendati demikian, ia menjelaskan Tim Kuas Lampung tetap mempertahankan dan tak melupakan etnik lokal khas Provinsi Lampung, sehingga ikon-ikon pada seni rupa tradisi jaman dahulu, tetap dipertahankan dalam ide penggarapan mural. Pasalnya, itu merupakan tanggungjawab mereka dengan menghargai warisan di Sai Bumi Ruwa Jurai.

"Jadi kita tetap menerapkan konsep yang jelas dalam pengerjaan mural ini, semuanya tetap kita angkat seperti yang sudah kita kerjakan di bagian atas flyover. Itu merupakan ikon khas Lampung," tutur Damsi.

Baca Juga: Perayaan Jumat Agung di Bandar Lampung Aman dan Damai

3. Melibatkan 42 orang dari gabungan komunitas seni rupa

Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema UnikMural di Flyover Sultan Agung Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Pengerjaan mural di flyover Jalan Sultan Agung telah memasuki minggu keempat dengan melibatkan sebanyak 42 orang seniman Lampung. Dalam hal ini, Damis mengungkapkan, pihaknya tak mendapat target khusus dari pemerintah Kota Bandar Lampung, untuk batasan waktu pengerjaan.

Kendati demikian, Tim Kuas Lampung tetap berusaha mengerjakan semaksimal mungkin, sebab mereka sadar makin cepat pengerjaan, maka akan jauh lebih baik.

"Kita sudah mulai dari awal Maret, di sini kita bekerja 24 jam siang-malam dan terbagi dalam 2 shift. Tapi kemarin kita juga sudah berkoordinasi bersama Pak Kepala Dinas Kota Bandar Lampung, kalau perjuangan kami hingga bulan Ramadhan belum selesai. Kita ingin pamit terlebih dahulu untuk istirahat," tukas Damsi.

4. Mural flyover Sultan Agung bentuk eksistensi seniman Lampung

Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema UnikMural di Flyover Sultan Agung Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Menurut Damsi, komunitas seni rupa di Kota Bandar Lampung cukup banyak, sehingga patut bersyukur bersama kumpulan-kumpulan orang kreatif tersebut, bisa menciptakan karya bagi Kota Bandar Lampung.

Selain itu, langkah ini merupakan bentuk eksistensi seniman Lampung, dalam menelurkan buah karya di tengah pandemik COVID-19. "Sebab awalnya banyak masyarakat kita yang juga menilai, bahwasanya ini dikerjakan oleh seniman luar," ujarnya.

5. Bentuk nyata dukungan pemerintah kota terhadap para seniman

Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema UnikMural di Flyover Sultan Agung Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Damsi mengutarakan, kerja sama antara seniman dan pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai bentuk nyata terhadap dukungan dunia seni di Provinsi Lampung.

Oleh karena itu, ia merasa terharu lantaran pemerintah kota begitu mempercayai kemampuan para seniman asli Lampung. "Terima kasih karena pemerintah sudah menfasilitasi. Jadi anak-anak pecinta seni rupa ini bisa terus produktif, kreatif, sehingga bisa mengekspresikan karyanya," tandas Damsi. 

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Hentikan Proyek Pembangunan Lampung City

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya