Inilah Pemicu Kotak Kosong Hadir di 3 Pilkada Lampung
Intinya Sih...
- Pilkada 2024 di Lampung akan menyuguhkan calon tunggal melawan kotak kosong di tiga wilayah.
- Di Lampung Timur, Dawam Rahardjo digadang-gadang bakal menantang laju Ela-Azwar namun pendaftarannya ditolak.
- Kondisi kotak kosong di tiga wilayah Lampung menjadi lumrah dan rentan terjadi karena aturan Pemilihan Kepala Daerah memperbolehkan calon tunggal.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Tiga kabupaten di Provinsi Lampung hampir bisa dipastikan bakal menyuguhkan calon kepala daerah tunggal melawan kotak kosong pada kontestasi Pilkada 2024.
Kepastian tersebut menyusul seiring berakhirnya periode masa perpanjangan pendaftaran calon kepala daerah mulai 2-4 September 2024 pukul 23.59 WIB.
"Benar, Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Provinsi Lampung menyisahkan tiga daerah yang calon tunggal sehingga akan melawan kotak kosong," ujar Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansah dikonfirmasi, Sabtu (7/9/2024).
1. Kotak kosong bisa menang di Lampung Timur
Menengok peta politik di tiga wilayah hanya ada calon tunggal tersebut, Candrawansah menyampaikan, Pilkada Lampung Timur kini hanya ada nama paslon Ela Siti Nuryamah dan Azwar Hadi yang telah mengamankan diri dalam pendaftaran calon kepala daerah di kabupaten setempat.
Pasalnya, calon petahana Dawam Rahardjo digadang-gadang bakal menantang laju Ela-Azwar kini telah kandas, setelah putusan KPU Lampung Timur menolak pendaftaran Dawam bersama Ketut Erawan diusung dan didukung PDI Perjuangan.
"Tetapi asa Dawam-Ketut untuk menjadi calon masih ada harapan melalui proses sengketa di Bawaslu Lampung Timur. Tinggal nanti, apakah laporan sengketa tersebut memenuhi unsur untuk diproses," sebutnya.
Berkaca dari situasi ini, Pilkada Lampung Timur 2024 bisa dibilang bakal berlangsung panas dikarenakan dari proses penarikan dukungan PDI Perjuangan untuk mengusung Ela-Azwar ke Dawam-Ketut berujung penolakan.
"Kalau melihat dinamikanya, apabila Dawam-Ketut tidak bisa berlayar, maka kejadian di Makasar dengan melawan kotak kosong dan kotak kosong dinyatakan menang bisa terjadi di Lampung. Jadi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Lampung Timur mempunyai potensi untuk panas," tambahnya.
2. Ada paslon hendak maju tapi tak kebagian partai di Tulang Bawang Barat
Beralih di Tulang Bawang Barat, Candrawansah menyebutkan, kontestasi Pilkada di kabupaten setempat masih bisa dibilang hangat, sebab, paslon Bupati dan Wakil Bupati Novriwan Jaya dan Nadirsyah atau dikenal dengan sebutan NoNa sejatinya bukan tidak punya lawan
Pasalnya, paslon NoNa hampir punya lawan dan tentunya ada gerakan untuk mengkampanyekan kehadiran kotak kosong di Pilkada Tulang Bawang Barat.
"Keduanya memang seharusnya ada calon dan ada kemauan dari kandidat lain, akan tetapi, partai politik kompak memilih tidak mengusung calon lain," sebut dia.
3. Petahana Lampung Barat piawai membina parpol di tingkat kabupaten
Dari Lampung Barat, Candrawansah mengatakan, kepiawaian calon petahana Parosil Mabsus menjadi satu-satunya calon kepala daerah di kabupaten setempat patut diacungi jempol, lantaran dirinya mampu bertindak sebagai Pembina Politik di Lampung Barat.
Kondisi tersebut dibuktikan Parosil, lantaran sejak awal tidak ada nama calon kandidat lain terdengar bakal digadang-gadang menjadi penantang dirinya, meski hanya sekedar mendaftar ke partai politik.
"Kesepakatan partai untuk berkoalisi masih terlalu dominan pengaruh Parosil yang bisa meredam tidak adanya dinamika partai politik di Lampung Barat, ini dari pandanganku," katanya.
4. Aturan Pilkada mengamini kotak kosong
Berkaca dari sederet peristiwa politik di 3 wilayah Lampung tersebut, Candrawansah menambahkan, kondisi kotak kosong semua lumrah dan rentan terjadi, lantaran arah aturan Pemilihan Kepala Daerah terang-terangan memperbolehkan calon tunggal.
Ditambah, batas minimal dukungan parpol untuk mengusung kepala daerah. Bahkan sekalipun adanya putusan MK Nomor 60, parpol-parpol memilih enggan menyodorkan calon-calon kepala daerahnya sendiri.
"Tinggal niat parpol saja, untuk bisa menampilkan calon lain sebagai calon alternatif kalau melihat adanya calon tunggal. Yang jelas, Lampung Timur panas, Tulang Bawang Barat hangat, dan Lampung Barat adem," tandas mantan Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung tersebut.