Gus Yahya Ungkap Alasan Maju Calon Ketum PBNU Muktamar ke-34

Klaim kantongi 447 suara

Bandar Lampung, IDN Times - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengungkap salah satu alasan maju sebagai Ketua Umum (Ketum) PBNU pada gelaran Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung. Itu untuk menghidupkan kembali idealisme, visi, misi, dan cita-cita KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Gus Yahya mengatakan, sebagai tokoh besar NU, warisan Gus Dur masih sangat relevan sampai detik ini, bahkan dikatakan tetap demikian hingga puluhan tahun mendatang. Menurutnya, meski Gus Dur telah wafat namun 'kegusduran' masih amat dibutuhkan.

"Ini sudah saya sampaikan ke PWNU dan PCNU seluruh Indonesia, bahwa apa yang ingin saya lakukan visi memimpin NU 5 tahun ke depan menghidupkan Gus Dur. Sehingga NU sebagai organisasi bisa dirasakan sebagaimana dulu menikmati fungsi dan kehadiran Gus Dur," ujarnya, saat menggelar konferensi pers di UIN Raden Intan, Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021).

1. Sosok Gus Dur tak akan pernah tergantikan

Gus Yahya Ungkap Alasan Maju Calon Ketum PBNU Muktamar ke-34Gus Yahya di UIN Raden Intan Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Meski ingin kembali menghadirkan pemikiran-pemikiran Gus Dur di tengah organisasi NU, Gus Yahya menyampaikan, sosok Presiden RI ke-4 tersebut tak akan mungkin bisa tergantikan.

Namun tetap, ia sangat meyakini tiap idealisme, visi misi, kinerja Gus Dur itu bisa diproyeksikan dalam menjalankan roda kontruksi dalam sebuah organisasi. Termasuk Nahdatul Ulama.

"Saya sangat optimistis, saya yakin mereka (PWNU dan PCNU se-Indonesia) tidak keberatan kepada saya. Sudah saya komunikasi semuanya, jadi nanti bagaimana tinggal mempraktikannya saja," imbuhnya.

Baca Juga: Melongok Bazar Semarakkan Muktamar NU di Lampung, Ada Bagi Kopi Gratis

2. Sebanyak 447 pemegang suara sah masih berpihak pada Gus Yahya

Gus Yahya Ungkap Alasan Maju Calon Ketum PBNU Muktamar ke-34Nahdlatul Ulama (NU) menyambut baik tawaran Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo siap memberikan konsesi di bidang pertambangan dan kehutanan. (IDN Times/Istimewa)

Terkait keputusan maju sebagai bakal calon Ketum PBNU, hingga detik ini Gus Yahya meyakini dan mengklaim sebanyak 447 dari 587 pemegang hak suara sah, masih menyatakan ikrar setia mendukung keputusan pencalonan tersebut.

Meski demikian, kakak kandung Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas tersebut menekankan agar tetap mengedepankan prinsip kejujuran dalam proses pemilihan Ketum. Mengingat, ini merupakan langkah awal guna menyongsong usia satu abad organisasi terbesar dan tertua di Tanah Air.

"Ini momentum sejarah luar biasa, kita tentu mengharapkan barokah Allah SWT. Maka kita berharap jangan ada yang mencederai momentum ini, sehingga mengurangi barokallah. Saya tekankan mereka semua agar jujur dalam melaksanakan muktamar," ucap Gus Yahya.

3. Rapat Pleno LPJ berjalan lancar

Gus Yahya Ungkap Alasan Maju Calon Ketum PBNU Muktamar ke-34Nahdlatul Ulama (NU) menyambut baik tawaran Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo siap memberikan konsesi di bidang pertambangan dan kehutanan. (IDN Times/Istimewa)

Gus Yahya turut menginformasikan, salah satu agenda penting dalam pelaksanaan muktamar yaitu, Rapat Pleno Laporan Pertanggungjawaban di UIN Raden Intan Lampung berjalan dengan lancar.

"Sudah disampaikan oleh Ketum (Said Aqil Siradj) banyak hal menarik, termasuk soal pencapaian prestasi. Kemudian para muktamirin juga telah menyampaikan tanggapan bahwa menerima Laporan Pertanggungjawaban," kata dia.

Meski mayoritas telah menerima laporan, Gus Yahya menyebut para muktamirin tetap memberikan catatan. Itu sebagai acuan perbaikan organisasi di masa akan datang. "Catatan itu sudah saya dengar saat berkeliling ke 474 PWNU dan PCNU," kata dia.

4. Kebutuhan warga NU dalam menjalankan organisasi

Gus Yahya Ungkap Alasan Maju Calon Ketum PBNU Muktamar ke-34Ilustrasi Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. ANTARA News)

Dari catatan tersebut, Gus Yahya mengatakan, warga NU mayoritas membutuhkan pemimpin untuk memperkuat komunikasi struktural antara PBNU, PWNU, dan PCNU. Termasuk pengaturan progaram struktur, sehingga organisasi NU dapat terkonsolidasi dalam irama yang sama.

"Ini sebetulnya juga semacam ekspresi, bahwa mereka semua menyambut tawaran selama ini telah saya diskusikan kepada mereka," tandasnya.

Baca Juga: Muktamar ke-34 NU, Pasal Teknis Penetapan Caketum Sempat Diperdebatkan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya