Demo Aliansi Lampung Menggugat Diwarnai Saling Dorong dan Lempar Batu

Demonstran mencoba merangsek masuk dan menembus barikade

Intinya Sih...

  • Aksi unjuk rasa Aliansi Lampung Menggugat di depan gedung DPRD Provinsi Lampung diwarnai saling dorong hingga lemparan baru
  • Lemparan baru ditujukan ke aparat kepolisian dari kelompok demonstran yang mencoba merangsek masuk dan menembus barikade petugas keamanan
  • Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay, mencoba bernegosiasi dengan para demonstran dari atas mobil komando kepolisian

Bandar Lampung, IDN Times - Aksi unjuk rasa Aliansi Lampung Menggugat di depan gedung DPRD Provinsi Lampung diwarnai saling dorong hingga lemparan baru, Jumat (23/8/2024) sekitar pukul 14.25 WIB . 

Lemparan baru itu ditujukan ke aparat kepolisian dari kelompok demonstran yang mencoba merangsek masuk dan menembus barikade petugas keamanan.

Tindakan tersebut dilakukan peserta aksi sebagai bentuk kekecewaan mendesak seluruh perwakilan fraksi di DPRD Provinsi Lampung menemui para peserta demonstrasi.

Meski demikian upaya itu tak berlangsung lama, setelah mobil komando aksi meminta para demonstran tak terprovokasi.

"Hati-hati, hati-hati provokasi," seru orator.

"Kami tidak ingin hanya ditemui oleh perwakilan PDIP, kami meminta seluruhnya turun ke sini," sambungnya

Meski demikian, pascaaksi tersebut mobil water cannon Ditsamapta Polda Lampung langsung disiagakan tepat di belakang barikade petugas di barisan paling depan.

Sebelum momen tersebut, Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay sempat menemui dan mencoba bernegosiasi dengan para demonstran dari atas mobil komando kepolisian.

"Apa yang menjadi aspirasi dalam kondisi terkini teman-teman kami bisa pahami, teman-teman silahkan menyampaikan aspirasi dalam kondisi kekinian. Ada baiknya perwakilan teman-teman bisa berdialog dengan kami," ucapnya kepada peserta aksi.

Mingrum melanjutkan, pihaknya meyakini kegiatan untuk rasa sebagian besar diikuti para mahasiswa ini murni dalam mengawal tuntutan demokrasi, bukan terafiliasi terhadap kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

"Saya percaya dan yakin dengan teman-teman mahasiswa, bahwa kalian tidak bisa ditunggangi oleh pihak manapun. Jangan sampaikan aspirasi dekorasi ini tercederai," pungkasnya.

Seiring dengan itu, ia pun meminta agar perwakilan peserta aksi dapat melakukan komunikasi di dalam gedung DPRD.

"Kami pada prinsipnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan teman-teman. Kami minta perwakilan teman-teman bisa duduk datang," ucapnya.

Mendengar permintaan tersebut, masing-masing koordinator lapangan melakukan negosiasi enggan memenuhi undang Ketua DPRD Provinsi Lampung dan meminta seluruh perwakilan fraksi menemui secara langsung di halaman gedung DPRD.

Baca Juga: 3 Tuntutan Aliansi Lampung Menggugat: Rezim Jokowi Seperti Orde Baru

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya