Dampak El Nino, 765 Hektare Sawah di Lampung Kekeringan! 

Pemprov siapakan cadangan beras hingga pompa air

Bandar Lampung, IDN Times - Fenomena El Nino berdampak serius bagi sektor pertanian di Provinsi Lampung. 765 hektare sawah tanaman padi mengalami kekeringan hingga akhir Agustus 2023 lalu, dan berujung potensi gagal panen mencapai ribuan ton.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, ratusan hektare lahan pertanian padi terdampak itu tersebar di delapan kabupaten/kota, dengan kekeringan terparah di Lampung Selatan dan Tulang Bawang.

"Total lahan pertanian padi terkena dampak kekeringan ini mencapai 765 hektare, angka potensi kehilangan hasil produksi 1.954 ton gabah kering panen (GKP)," ujarnya, Jumat (8/9/2023).

1. Miliki cadangan beras 400 ton hingga September 2023

Dampak El Nino, 765 Hektare Sawah di Lampung Kekeringan! Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Berdasarkan catatan pemerintah daerah, kedelapan kabupaten/kota terdampak kekeringan meliputi Lampung Barat 118 hektare, potensi kehilangan produksi GKP 168 ton; Lampung Selatan 205 hektare (378 ton); dan Lampung Timur 68 hektare (93 ton).

Kemudian Way Kanan 45 hektare (58 ton), Tulang Bawang 135 hektare (884 ton), Pesawaran 120 hektare (245 ton), serta Pringsewu 49 hektare (92 ton). Mengantisipasi dampak El Nino berkelanjutan sekaligus menindaklanjuti Gerakan Pangan Nasional pemerintah pusat, Provinsi Lampung sudah menyiapkan 36.000 hektare lahan mencakup 9 kabupaten/kota.

"Jika digabungkan dengan lahan pertanian yang reguler, Lampung masih memiliki 228.000 hektare. Artinya, rata-rata panen 5 ton per hektare, maka masih ada cadangan beras 400 ribu ton untuk bulan September," imbuh Arinal.

Baca Juga: Upaya Kreator Digital Melawan Kepunahan Budaya dan Bahasa Lampung

2. Salurkan bantuan pompa air hingga siapkan asuransi bagi petani

Dampak El Nino, 765 Hektare Sawah di Lampung Kekeringan! Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memimpin rapat penanggulangan dampak El Nino. (Dok. Pemprov Lampung).

Pemprov Lampung menyalurkan bantuan berupa pompa air sebanyak 204 buah telah disebar ke 13 kabupaten/kota melalui ketua kelompok tani (Poktan). Termasuk menyiapkan Asuransi Usaha Tani Petani (AUTP), dengan alokasi seluas 30.000 hektare pada 2023.

"Kita harap petani di wilayah rawan mendaftar AUTP, untuk antisipasi apabila mengalami gagal panen akibat kekeringan atau banjir," pinta Arinal.

Selain itu, pemerintah daerah turut menyiapkan bantuan benih bagi petani tidak mengikuti program AUTP. "Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pasokan air bagi lahan pertanian siap tanam," tambah gubernur.

3. Harga beras naik

Dampak El Nino, 765 Hektare Sawah di Lampung Kekeringan! Ilustrasi beras. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Bukan hanya sektor pertanian, Arinal menyebut, Pemprov Lampung juga memastikan kebutuhan air bersih masyarakat dalam bentuk penyediaan pompa air permukaan, dengan sasaran pemukiman masyarakat terdampak.

"Sudah disiapkan sumur bor 11 unit, irigasi perpompaan dan embung 1 unit di Way Kanan. Ini juga dibuatkan di sejumlah kabupaten yakni Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, Pringsewu, Pesawaran, hingga Pesisir Barat," terangnya.

Seiring hal itu, Pemprov Lampung juga terus berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok. Utamanya, komoditas mengalami peningkatan harga yaitu, beras medium mencapai harga Rp12 ribu/Kg dan premium mencapai Rp14 ribu/Kg.

"Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras medium Disperindag telah berkoordinasi dengan Bulog, untuk membanjiri beras medium di pasaran dengan memberikan bantuan kepada keluarga penerima manfaat dari program keluarga harapan," lanjut Arinal.

4. Tiga kabupaten terpantau catat titik hotspot tertinggi

Dampak El Nino, 765 Hektare Sawah di Lampung Kekeringan! Ilustrasi penanganan karhutla (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Ihwal langkah antisipasi penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Lampung, Arinal menyebutkan, kondisi kekeringan mengakibatkan karhutla di Lampung masih dalam kategori normal untuk Agustus-Nopember 2023.

Kendati demikian, terpantau ada 3 kabupaten dengan titik hotspot tertinggi meliputi Way Kanan, Mesuji dan Tulang Bawang, hingga dibutuhkan perhatian dan penanganan khusus.

"Koordinasi dengan instansi terkait dalam meningkatkan kewaspadaan karhutla wajib dilakukan, dengan mempersiapkan embung dan kebutuhan sumber air untuk pemadaman api, jika terjadi kebakaran hutan dan lahan," tandas gubernur.

Baca Juga: Waspada Polusi Udara, Walhi Lampung Beri Rekomendasi Ini ke Pemerintah

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya