Ada 419 Bed di KM Lawit, Tangani Pasien Positif COVID-19 Tanpa Gejala

Selain perawat dan dokter, ada ahli gizi di kapal isoter ini

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan kesiapan KM Lawit kapal milik PT Pelni, sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter) apung pasien COVID-19 di Provinsi Lampung.

Rencananya, kapal yang ditempatkan di Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung tersebut bakal merawat pasien kategori positif COVID-19 tanpa gejala dan fungsi tempat isolasi mandiri (Isoman).

"Ini menghindari masyarakat positif COVID-19 untuk tidak isolasi mandiri di rumah. Karena kita takutkan di rumah itu ada orangtua yang rentan dan juga ada anak-anak," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Lampung, Reihana, Kamis (19/8/2021).

1. Teknis perawatan ke KM Lawit, melalui puskesmas

Ada 419 Bed di KM Lawit, Tangani Pasien Positif COVID-19 Tanpa GejalaKumpulan potret KM Lawit, tempat Isoter pasien COVID-19 di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Terkait teknis pelaksanaannya, Reihana menjelaskan, bagi calon pasien dirawat di kapal KM Lawit, itu nantinya harus berkoordinasi dengan pihak puskesmas ditempat masing-masing.

"Sebab mereka (puksesmas), harus memantau jika ada yang positif langsung bisa dikirim ke sini," ucapnya.

Selain itu, ada tenaga kesehatan yaitu perawat dan dokter, Reihana menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan para ahli gizi. "Kita juga memikirkan makanan disajikan kepada pasien," sambung Juru Bicara (Jubir) COVID-19 Provinsi Lampung tersebut.

Baca Juga: Kapal Pelni KM Lawit Lokasi Isoter Tiba di Pelabuhan Panjang Hari Ini

2. Langkah antisipasi penanganan COVID-19 di Lampung

Ada 419 Bed di KM Lawit, Tangani Pasien Positif COVID-19 Tanpa GejalaKamar nakes di KM Lawit (IDN Times/Istimewa)

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menambahkan, kedatangan kapal KM Lawit tersebut merupakan bentuk perhatian khusus pemerintah pusat terhadap penanganan pandemik di Sai Bumi Ruwa Jurai.

"Dibalik ini semua, tentu kita sangat memprioritaskan keselamatan warga Lampung. Ini fasilitas untuk kita semua," imbuh Arinal.

Menurutnya, kehadiran tempat isolasi apung ini untuk mengantisipasi, bila terjadi penambahan pasien kasus COVID-19. Itu terutama di wilayah Lampung Selatan, Bandar Lampung, dan Pesawaran.

"COVID-19 ini tidak bisa diprediksi, karena itulah ini persiapkan kita. Tetapi semua harus berjuang dan berdoa, agar angka Covid-19 di Lampung terus menurun," tambahnya.

3. Ada 437 bed

Ada 419 Bed di KM Lawit, Tangani Pasien Positif COVID-19 Tanpa GejalaKumpulan potret KM Lawit, tempat Isoter pasien COVID-19 di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Rencananya, kapal KM Lawit Isoter apung ini akan diisi bed (ranjang) untuk pasien berkapasitas 419 bed dan 18 bed tenaga kesehatan.

Nantinya, Arinal menyampaikan, pemerintah daerah tinggal menyiapkan tenaga kesehatan (nakes). Itu dikarenakan pendukung lainnya akan disiapkan dari pihak Kemenkes RI, PT Pelni, BNPB, dan Kemenhub RI.

"Sekarang kita sudah ada 20 tenaga kesehatan, yang siap ditugaskan di atas kapal. Kami sangat bersyukur kapal ini bisa langsung terealisasi," tukas dia.

4. Disediakan 2 dek sebagai ruang isolasi dan 50 ABK

Ada 419 Bed di KM Lawit, Tangani Pasien Positif COVID-19 Tanpa GejalaKumpulan potret KM Lawit, tempat Isoter pasien COVID-19 di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kapten Herman Obrein, selaku nakhoda KM Lawit mengatakan, kapal ini menyiapkan dua dek untuk ruangan isolasi. Itu tepatnya di dek 2 dan 3.

Selain itu, turut disiapkan dek khusus untuk tenaga kesehatan dan tenaga kerja lainnya, serta pihaknya menyiapkan sebanyak 50 anak buah kapal (ABK).

"Kita siapkan juga jogging track dan ruang olahraga, yang jelas kami siap mendukung pemerintah daerah," tandas dia.

Baca Juga: 10 Potret KM Lawit, Lokasi Isoter Apung Pasien COVID-19 Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya