Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-06 at 12.38.55.jpeg
Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung, Muhtadi Temenggung Arsyad. (IDN Times/Muhaimin)

Intinya sih...

  • Bandar Lampung mengalami kekurangan stok vaksin rabies

  • Kasus gigitan hewan penyebab rabies mencapai 600 per tahun, membutuhkan sistem berbagi stok antar puskesmas

  • Dinkes telah melaporkan keterbatasan stok vaksin ke Kementerian Kesehatan untuk tambahan pasokan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung tak menampik stok vaksin anti rabies (VAR) di sejumlah puskesmas mulai menipis.

Kepala Dinas Kesehatan, Muhtadi Temenggung Arsyad, mengatakan persediaan vaksin yang diterima dari Kementerian Kesehatan saat ini hanya sekitar 1.600 dosis untuk seluruh puskesmas di kota ini.

“Jumlah itu terbatas, makanya kita buat mekanisme agar vaksin bisa dipakai bersama antar puskesmas,” jelas Muhtadi, Kamis (6/11/2025).

1. 600 kejadian dalam satu tahun

ilustrasi seorang wanita dengan gejala rabies (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menurut Muhtadi, kasus gigitan hewan penyebab rabies di Bandar Lampung mencapai sekitar 600 kejadian yang terjadi dalam satu tahun.

"Setiap korban gigitan biasanya membutuhkan dua kali suntikan vaksin, sehingga stok cepat menipis," ujarnya.

2. Terapkan sistem berbagi

Ilustrasi Injeksi Vaksin(Freepik)

Muhtadi menjelaskan untuk mengantisipasi kekosongan, Dinkes menerapkan sistem saling berbagi stok antar fasilitas kesehatan.

“Misalnya puskesmas di Panjang habis, bisa ambil ke Rajabasa atau wilayah terdekat. Saat ini stok tersisa sekitar 200-an dosis,” jelasnya.

3. Sudah melapor

Seorang rekan kerja sedang melihat laporan (Pexels.com/ Artem Podrez)

Muhtadi menambahkan, Dinkes juga telah melaporkan kondisi keterbatasan vaksin ini ke Kementerian Kesehatan agar mendapat tambahan pasokan.

“Tidak semua gigitan langsung disuntik, tapi dilihat dulu kondisi hewannya. Kalau hewan menunjukkan gejala rabies, baru diberikan vaksin,” terangnya.

Dengan sistem berbagi stok ini, Dinkes berharap pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan tanpa kendala.

Editorial Team