Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Safari politik Anies Baswedan ke Pasar Natar, Lampung Selatan, Sabtu (25/2/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lampung Tengah, IDN Times - DPP Partai NasDem angkat bicara menyoal keberadaan banner penolakan Anies Baswedan sebagai presiden 2024 mendatang. Banner-banner muatan kalimat sarkasme itu tersebar di sejumlah kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung.

Ketua DPP Partai NasDem Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM, Taufik Basari mengatakan, pemasangan banner itu patut diduga sebagai gerakan terencana dan sistematis, sengaja disebar di momen kunjungan safari politik Anies Baswedan ke Lampung.

"Ini dilakukan oleh suatu kelompok orang yang tidak teridentifikasi dan bermaksud menyudutkan, menjelek-jelekkan, menyebarkan berita bohong dan sebagainya," ujarnya saat dimintai keterangan, Sabtu (25/2/2023).

1. Perbuatan tidak terhormat dan mencoreng proses demokrasi

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Taufik Basari saat dimintai keterangan. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Tobas, sapaan akrabnya, menilai perbuatan dari kelompok tersebut amat tidak terhormat dan telah mencorong proses demokrasi di Tanah Air. Terlebih tindakan itu turut berisikan kalimat-kalimat ini kotor dan tidak baik.

Oleh karenanya, Partai NasDem tetap mengajak seluruh pihak untuk tidak memberikan ruang terhadap cara atau perlakuan serupa.

"Mari kita lawan bersama. Bagi pihak-pihak masih melakukan cara-cara seperti ini adalah suatu hal merusak demokrasi dan sudah tidak pada tempatnya," kata dia.

2. Enggan ambil pusing

Safari politik Anies Baswedan ke Pasar Natar, Lampung Selatan, Sabtu (25/2/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Tobas mengaku, NasDem sama sekali tak mengambil pusing atas keberadaan banner-banner sarkasme tersebut. Partai pimpinan Surya Paloh itu lebih mengajak masyarakat mampu menilai secara objektif.

"Harus diketahui bersama, bahwa justru pembuatan itu tidak pada tempatnya," kata anggota Komisi III DPR RI tersebut.

3. Pilih edukasi publik dibanding upaya hukum

Penampakan benner sarkasme Anies Baswedan di Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Terkait kemungkinan melakukan upaya hukum atas peristiwa ini, Tobas menegaskan, Partai NasDem lebih memilih untuk mengedukasi publik, dibandingkan membuang waktu meladeni perbuatan para pihak diklaim tak bertanggungjawab tersebut.

"Bagi kami membuang waktu mengurusi hal seperti ini. Jangan pernah berikan ruang terhadap orang melakukan cara seperti itu," tandasnya.

Editorial Team