Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung, Ilham Malik mengatakan, struktur jalan yang ada di tanjakan Tarahan sudah lebih baik dibanding kondisi sebelumnya. Jika dahulu masih menggunakan aspal, saat ini sudah menggunakan beton sehingga jauh lebih kuat.
“Beton ini dipilih karena sering terjadi kerusakan jalan pada tanjakan Tarahan ini yang sering disebabkan oleh berbagai hal. Bisa jadi karena loading dari kendaraannya sendiri yang cukup besar lalu kemudian putaran roda dari kendaraan yang kemudian menyebabkan bongkahan, kemudian kondisi tanah dan adanya endapan air yang kemudian membuat tanahnya menjad lunak jadi ada banyak sekali penyebabnya,” papar dosen yang juga sebagai pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) wilayah Lampung ini.
Ilham menambahkan, dibutuhkan perawatan jalan secara berkala. Mengingat banyak angkutan dengan beban berat yang melintas di jalan tersebut.
Selain itu, dilihat dari lebar badan jalan, sudah sangat lebar, terlebih volume kendaraan saat ini turun karena sudah ada jalan tol. Sehingga dari sisi visi rasionya atau perbandingan volume dan kapasitas jalannya masih relatif normal sekitar 0,5 bahkan seringkali 0,5 ke bawah.
“Mungkin pada jam-jam puncak juga tidak lebih dari 0,6 dari sisi kapasitasnya juga memadai. Jadi dari sisi strukturnya dan dari sisi kapasitasnya itu semuanya baik,” terangnya.