Update Terkini Pembangunan RSPTN Unila, Progres Baru 12 Persen
Intinya Sih...
- Pembangunan fisik RSPTN dan IRC mencapai lantai empat, progres pengerjaan 12% dengan 200 pekerja lapangan dan 72.000 jam kerja.
- RSPTN bertujuan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Riset pertama di Pulau Sumatra, terintegrasi dengan pusat riset IRC.
- Ketua Dewan Pengawas BLU Unila berharap pembangunan RSPTN, IRC, dan WWTP selesai tepat waktu untuk manfaat masyarakat Provinsi Lampung.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Tim Dewan Pengawas BLU Universitas Lampung (Unila) mementau progres pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Terpadu Nasional (RSPTN), International Research Center (IRC), dan Water Waste Treatment Plant (WWTP).
PPK RSPTN Unila Andius Dasa Putra menyampaikan, saat ini proyek konstruksi RSPTN Unila memasuki minggu ke-25. Progres pengerjaan sebesar 12 persen dengan 200-an pekerja lapangan dan 72.000 jam kerja.
Baca Juga: DPR Tolak Putusan MK, Akademisi Unila: Pengingkaran dan Pembangkangan
1. Pembangunan fisik RSPTN dan IRC mencapai lantai empat
Andius mengatakan, beberapa perkembangan dicapai saat ini antara lain pembangunan fisik RSPTN dan IRC mencapai lantai empat. Menurutnya, progres pembangunan saat ini positif, tidak ada keterlambatan dari perencanaan sudah ditetapkan.
"Proyek pembangunan RSPTN bertujuan untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan Riset (RSPR) pertama di Pulau Sumatra. Rumah sakit ini memiliki keunggulan terintegrasi dengan RSPTN dan pusat riset IRC memungkinkan penelitian langsung dilakukan di tempat," jelasnya, Kamis (29/8/2024).
2. Berharap bisa selesai tepat waktu
Dalam tinjauan tersebut juga hadir secara langsung Ketua Dewan Pengawas BLU Unila Chatarina Muliana, didampingi anggota dewan pengawas Prof Hermanto Siregar. Sementara dari Unila, turut hadir Rektor Lusmeilia Afriani, Wakil Rektor BUK Habibullah Jimad, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Anna Gustina Zainal, Wakil Rektor Bidang PKTIK Ayi Ahadiyat, Manajer PIU HETI Project Prof. Satria Bangsawan, tim PMU, dan seluruh anggota konsultan manajemen proyek.
Chatarina Muliana melalui momentum itu berharap, pembangunan RSPTN, IRC, dan WWTP di Unila dapat selesai tepat waktu, sehingga manfaat rumah sakit ini dapat dirasakan secara langsung masyarakat di Provinsi Lampung.
3. RSPTN Unila akan dipersiapkan matang
Satria Bangsawan menambahkan, RSPTN ini nantinya akan menjadi pusat layanan unggulan untuk berbagai penyakit tropis, endokrinologi, geriatri, dan rehabilitasi medis.
Menurutnya, untuk mendukung center of excellence tersebut, sumber daya manusia RSPTN Unila akan dipersiapkan dengan matang. Satria menyebutkan, Unila akan merekrut spesialis IT dan Hospital Management Specialist akan diberikan pelatihan.
“RSPTN Unila ditargetkan akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur pada 2026 atau akhir tahun 2025, dengan rencana berkelanjutan untuk berubah status menjadi rumah sakit tipe B,” ujarnya.
Baca Juga: Inovasi Mahasiswi Unila, Ciptakan Camilan Cegah Kanker