Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di Indonesia

Ada 15 guru besar dikukuhkan dan orasi ilmiah

Bandar Lampung, IDN Times - Universitas Lampung (Unila) memecahkan rekor MURI pengukuhan guru besar terbanyak di Indonesia. Acara digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Rabu (22/9/2021) dihadiri langsung 15 guru besar yang diagendakan membacakan orasi ilmiah masing-masing.

Rektor Universitas Lampung, Prof Karomani mengatakan, pengukuhan 15 profesor itu merupakan pertama kali dalam sejarah Unila. "Bahkan bila kita merefleksi catatan selama 5 tahun terakhir, pertambahan jumlah professor di Unila cenderung lambat," katanya.

Pernyataan itu merujuk pada 2017, Unila hanya menambah lima orang guru besar dan tahun berikutnya hanya satu orang.

1. Buktikan komitmen lewat pengukuhan guru besar

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di IndonesiaRektor Unila Prof Karomani (kanan) memberikan SK pengukuhan guru besar Unila (IDN Times/Silviana)

Selama masa kepemimpinannya pada periode 2019-2023, Karomani mengklaim komitmennya mendorong percepatan guru besar di Unila.

"Komitmen ini terbukti dengan mencatatkan capaian luar biasa selama dua tahun berikutnya yakni 8 orang pada tahun 2020 dan 8 orang pada tahun 2021," terangnya.

2. Pencapaian guru besar bukan capaian pribadi

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di IndonesiaUnila kukuhkan 15 guru besar di Gedung Serba Guna Unila (22/9/2021) (IDN Times/Silviana)

Prof Karomani berharap, pengukuhan 15 guru besar ini menginspirasi para akademisi yang lain untuk segera menjadi guru besar. Sebab, dengan banyaknya lektor lepala, Unila memiliki potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup besar.

"Tentu, dengan kondisi yang kondusif serta kemauan yang keras, mereka pasti mampu mencapai jabatan guru besar. Tolong disadari, pencapaian guru besar ini bukan capaian pribadi sebagai dosen, tapi capaian universitas untuk mewujudkan visi Unila," paparnya.

3. Berdampak eksistensi Unila

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di IndonesiaUniversitas Lampung (IDN Times/Silviana)

Lebih lanjut Karomani mengatakan, adanya 15 guru besar baru ini, Unila memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya. Hal ini, tentunya akan membuat keberadaan Unila semakin diakui oleh masyarakat dan dunia.

"Sebab, jabatan guru besar menunjukkan pengakuan akan kompetensi dibidang akademik. Semakin banyak guru besar yang dikukuhkan menunjukkan semakin banyak pakar yang kita miliki. Ini tentunya akan berdampak pada penilaian terhadap Unila semakin baik," terangnya.

Baca Juga: Dokter Muda Unila Dilibatkan Vaksinasi COVID-19, Sedia 4.000 Dosis

4. Rektor taruh harapan besar 15 guru besar baru dilantik

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di IndonesiaUnila kukuhkan 15 guru besar di Gedung Serba Guna Unila (22/9/2021) (IDN Times/Silviana)

Karomani berpesan pada 15 guru besar tersebut, setelah pengukuhan ini, semangat menulis, mengajar, mengabdi, dan meneliti bukan menjadi kendur, tetapi justru harus ditingkatkan untuk memberi kemaslahatan yang lebih besar kepada Unila dan masyarakat.

"Kontribusi saudara pada Unila akan semakin besar. Semoga kita tidak lupa, apapun capaian atau prestasi yang kita peroleh, di hadapan Allah yang paling utama adalah ketaqwaan kita kepada Nya," ucapnya.

5. 15 gurus besar paparkan orasi ilmiah

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di IndonesiaIlustrasi Penelitian Ilmiah. IDN Times/Mardya Shakti

Diketahui 15 guru besar telah dilantik memaparkan orasi ilmiah selama lima menit. Prof. Yuliansyah, S.E., M.S.A, Ph.D., Akt., CA., menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Sistem Pengukuran Kinerja Strategik Perguruan Tinggi dengan Konsep Malcolm Baldrige”.

Kemudian Prof. Dr. Nurdiono S.E., M.M., Akt., CA., C.P.A menyampaikan “Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sebuah Kesenjangan Harapan”. Selanjutnya Prof. Dr. Drs. Hartoyo, M.Si., memaparkan orasi berjudul “Strategi Mengelola Harmoni Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Lokal Multikultural di Pedesaan Lampung”.

Dr. Undang Rosidin, M.Pd., berjudul “Penilaian Autentik untuk Memetakan Kompetensi Hardskills dan Softskills Peserta Didik”. Dr. Mahrinasari M.S., S.E., M.Sc., menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Keunggulan Bersaing Industri Kreatif Indonesia: Suatu Tantangan dan Harapan dalam Menghadapi Pandemi Covid 19”.

Begitu juga Prof. Ir. Christine Wulandari, M.P., Ph.D., berjudul “Social Learning sebagai Strategi Implementasi “New Era Perhutanan Sosial” Pasca Undang-Undang Cipta Kerja.

6. Ada guru besar sampaikan orasi terkait intensitas energi sektor industri

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di IndonesiaIlustrasi Riset (IDN Times/Arief Rahmat)

Orasi ilmiah lainnya disampaikan Dr. Ir. Dwi Hapsoro, M.Sc., berjudul “Embriogenesis Somatik untuk Perbanyakan dan Produksi Benih Tanaman Unggul”. Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si., akan mengutarakan orasinya berjudul “Intensitas Energi Sektor Industri di Indonesia”.

Selanjutnya Dr. Drs. Sugiyanto, M.T., menyampaikan orasi berjudul “Peningkatan Kompetensi Profesional Berkelanjutan Dosen Vokasi Melalui Diklat”. Prof. Mohammad Badaruddin, S.T., M.T., Ph.D., berjudul “Kriteria Desain Aman Baja Aisi 1018 Kondisi Tarik Dingin pada Suhu Tinggi”.

Selain itu, Prof. Dr. Hamzah, S.H., M.H., berorasi tentang “Perlindungan Konsumen di indonesia dengan Mekanisme Asuransi Tanggung Jawab Produk (Product Liability Insurance)”. Lalu Prof. Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt, dengan judul “Pengujian Teori Fraud Pentagon pada Sektor Manufaktur Di Indonesia”.

7. Ada orasi ilmiah Peluang Menghilirkan Matematika Melalui Riset Matematika

Unila Pecahkan Rekor MURI! Kukuhkan Guru Besar Terbanyak di Indonesiasciencemag.org

Orasi menarik lainnya saat pengukuhan guru besar disampaikan Prof. Dr. Joni Agustian, S.T., M.Sc., berjudul “Sakarifikasi Enzimatis Pati Tapioka dengan Glukoamilasi Amobil pada Penyangga Silika Mcf-(9.2t-3d)”.

Ada juga Prof. Dr. Sunyono, M.Si., mengusung judul orasi “Eksplorasi – Imajinasi pada Model Pembelajaran Simayang untuk Membelajarkan Kimia di Sekolah”.

Terakhir, Prof. Dr. La Zakaria, S. Si., M.Sc., mengusung orasi berjudul “Peluang Menghilirkan Matematika Melalui Riset Matematika: Studi Kasus Matematika Komputasi pada Desain Motif Batik Fraktal dan Kriptografi Citra”.

Baca Juga: Melongok Summary Project AIESEC Unila, Digelar Hampir Sebulan!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya