Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar Palestina

Serangan di brutal di Palestina menelan 259 korban jiwa

Bandar Lampung, IDN Times - Dinamika politik di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik antara Palestina dan Israel sangatlah kompleks dan dinamis. Dinamika tersebut berkaitan erat dengan dimensi sejarah, agama, peradaban, politik internasional, dan aspek kemanusiaan.

Faktanya, hingga saat ini upaya penyelesaian pertikaian Palestina dan Israel selalu menemui jalan buntu. Belum terlihat progres ke arah yang lebih menggembirakan.

Baru-baru ini warga dunia kembali melihat bagaimana mencekamnya keadaan di Palestina. Korban kembali berjatuhan meskipun dalam akhir-akhir ini kondisi mulai mereda dengan adanya gencatan senjata.

Berdasarkan fakta-fakta itu Universitas Lampung (Unila) melalui Fakultas Ilmu Politik dan Imu Sosial (FISIP) dan UPT PKLI Unila, bekerja sama dengan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) menginisiasi kegiatan webinar internasional untuk menunjukkan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.

1. Lebih dari 259 korban jiwa akibat serangan Israel

Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar PalestinaAnak Palestina menarik gerobak yang ditumpangi saudaranya saat mengungsi dari konflik bersenjata Israel dan milisi Palestina di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (14/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/foc.)

Webinar bertajuk Kemerdekaan Palestine: Jalan Menuju Perdamaian Dunia itu menghadirkan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dan sejumlah pembicara.

Zuhair melaporkan, skala kehancuran diakibatkan serangan brutal di seluruh wilayah Palestina telah menelan lebih dari 259 korban jiwa. Termasuk di antaranya 69 korban anak-anak dan 40 korban perempuan dan orang tua.

Korban terluka telah mencapai lebih dari 8.000 orang dan lebih dari 2.000 bangunan, tempat tinggal hancur dan penggusuran penduduk.

2. Masyarakat Palestina akan berjuang pertahankan tanah mereka

Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar PalestinaInstagram/amarselan

Menurutnya, rakyat Palestina, di tanah sejarah Palestina, bertekad untuk tetap teguh dan tidak akan meninggalkan tanah tersebut. Zuhair menegaskan, masyarakat Palestina akan bekerja untuk menentukan nasib mereka dalam meraih kemerdekaan Palestina dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya.

Selain itu Palestina akan mengembalikan para pengungsi ke rumah mereka di manapun mereka mengungsi. Karena peristiwa Nakba, yang merupakan implementasi dari resolusi nomor 194.

"Pada akhirnya kami ucapkan tidak ada opsi lain kecuali kami harus menghadapi dan kami harus berjuang terhadap agresi ini," ungkapnya.

Zuhair mengatakan, Jerusalem adalah harga mati dan tidak bisa dinegosiasikan. "Tidak ada yang bisa dinegosiasikan tanpa Jerusalem. Terakhir kami sampaikan kepada bapak ibu sekalian, terima kasih atas acara yang telah diselenggarakan,” ucapnya.

Baca Juga: Pakar Komunikasi Unila: Konten Antiradikalisme Harus Kreatif

3. Masalah Palestina adalah masalah terpanas

Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar PalestinaWarga Palestina bereaksi ketika polisi Israel menembakkan granat setrum selama bentrokan di kompleks penampungan Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah-rumah di wilayah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Duta Besar Palestina untuk Indonesia itu menyampaikan, masalah Palestina adalah masalah terpanas di dunia yang masih diderita oleh rakyat Palestina hingga saat ini. Karena kependudukan, pembunuhan, perusakan, penangkapan, dan pemindahan warga secara paksa.

Zuhair berharap, semua pihak khususnya Indonesia memberikan dukungan dan bantuan dari dengan berbagai cara termasuk melalui politik, diplomatik, hukum, dan ekonomi untuk membentuk front yang sangat kuat dalam menangani kejahatan dari serangan yang berulang-ulang.

“Kami tahu bahwa Indonesia memiliki peran penting di tengah komunitas internasional, organisasi regional, dan internasional, sebagai salah satu kekuatan, sebagai negara yang mendukung Palestina dalam menegakkan keadilan," terangnya.

Sehingga menurutnya perlu menyatukan upaya dan kerja sama dalam mengekspose praktik dan serangan musuh.

4. Tanggapan narasumber lain soal permasalahan di Palestina

Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar PalestinaPengunjuk rasa meneriakkan slogan saat reli pro-Palestina, di tengah gejolak kekerasan Israel-Palestina, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Selasa (18/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder.

Acara tersebut juga menghadirkan jurnalis senior Kompas,Trias Kuncahyano. Ia mengatakan, salah satu modal kekuatan besar bagi bangsa Palestina untuk memperebutkan kemerdekaannya adalah persatuan dan kesatuan bangsa Palestina.

Menurutnya, Indonesia dalam hal ini dapat berbagi pengalaman perjuangannya merebut kemerdekaan.

"Perjuangan itu dimulai dengan mengesampingkan, membuang segala kepentingan baik pribadi, kelompok dan semua difokuskan untuk kepentingan bangsa," terangnya.

Sementara Zuhairi Misrawi, Ahli Isu Timur Tengah, mengungkapkan, beberapa solusi dapat mendorong kemerdekaan Palestina antara lain mewujudkan rekonsiliasi Hamas dan Fatah, mendorong perdamaian antara Palestina dan Israel serta mengusulkan ideologi Pancasila sebagai dasar negara untuk mempersatukan rakyat Palestina.

Selain itu Prof Mohd Kamarulnizam dari School of International Studies University Utara Malaysia, menyampaikan, konflik Israel dan Palestina turut dibahas dari sudut pandang bagaimana media barat menggunakan kekuatan media framing untuk menutupi fakta dan memperlemah eksistesi Palestine di dunia.

5. Mengutuk keras tindakan pelanggaran HAM di Palestina

Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar PalestinaWarga Palestina terlihat melalui rumah yang rusak saat mereka berkumpul setelah serangan udara Israel, akibat konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww.)

Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Heryandi, hadir mewakili rektor Unila menyampaikan sikap tegasnya terhadap pelanggaran HAM dialami warga Palestina.

Ia berharap, webinar yang terselenggara tersebut dapat memberikan kontribusi dan solusi kepada kemerdekaan Palestina yang menjadi jalan menuju perdamaian dunia dalam bentuk pemikiran.

“Saya mengutuk keras setiap tindakan pelanggaran HAM, penyiksaan, perampasan hak milik, pembunuhan yang bersifat masif terhadap warga sipil di Gaza Palestina,” tegasnya.

Selain itu menurut Heryandi, dibutuhkan komitmen bersama segenap warga dunia termasuk komunikasi internasional dalam memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap prestasi dan kemerdekaan Palestina serta upaya perdamaian di Timur Tengah.

“Semoga perdamaian abadi dan keadilan sosial tercipta di tanah Palestina” harapnya.

Baca Juga: Apa Jadinya Pameran Fotografi Digelar Online? Ini Kata Zoom Unila

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya