Terminal Rajabasa Terima Alat Cek COVID-19 GeNose, Ini Fokus Sasarannya 

Tidak semua pelaku perjalanan dicek GeNose

Bandar Lampung, IDN Times - Terminal Rajabasa Bandar Lampung telah menerima alat GeNose dari pemerintah pusat sejak akhir pekan lalu. Kepala Terminal Rajabasa, Harri Indarto  mengatakan, menerima satu unit alat GeNose.

Tercatat, di terminal saat ini baru pertama kalinya ada di Lampung. Sebagai simpul transportasi menuju ke penyeberangan Bakauheni, Harri bersyukur mendapat bantuan GeNose. Menurutnya itu sangat membantu sebagai alat deteksi dini yang tidak perlu mengeluarkan biaya.

1. Ketersediaan kantong udara terbatas

Terminal Rajabasa Terima Alat Cek COVID-19 GeNose, Ini Fokus Sasarannya Kepala Terminal Rajabasa Harri, menunjukkan kantong udara GeNose (IDN Times/Silviana)

Namun yang masih menjadi kendala menurut Harri adalah kantong udara yang digunakan untuk pengecekan. Saat ini hanya diberi ketersediaan 300 lembar kantong udara.

"Yang jadi pertanyaan itu di apotek apakah ada atau tidak kantong udara," terangnya.

Akibat keterbatasan kantong udara, rencananya pengecekan GeNose akan diprioritaskan pada pelaku perjalanan yang akan menuju Bakauheni dan melakukan penyeberangan.

2. Cara penggunaan alat GeNose

Terminal Rajabasa Terima Alat Cek COVID-19 GeNose, Ini Fokus Sasarannya IDN Times/Silviana

Terkait teknis penggunaannya menurut Harri, responden yang akan dicek menggunakan GeNose harus puasa selama 30 menit.

Setelah puasa, responden tersebut menarik nafas sebanyak tiga kali. Tarikan nafas pertama dan kedua diibuang, kemudian tarikan nafas terakhir ditahan lalu dihembuskan pada kantong udara. Setelah itu kantong udara dikunci dan dimasukkan ke regulator.

"Nanti dari regulator ada alat disambungan ke komputer, masuklah di aplikasi. Di aplikasi itu akan terbaca apakah terpapar COVID-19 atau tidak," paparnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Warga Bandar Lampung Diizinkan Tarawih di Masjid

3. Hasil tes GeNose hanya berlaku satu kali perjalanan

Terminal Rajabasa Terima Alat Cek COVID-19 GeNose, Ini Fokus Sasarannya Ilustrasi hasil tes GeNose (IDN Times/Silviana)

Harri menyampaikan, untuk menerjemahkan hasil pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit.

Tingkat keakuratannya mencapai 90 persen untuk deteksi dini dan hanya berlaku 1 x 24 jam dalam satu kali perjalanan.

"Tidak serta merta hasil pemeriksaan GeNose ini menghasilkan negatif pasti ketemu positif," ungkapnya.

4. Selang GeNose bisa digunakan hingga 100 orang

Terminal Rajabasa Terima Alat Cek COVID-19 GeNose, Ini Fokus Sasarannya Seorang anak melakukan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/2/2021). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Harri mengatakan, apabila dari hasil pemeriksaan terdapat responden yang positif, maka akan dilakukan pemeriksaan ulang dan alat selang regulator akan diganti yang baru.

"Selang itu bisa digunakan 100 orang. Setelah 100 orang diganti tapi kalau ditemukan positif ya harus diganti walau pun baru dipake satu orang," bebernya.

Selain itu juga akan dilakukan tes kedua dan akan di karantina terlebih dahulu. Harri juga menyatakan akan melakukan koordinasi dengan tim medis.

"Kita sudah siapkan ruang pemeriksaan GeNose dan ruang karantina," tuturnya.

5. Kelembapan ruangan harus menyesuaikan aplikasi

Terminal Rajabasa Terima Alat Cek COVID-19 GeNose, Ini Fokus Sasarannya Alat GeNose besutan peneliti UGM. Dok: istimewa

Harri mengatakan, alat GeNose sangat sensitif terhadap suhu ruangan. Sehingga dalam melakukan pemeriksaan, temperatur suhu atau kelembapan ruangan harus sesuai standar aplikasi GeNose.

"Di aplikasi tidak boleh di bawah 2.500. Bau parfum, handsanitizer juga tidak mau. Kan dia ada sensornya buat mengukur suhu ruangan itu," katanya.

Baca Juga: Resmi! Gubernur Lampung Larang ASN Mudik Lebaran 2021

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya