Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di Nusantara

Catatan China kuno abad ke-4

Tulang Bawang, IDN Times - Provinsi Lampung terbagi menjadi 15 kabupaten/kota. Salah satunya adalah Kabupaten Tulang Bawang merupakan kabupaten terbesar di Bumi Ruwa Jurai ini. Luas wilayahnya 7.770,84 km² atau 22 persen dari wilayah Lampung.

Luas wilayah dan besarnya tantangan pembangunan di kabupaten berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur ini membuat Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menerapkan kebijakan memekarkan daerah tersebut menjadi 3 Kabupaten yaitu, Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji.

Inisiatif pemekaran itu sangat langka dan jarang terjadi secara nasional, inisiatif dari kabupaten induk seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Tulang Bawang. Berikut IDN Times rangkum sejarah singkat berdirinya kabupaten Tulang Bawang.

1. Kerajaan tertua di Indonesia

Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di NusantaraRumah adat tangga raja Tulang Bawang (Instagram.com/selampung)

Dalam sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara, Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, di samping kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara.

Meskipun belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun catatan China kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang peziarah Agama Buddha bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera).

Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. JW Naarding memprakirakan pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat kota Menggala.

2. Sungai Tulang Bawang jadi pusat transportasi

Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di NusantaraSungai Tulang Bawang (IDN Times/Silviana)

Seiring berkembangnya kerajaan Che-Li-P'o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya sulit sekali mendapatkan catatan sejarah perkembangan kerajaan ini.

Ketika Islam mulai masuk ke bumi Nusantara abad ke-15, Menggala dan alur sungai Tulang Bawang yang kembali marak dengan aneka komoditas, mulai kembali dikenal Eropa.

Menggala dengan komoditas andalannya lada hitam, menawarkan harga  jauh lebih murah dibandingkan dengan komoditas sejenis yang didapat VOC dari Bandar Banten.

Perdagangan yang terus berkembang, menyebabkan denyut nadi Sungai Tulang Bawang semakin kencang, pada masa itu Kota Menggala dijadikan dermaga "BOOM", tempat bersandarnya kapal-kapal dari berbagai pelosok Nusantara, termasuk Singapura.

Baca Juga: Musim Gadu, Padi di Tulang Bawang Lampung Diserang Hama

3. Sistem pembentukan pemerintah

Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di NusantaraPerkampungan pinggir sungai Tulang Bawang tahun 1932 (Albumsejarah)

Perkembangan politik Pemerintahan Belanda yang terus berubah, dampak yang ditetapkan Lampung berada di bawah pengawasan langsung Gubernur Jenderal Herman Wiliam Deandles mulai tanggal 22 November 1808.

Hal ini berimbas pada penataan sistem pemerintahan adat yang merupakan salah satu upaya Belanda untuk mendapatkan simpati masyarakat.

Pemerintahan adat mulai ditata sedemikian rupa, sehingga terbentuk Pemerintahan Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebuayan). Wilayah Tulang Bawang dibagi dalam tiga kebuayan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan dan Buay Umpu (tahun 1914, kemudian dibentuk Buay Aji).

Sistem Pemerintahan Marga tidak berjalan lama, pada 1864 sesuai Keputusan Kesiden Lampung No. 362/12 tanggal 31 Mei 1864, dibentuklah sistem Pemerintahan Pesirah. Sejak itu pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan kolonial Belanda mulai dilakukan termasuk di Kabupaten Tulang Bawang.

4. Awalnya Tulang Bawang di bawah naungan Lampung Utara

Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di NusantaraInstagram.com/ilovelampung

Pada zaman pendudukan Jepang, tidak banyak perubahan di daerah Sai Bumi Nengah Nyappur ini. Akhirnya sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, saat Lampung ditetapkan sebagai daerah Keresidenan dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Tulang Bawang dijadikan wilayah Kewedanaan. 

Sejalan dengan perkembangan Negara RI, maka setelah Lampung memisahkan diri dari Provinsi Sumatera Selatan, dengan membentuk Provinsi Lampung,  status Menggala juga ditetapkan sebagai kecamatan di bawah naungan Kabupaten Lampung Utara.

5. Tulang Bawang resmi menjadi kabupaten sendiri

Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di NusantaraPotret tugu bertuliskan menggala pada tahun 1978 (instagtam.com/fotoantix)

Proses berdirinya Tulang Bawang tidak begitu saja terjadi. Diawali dari rencana sesepuh dan tokoh masyarakat bersama pemerintah yang sejak tahun 1972 merencanakan pengembangan Provinsi Lampung menjadi 10 kabupaten/kota, maka pada 1981, Pemerintah Provinsi membentuk 8 Lembaga Pembantu Bupati,  salah satunya adalah Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 821.26/502 tanggal 8 Juni 1981 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara Wilayah Provinsi Lampung.

Pada tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang Bawang, dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala Santori Hasan.

Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan kabupaten, ditunjuklah Santori Hasan, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tulang Bawang sejak 20 Maret sampai 9 Desember 1997 melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2/II/09/97 tanggal 14 Januari 1997 tentang Penunjukan Plt Bupati Tingkat II Sediaan Tulang Bawang.

6. Bupati perempuan pertama Tulang Bawang

Sejarah Tulang Bawang, Pernah Jadi Kerajaan Terbesar di NusantaraBupati Tulang Bawang, Winarti (Instagram.com

Melalui proses yang cukup melelahkan, Kabupaten Tulang Bawang lahir, dan akhirnya diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri pada 20 Maret 1997, sebagai tindak lanjut yang ditetapkan UU No. 2 Tahun 1997 tentang pembentukan daerah tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus.

Di mana untuk selanjutnya pada 24 November 1997 terpilihlah Santori Hasan, sebagai Bupati Tulang Bawang pertama, untuk periode tahun 1997-2002, yang dilantik pada 9 Desember 1997.

Hingga saat ini Tulang Bawang sudah dipimpin oleh 11 bupati. Periode 2017-2022 ini dipimpin oleh Bupati Winarti yang merupakan bupati perempuan pertama di Lampung. Winarti, didampingi wakilnya Hendriwansyah.

Baca Juga: Kabar Baik! Program Langit Biru Hadir di Tulang Bawang Akhir Juni 2021

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya