Satpol PP Tertibkan Manusia Silver, Koordinator Pengumpul Uang Ditangkap

Manusia silver harus setor Rp25 ribu ke dua koordinator

Bandar Lampung, IDN Times -Fenomena manusia silver kerap beraksi di sejumlah ruas jalan Kota Bandar Lampung. Jika lampu lalu lintas warna merah menyala, dua sampai tiga laki-laki usia remaja menghampiri setiap pengendara sambil membawa kardus kosong.

Kondisi itu kerap terjadi di perempatan jalan Sultan Agung dan Kimaja, Way Halim, Bandar Lampung dan Jalan Aried Rahman Hakim. 

Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Pamong Praja (Kasat Pol PP) Bandar Lampung, Suhardi Syamsi, kelompok manusia silver di kota Tapis Berseri ini sudah terkoordinir. Usai mendapat uang dari mengemis di lampu lalu lintas, mereka harus menyetorkan pada dua koordinator.

1. Koordinator sudah ditangkap

Satpol PP Tertibkan Manusia Silver, Koordinator Pengumpul Uang DitangkapAnak-anak menjadi manusia silver di tengah pandemik di Jalan Raya Caman, Rabu (12/8/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Suhardi mengatakan, Satpol PP selalu mengadakan penertiban mengurangi pengemis, gelandangan dan manusia gerobak. Itu dilakukan pagi, siang hingga malam hari.

Namun pada penjaringan kali ini, didominasi manusia silver usianya masih anak-anak di bawah umur. Jumlahnya sekitar puluhan," kata Suhardi.

"Kita juga menangkap koordinator lapangannya. Sekarang sudah kita serahkan ke Polresta Bandar Lampung. Mereka harus setor Rp25 ribu. Rp10 ribu untuk koordinator lapangan Rp15 ribu untuk koordinator atas," ujarnya.

Baca Juga: Eva Dwiana Ingin Tambah RTH Bandar Lampung, Minta Bantuan Kampus

2. Manusia silver dipulangkan ke rumah masing-masing

Satpol PP Tertibkan Manusia Silver, Koordinator Pengumpul Uang DitangkapManusia silver di Palembang (Instagram/nuha.thoriq)

Menurut Suhardi, Satpol PP hanya melakukan penertiban dan memberi sosialisasi supaya tidak diulangi lagi. Kini, kelompok mausia silver itu sudah dipulangkan kembali ke tempat tinggal mereka di Bandar Lampung.

"Mereka adalah anak bangsa punya potensi yang bisa mengerjakan pekerjaan lain. Khusus anak-anak kita sarankan kembali sekolah. Kita juga hubungi orangtua mereka," terangnya.

Menurutnya, terkait penampungan bagi manusia silver atau gelandangan berdasarkan UU menjadi tanggung jawab pemerintah daerah provinsi.

"Intinya kita belum memiliki tempat penampungan. Panti itu di bawah Pemda Provinsi untuk anak-anak terlantar yatim piatu. Tapi posisinya penuh terus, kalau gak salah kapasitas 82 orang," jelasnya.

3. Dinsos kota siap bantu jika diperlukan

Satpol PP Tertibkan Manusia Silver, Koordinator Pengumpul Uang DitangkapManusia silver di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sekretaris Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Herri mengatakan, pihaknya baru akan memberi tindakan terkait manusia silver jika Satpol PP sudah kewalahan.

"Kalau cuma satu dua kemungkinan mereka (Satpol PP) bisa menangani. Karena sesuai Perda memang itu kewajiban mereka sesuai perda," kata Herri saat ditemui di kantor Dinas Sosial, Kamis (7/10/2021).

Namun menurutnya, jika diperlukan dan manusia silver tersebit diserahkan ke Dinsos, pihaknya siap membantu dalam proses pembinaan.

4. Belum ada data manusia silver di Dinsos kota

Satpol PP Tertibkan Manusia Silver, Koordinator Pengumpul Uang DitangkapIlustrasi manusia silver di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Pembinaan dimaksud Herri jika manusia silver diserahkan ke Dinsos adalah dilakukan pendataan terlebih dahulu. Kemudian, diberikan pencerahan bahwa perbuatan itu tidak baik karena mengganggu pengguna jalan.

Setelah itu memanggil pihak keluarga jika memang ada di Bandar Lampung. Lalu membuat surat perjanjian supaya tidak mengulangi lagi.

"Tahun ini belum ada, karena jaga jarak juga kan lagi pandemik, takut. Biasanya kalau banyak baru dibawa kesini. Kita dinas sosial kota ini tidak punya panti, provinsi yang punya," ujarnya.

Baca Juga: Bandar Lampung Terapkan PTM Menyeluruh Pekan Depan, Siswa 50 Persen

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya