Perubahan Iklim, Ini Potensi Bencana Alam di Lampung 

Bencana di Lampung 'paling lengkap'

Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat dunia terpuruk karena menghantam seluruh sektor kehidupan.

Namun Menteri Keuangan RI Sri Mulyani justru mengungkapkan ada ancaman lebih berbahaya dari pandemik saat ini. Ancaman itu bencana perubahan iklim yang bisa menerpa seluruh negara, serta memicu kematian masif jika tidak ditangani dengan tepat.

Menurut Kepala Lembaga Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITERA, Acep Purqon, dari 34 Provinsi di Indonesia, Lampung memiliki potensi bencana paling lengkap.

Baca Juga: BMKG: Pancaroba di Lampung Potensi Bencana Hedrometeriologi

1. Potensi longsor bisa terjadi berulang

Perubahan Iklim, Ini Potensi Bencana Alam di Lampung Ilustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Sekretaris BPBD Provinsi Lampung, Indra Utama, mengatakan, wilayah setempat memiliki potensi tanah longsor yang sangat tinggi. Menurutnya tanah longsor yang sudah terjadi masih bisa terjadi longsor berulang.

Itu disebabkan tambang-tambang pasir atau batu yang masih masif dilakukan.Serta penggundulan hutan juga menyebabkan terjadinya tanah longsor.

Faktor longsor sendiri disebabkan dua faktor yang pertama adalah faktor penyebab dari dalam yaitu kondisi karateristik lereng dan faktor penyebab dari luar yaitu gempa, vegetasi, hujan, dan lain-lain.

2. Daerah rawan longsor

Perubahan Iklim, Ini Potensi Bencana Alam di Lampung Ilustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan catatan Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Teknologi Kebumian dan Mineral ITERA, daerah di Lampung yang rawan terkena longsor adalah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Kemudian wilayah Tanggamus yang memliliki luas daratan 4654 km persen, 40 persennya merupakan wilayah berbukit yang menyebabkan rawannya longsor.

Namun saat ini dengan kemajuan teknologi dan riset membuat indeks risiko bencana Tanggamus semakin menurun tiap tahunnya.

3. Mitigasi bencana di laut

Perubahan Iklim, Ini Potensi Bencana Alam di Lampung Ilustrasi info tsunami (IDN Times/Arief Rahmat)

Dosen Sains Aktuaria ITERA, Amalia Listiani, mengatakan bencana tsunami sangat tinggi di Indonesia melebihi Jepang. Itu disebabkan oleh gempa tektonik, letusan gunung api maupun longsor.

"Itu semua ada potensinya di Lampung. Secara sejarah sudah pernah terjadi tahun 2018 di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan," ungkapnya.

Menurutnya mitigasi bencana bisa dilakukan menggunakan pemodelan dan simulasi gelombang tsunami dengan pendekatan neural network.

"Salah satu pemodelan yang dapat dilakukan adalah menggunakan algoritma backpropagation neural network," terangnya.

Baca Juga: Keren! ITERA Kampus Pertama di Lampung Bentuk Tim Tanggap Bencana 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya