BMKG: Pancaroba di Lampung Potensi Bencana Hedrometeriologi

Semua wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem

Bandar Lampung, IDN Times - Memasuki bulan April hingga Mei, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung mengimbau masyarakat waspada karena memasuki musim pancaroba.

Bahkan BMKG menyatakan, di masa pancaroba ini berpotensi terjadi bencana hedrometeriologi. Sebab bencana tersebut disebabkan oleh air atau hujan. Sehingga dengan adanya masa transisi ini akan ada potensi hujan lebat dan angin kencang.

Berikut IDN Times rangkum penjelasan BMKG terkait masa pancaroba yang akan terjadi di Lampung.

1. Kondisi cuaca tidak menentu

BMKG: Pancaroba di Lampung Potensi Bencana HedrometeriologiUnplash/Osman Rana

Masa pancaroba merupakan transisi dari musim penghujan ke musim kemarau. Sehingga biasanya terjadi hujan dengan intensitas lebat tetapi durasinya pendek ataupun disertai angin kencang.

"Jadi kalau panas ya panas, tahu-tahu hujan. Pergantian cuaca yang biasanya terjadi kondisi cuaca yang segnifikan," kata Rudi Haryanto Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Senin (5/4/2021). 

Baca Juga: Melongok Mural Flyover Jalan Sultan Agung Bandar Lampung, Tema Unik

2. Terjadi selama 20-30 hari

BMKG: Pancaroba di Lampung Potensi Bencana HedrometeriologiANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Menurut Rudi, masa pancaroba ini kurang lebih terjadi selama 20 sampai 30 hari pada April hingga Mei. Sementara awal atau pertengahan Mei ada yang sudah masuk ke musim kemarau.

Rudi juga menyampaikan dengan luasan wilayah Provinsi Lampung, terjadinya masa pancaroba ini berbeda-beda.

"Jadi untuk wilayah Lampung bagian selatan itu masa pancaroba dimulai pertengahan April hingga Mei. Untuk wilayah Lampung bagian Utara itu akhir April hingga Mei," jelasnya.

3. Hampir semua wilayah terjadi cuaca ekstrem

BMKG: Pancaroba di Lampung Potensi Bencana HedrometeriologiIlustrasi cuaca ekstrem. IDN Times/Mardya Shakti

Rudi mengatakan, sebelumnya di masa-masa pancaroba itu hampir semua wilayah berpotensi untuk terjadi cuaca ekstrem. Sebab perubahan cuaca yang segnifikan.

"Biasanya panas tahu-tahu hujan dengan lebat tapi durasinya pendek, hujannya itu biasanya skala lokal atau gak merata dalam satu kecamatan ada yang hujan ada yang enggak," paparnya.

Baca Juga: Resmi! Gubernur Lampung Larang ASN Mudik Lebaran 2021

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya