Orkes Bada Isya, 'Kawinkan' Musik Modern dan Tradisional Lampung

Rilis mini album kolaborasi dengan penyair Lampung terkemuka

Bandar Lampung, IDN Times - Musik tradisional di Lampung mulai meredup bahkan hampir tak terdengar di kalangan millennials. Hal itu juga dirasakan langsung bagi salah satu kelompok musik tradisional yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung.

Sejak tahun 1990 mereka membuat wadah bagi para mahasiswa Unila untuk belajar musik tradisi. Bahkan tak hanya tampil di lingkup kampus saja, mereka kerap dipanggil di acara-acara formal diadakan pemerintahan setempat atau kegiatan budaya digelar di Lampung.

Seiring berjalannya waktu, 2018 lalu, tercetuslah ide membuat grup band modern bernama Orkes Bada Isya. Itu karena peminat musik modern lebih mendominasi sehingga mereka mencoba menyesuaikan dengan pangsa pasar.

Berikut ini IDN Times rangkum perjalanan Orkes Bada Isya menyeimbangkan musik modern dengan musik tradisional di Lampung.

1. Dibalik nama Orkes Bada Isya

Orkes Bada Isya, 'Kawinkan' Musik Modern dan Tradisional LampungOrkes Bada Isya (IDN Times/Lampung)

Orkes Bada Isya beranggotakan enam personel yakni Nike Vena sebagai vokalis, Febrian Malik Arozak (gitaris) , Ilham Wisma (gitaris 2), Robby (Bass) dan Anisa Rizka (perkusi), dan Editya Rio Irawan sebagai komposer lagu-lagu yang mereka tampilkan

Lantaran personel tersebut berasal dari kalangan mahasiswa, membuat grup musik ini cukup kesulitan membagi waktu antara jadwal kuliah dengan latihan musik.

Alhasil setiap kali mengagendakan jadwal latihan, personel baru datang sekitar pukul 19.00 WIB lebih atau dalam umat muslim waktu-waktu tersebut disebut bada Isya. Bada berarti setelah dan isya adalah ibadah salat umat Islam.

"Dari situ akhirnya dibuat nama grup band modern ini jadi Orkes Bada Isya. Musik yang kita bawakan juga lebih ke genre folk," kata pemimpin produksi Novian Pratama.

2. Hampir tak ada tempat belajar musik tradisional di Lampung

Orkes Bada Isya, 'Kawinkan' Musik Modern dan Tradisional LampungInstagram.com/orkesbadaisya

Novian tak menampik perkembangan musik tradisional di Lampung memang cukup memprihatinkan. Bahkan menurutnya di Lampung hampir tidak ada tempat belajar musik tradisi yang benar-benar mempelajari dari sejarah musik itu sendiri.

"Setauku baru UKMBS yang mempelajari musik itu secara detail. Karena memang basiknya kita bukan untuk komersil tapi buat belajar lebih tentang musik," ungkapnya.

Menurut Novian, mereka banyak mendapat ilmu tentang musik tradisi Lampung dari para seniman-seniman hebat di Lampung.

Baca Juga: Cerita Komunitas Sedekah Lampung, Ada Celengan Sedekah dan Bedah Rumah

3. Sisipkan nilai tradisi pada musik modern

Orkes Bada Isya, 'Kawinkan' Musik Modern dan Tradisional LampungInstagram.com/orkesbadaisya

Meski grup ini sudah terjun ke musik modern, Novian mengaku tidak akan meninggalkan musik tradisional yang sudah mereka geluti sejak lama. Justru mereka memberikan sentuhan-sentuhan musik tradisional dalam setiap lagu yang dibawakan.

"Saat ini kami sudah menciptakan sekitar 12 lagu. Walau pun ini disebutnya musik modern tapi kami tetap menyisipkan nilai tradisi di dalamnya," kata Novian.

4. Membuat jalan lain menikmati puisi

Orkes Bada Isya, 'Kawinkan' Musik Modern dan Tradisional LampungMini album Orkes Bada Isya (IDN Times/Istimewa)

Sentuhan musik tradsional itu dibuktikan lewat satu mini album berjudul Menuju Rumahmu, berisi enam kumpulan puisi karya para penyair ternama di Lampung. Sebut saja Ari Pahala Hutabarat, Iswadi Pratama atau Ramad Saleh, dan Inggit Putria Marga

"Puisi mereka ini kami transformasikan dalam bentuk lagu. Ini semacam membuat jalan lain untuk menikmati puisi keren ini," ceritanya.

Judul yang diusung merupakan garis besar dari enam puisi tersebut, bercerita tentang perjalanan dalam arti luas. Rencananya album itu akan diluncurkan Jumat (30/4/2021) di Famous Coffe pukul 20.00 WIB.

"Menuju Rumahmu ini cakupannya luas. Bisa kepada Tuhan, bisa juga misal mencari kebenaran atau mencari sosok diri kita. Jadi bergantung kita sedang dalam kondisi seperti apa saat mendengarkannya," terang Novian.

5. Berusaha kembangkan musik tradisi

Orkes Bada Isya, 'Kawinkan' Musik Modern dan Tradisional LampungInstagram.com/orkesbadaisya

Sembari mengenalkan mini album terbarunya ini Novian berharap bisa kembali membuat album selanjutnya. Terlebih untuk musik tradisi seperti gitar klasik akan terus dikembangkan lewat acara-acara musik tradisi.

Menurutnya tantangan dalam membuat karya musik sendiri selain biaya untuk rekaman juga responrespons masyarakat kepada musik tradisional itu sendiri.

"Kita sedang belajar sekaligus mengupayakan bagaimana mengampanyekan musik tradisional ini," tuturnya.

Baca Juga: Kreatif Kala Pandemik, Komunitas Dawai Jejama Garap Album Instrumental

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya