Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat 

Yuk kenal lebih dalam dua jenis topeng, Sakura dan Tupping

Bandar Lampung, IDN Times - Topeng merupakan salah satu karya seni budaya yang sudah ada sejak jaman prasejarah. Karya seni ini bersifat religius yang dilukis, dipahat pada dinding gua, wadah kubur batu dan nekara.

Bentuk dan kreatifitas seni topeng pada masing masing daerah berbeda-beda sesuai dengan gaya yang dimiliki.

Di Lampung ada dua jenis topeng yaitu Tupping berasal dari Kalianda, Lampung Selatan dan Sakura dari Lampung Barat. Masing-masing memiliki fungsi dan karakter yang berbeda.

Sebagai bagian dari kesenian tradisional, hingga kini topeng masih dijumpai dalam berbagai aktivitas adat dan budaya masyarakat Lampung lho.

Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Topeng di Lampung tidak memiliki ciri-ciri yang ketat seperti di Jawa

Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat instagram.com/catatonine

Ekspresi topeng merupakan gambaran karakter dan watak dari tokoh peran yang dirupakan dalam bentuk wajah, warna, dan atribut tata busana.

Namun, tokoh topeng Lampung sangat berbeda dengan penokohan karakter kesenian topeng di Jawa. Karakter dan watak tokoh pada Topeng Lampung tidak memiliki ciri-ciri pakem yang ketat, sehingga karakter dan watak tokoh lebih menonjolkan ciri fisik yang dirupakan pada topeng.

Kecenderungan ini terlihat dari keanekaragaman bentuk fisik wajah dan pewarnaan topeng yang berbeda, sehingga sulit untuk melihat persamaan dari tokoh.

2. Kreatifitas topeng sesuai gaya setiap daerah

Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat Google

Pola-pola kodok atau wajah manusia pada topeng merupakan lambang personifikasi arwah nenek moyang sebagai harapan kemakmuran, kesuburan, keselamatan, dan reinkarnasi.

Sedangkan, topeng yang bersifat seram dianggap sebagai sarana penolak bala dan mengusir roh-roh jahat yang mungkin mengganggu roh si mati.

Pada dasarnya, bentuk dan kreatifitas seni topeng pada masing masing daerah berbeda-beda sesuai dengan gaya yang dimiliki.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Seru di Bandar Lampung

3. Mengenal identitas Tupping

Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat Ilustrasi tupping tokoh bijak atau sakti (dokumetasi museum Lampung)

Ciri-ciri Tupping dapat digambarkan dari bentuk wajah, rambut, alis, mata, kumis, mulut, pipi, dagu, dan jenggot. Pengenalan identitas tokoh Tupping dapat diketahui melalui sifat, fungsi, dan asal-usulnya.

Pengenalan identitas Tupping dilatarbelakangi oleh dramatari Tupping sebagai simbol dari perjuangan. Cerita dramatari Tupping biasanya diangkat dari kisah kegigihan pasukan Raden Intan 1, Radin Imba dan Raden Intan II dalam melawan kolonial Belanda.

4. Karakter ditampilkan pada Tupping meliputi karakter prajurit dan pelawak

Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat Ilustrasi tupping kesatria pelawak (dokumetasi museum Lampung)

Cerita dramatari tersebut muncul berdasarkan kisah tentang keberanian para prajurit rahasia Radin Intan II yang turun ke desa menyamarkan diri sebagai suatu kelompok penghibur yang memamerkan atraksi seni dan kedigdayaan. Ketika ada kesempatan para prajurit itu bergerilya, menumpas penjajah dan kembali masuk ke hutan.

Berdasarkan kisah tersebut, karakter yang ditampilakan dalam penggambaran tokoh Tupping meliputi karakter prajurit kesatria dan pelawak Karakter dari Tupping.

Di antaranya, kesatria alusan, kesatria kasar, kesatria sakti,kesatria putri, pelawak dan tokoh bijak atau sakti.

5. Pawai topeng sakura

Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat coreccto.id

Pemakaian Topeng Sakura dilakukan dalam kegiatan pesta Sakura, yaitu berupa pawai tari-tarian keliling desa pada awal bulan Syawal dimana pesertanya semua memakai topeng Sakura.

Semaraknya pesta Sakura menjadi lebih meriah karena peserta dari pawai ini bisa berasal dari desa tetatangga yang diudang untuk mengikuti pesta.

Pada saat pawai berlangsung, peserta yang memakai topeng dapat bertamu pada rumah-rumah yang dilalui oleh pawai dan diperbolehkan makan dan minum dari hidangan yang disediakan.

6. Setiap orang bebas menentukan karakter dan peran

Mengenal Topeng Lampung, Pola Seram Sebagai Pengusir Roh Jahat Ilustrasi Sakura Cacat (dokumetasi museum Lampung)

Sakura mengandung makna simbolik dan melambangkan bermacam-macam karakter yang dapat dimainkan manusia. Setiap orang bebas menentukan karakter dan peran yang akan dimainkannya dalam kehidupan.

Jenis Sakura halau dan kamak mengandung ajakan kepada masyarakat yang kaya dan miskin untuk menghilangkan perbedaan status sosial untuk berbaur menjadi satu dengan tujuan yang mulia.

Berdasarkan karakternya, ada enam topeng Sakura yaitu Sakura anak, tuha, kesatria, cacat, raksasa dan binatang.

Baca Juga: 7 Hal Harus Kamu Tahu Sebelum ke Pematang Sunrise Lampung Selatan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya