Mahasiswa Unila Inovasi Pertanian Drone Rover bagi Petani Tanggamus

Lebih cerdas dan efesien mengambil keputusan pertanian

Intinya Sih...

  • Organisasi mahasiswa Unila melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Air Kubang, Tanggamus.
  • Inovasi teknologi pertanian berupa drone rover untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pertanian.
  • Kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada petani serta pengembangan aplikasi PWA untuk analisis data pertanian.

Bandar Lampung, IDN Times -Organisasi Mahasiswa Koperasi Universitas Lampung (Unila) melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) dari Belmawa Dikti melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Air Kubang, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. Kegiatan ini menjadi sorotan karena penerapan inovasi teknologi pertanian baru berupa drone rover diharapkan dapat membawa dampak positif bagi produktivitas pertanian di daerah tersebut.

Inovasi itu berupa "Pengembangan Progressive Web App dan Drone Rover untuk Pertanian Presisi di Desa Air Kubang Berdasarkan Dataset Perangkat IoT Berbasis Blockchain", kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pertanian di desa tersebut.

Baca Juga: Mahasiswi Unila Raih Perunggu di Malaysia, Angkat Wisata Pantai Krui

1. Bantu petani mengurangi risiko gagal panen

Mahasiswa Unila Inovasi Pertanian Drone Rover bagi Petani TanggamusOrganisasi Mahasiswa Koperasi Universitas Lampung (Unila) terapkan teknologi pertanian modern (IDN Times/Istimewa)

Ketua Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung Muhamad Akbar mengatakan, inovasi tersebut  meliputi penggunaan teknologi drone rover berfungsi sebagai alat monitoring kondisi cuaca dan lahan pertanian, serta sebagai perangkat penyemprotan otomatis air dan pestisida. Menurutnya, teknologi ini diyakini dapat membantu para petani di Desa Air Kubang dalam mengelola lahan pertanian mereka dengan lebih presisi dan mengurangi risiko gagal panen.

"Pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada bulan Juni 2024 dan akan berlangsung hingga Oktober 2024. Selama periode tersebut, para mahasiswa akan melakukan serangkaian pelatihan dan pendampingan kepada petani setempat untuk memastikan bahwa teknologi yang diterapkan dapat dioperasikan secara efektif," jelasnya, Minggu (1/9/2024).

Selain itu, menurutnya, mereka juga akan mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web progresif (PWA) yang dapat diakses oleh para petani untuk memantau dan mengelola data pertanian secara real-time, berbasis pada teknologi IoT dan blockchain.

2. Lebih cerdas dan efesien bertani

Mahasiswa Unila Inovasi Pertanian Drone Rover bagi Petani TanggamusIlustrasi petani (Rizki/IDNTimes)

Disampaikan Akbar, kegiatan ini bukan hanya sekadar bentuk pengabdian, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam mendukung pertanian presisi di Indonesia. Ia berharap, teknologi drone rover ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani di Desa Air Kubang.

"Dengan adanya alat monitoring yang canggih dan penyemprotan otomatis, diharapkan hasil pertanian di desa ini akan meningkat dan lebih optimal," ujarnya.

Lebih lanjut Akbar mengatakan, selain fokus pada teknologi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat keterampilan manajerial para petani. Melalui pelatihan dilakukan, para petani diajarkan cara mengoperasikan drone rover dan memanfaatkan aplikasi PWA untuk menganalisis data pertanian.

"Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pengambil keputusan yang lebih cerdas dan efisien dalam mengelola lahan mereka. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern yang lebih berkelanjutan, memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di wilayah tersebut," terangnya.

3. Jadi langkah besar meningkatkan kualitas pertanian

Mahasiswa Unila Inovasi Pertanian Drone Rover bagi Petani TanggamusDok. KTNA Banten

Kepala Desa Air Kubang Suyatno  mengapresiasi inisiatif mahasiswa Unila l telah memilih desanya sebagai lokasi penerapan teknologi ini. Menurutnya, teknologi pertanian modern tersebut adalah langkah besar untuk meningkatkan kualitas pertanian.

"Dengan dukungan ini, diharapkan teknologi yang diterapkan dapat beradaptasi dengan kondisi lokal, mulai dari jenis tanaman yang dibudidayakan hingga iklim dan cuaca setempat," ujarnya.

Baca Juga: Update Terkini Pembangunan RSPTN Unila, Progres Baru 12 Persen

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya