Mahasiswa KKN Unila Bantu Warga Lokal Ciptakan Produk Unggulan Desa

Pembuatan mudah, bahan baku murah

Intinya Sih...

  • Mahasiswa Unila sosialisasi wirausaha pembuatan sabun cuci piring di Desa Dwi Mulyo, Tulang Bawang
  • Pembuatan sabun mudah dan murah dengan potensi keuntungan Rp300 ribu-Rp400 ribu dari 25 liter sabun
  • Sabun cuci piring "D-Clean" hasil kemasan menarik akan dijual sebagai produk unggulan desa

Tulang Bawang, IDN Times - Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan sosialisasi wirausaha pembuatan sabun cuci piring sebagai produk unggulan Desa Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang.

Koordinator Desa (Kordes) KKN Darlius Khalik mengatakan, pembuatan sabun secara mandiri dan dikemas dengan kemasan menarik tersebut sebagai upaya menambah penghasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

"Kegiatan ini kerja sama dengan Perpustakaan Desa (Perpusdes) Anugrah Dwi Mulyo dan dihadiri oleh 70 peserta dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari aparatur  desa, remaja dan ibu-ibu PKK," jelasnya kepada IDN Times, Minggu (27/1/2024).

Baca Juga: Refleksi Satu Tahun Unila Penuh Tantangan Kembalikan Citra Universitas

1. Pembuatan mudah, bahan baku murah

Mahasiswa KKN Unila Bantu Warga Lokal Ciptakan Produk Unggulan DesaMahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan sosialisasi wirausaha pembuatan sabun cuci piring sebagai produk unggulan Desa Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang (IDN Times/Istimewa)

Pembuatan sabun cuci piring tersebut dipandu langsung oleh Wahyu, salah satu mahasiswa KKN Unila. Menurutnya, proses pembuatan sabun cuci piring sangat mudah dan bahan baku digunakan terbilang murah.

"Untuk bahan-bahannya, kami membeli bahan sabun cuci piring seharga Rp100 ribu per paket yang nantinya akan menghasilkan 25 liter sabun," jelasnya.

Disampaikan Wahyu, dari 25 liter sabun dibuat dengan modal awal Rp100 ribu akan berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar Rp300 ribu-Rp400 ribu, tergantung harga jual yang akan ditetapkan, kisaran Rp3 ribu sampai Rp4 ribu per botol 250 mililiter.

2. Sebagai produk unggulan desa

Mahasiswa KKN Unila Bantu Warga Lokal Ciptakan Produk Unggulan DesaMahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan sosialisasi wirausaha pembuatan sabun cuci piring sebagai produk unggulan Desa Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang (IDN Times/Istimewa)

Tak hanya mengajari masyarakat tentang cara pembuatan sabun cuci piring, mahasiswa KKN Unila juga membantu membuat desain kemasan produk menarik dengan nama brand "D-Clean". Nama tersebut merupakan kepanjangan dari nama desa setempat yakni Dwi Mulyo.

"Nantinya produk hasil pembuatan sabun cuci piring ini akan diedarkan di pasar dan toko secara umum sebagai produk unggulan desa Dwi Mulyo," ujar Wahyu.

3. Ciptakan kolaborasi perguruan tinggi dengan warga lokal

Mahasiswa KKN Unila Bantu Warga Lokal Ciptakan Produk Unggulan DesaMahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan sosialisasi wirausaha pembuatan sabun cuci piring sebagai produk unggulan Desa Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang (IDN Times/Istimewa)

Kegiatan tersebut disambut positif oleh Irwan, Kepala Desa Dwi Mulyo. Pihaknya berharap, kehadiran mahasiswa KKN  bisa memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat setempat. Selain itu juga menciptakan kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi dan masyarakat lokal.

"Harapannya dapat memberdayakan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup di Desa Dwi Mulyo. Saya juga berharap inovasi pembuatan sabun ini seterusnya akan diterapkan untuk menambah penghasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dwi Mulyo dan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar," harapnya.

Baca Juga: Intip Penetapan Daya Tampung Mahasiswa Baru Unila 2024, Ada Perubahan?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya