Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kamu Perlu Tahu, ini Peran Masyarakat Mendukung Layanan Kesehatan

workshop Penyusunan Indikator Peningkatan Kualitas dan Layanan Fasilitas Air Sanitasi dan Kebersihan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times -Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan SNV berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan Kota Metro, menggelar workshop Penyusunan Indikator Peningkatan Kualitas dan Layanan Fasilitas Air Sanitasi dan Kebersihan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Acara berlangsung 21-23 Oktober 2021 itu bertujuan untuk membuka pemahaman dan meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan dari puskesmas tentang pentingnya peningkatan layanan fasilitas air sanitasi dan kebersihan di Puskesmas yang Inklusif.

"Inklusif itu artinya fasilitas yang bisa diakses oleh siapapun, sebagaimana mandat dalam tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Ekawati, Minggu (24/10/2021).

1. Rangkaian program wash in hcf

workshop Penyusunan Indikator Peningkatan Kualitas dan Layanan Fasilitas Air Sanitasi dan Kebersihan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Febri mengatakan, acara tersebut diikuti dua puluh orang perwakilan masyarakat tergabung dalam kelompok kerja (Pokja) WASH di Kota Metro.

Menurutnya kegiatan workshop merupakan rangkaian dari kegiatan program WASH in HCF (water sanitation and higiene in health care facilities) di kota setempat.

2. Peran serta masyarakat sangat diperlukan

workshop Penyusunan Indikator Peningkatan Kualitas dan Layanan Fasilitas Air Sanitasi dan Kebersihan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Mintarti, hadir dalam acara tersebut mengatakan, Puskesmas merupakan garda terdepan tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sehingga, keberadaan puskesmas perlu mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat dan para pihak lainnya dalam menjaga dan meningkatkan layanan dan fasilitas.

Menurut Sri, peran serta masyarakat sangat diperlukan agar pelayanan dan fasilitas di puskesmas selalu prima. Khususnya dalam peningkatan layanan fasilitas air sanitasi dan kebersihan, masyarakat diharapkan bukan hanya pengguna layanan tapi harus berperan menjaga dan memelihara.

3. Jangan sebut pelayanan kesehatan jika tak ada akses sanitasi

Ilustrasi cuci tangan. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Indah Deviyanti selaku National Officer for Environmental Health WHO Indonesia menyampaikan secara global, akses ke layanan WASH mendasar di fasilitas kesehatan masih buruk.

Selain itu penyediaan layanan WASH di fasilitas kesehatan seperti puskesmas di Indonesia juga belum semua mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas.

Perempuan akrab disapa Devi itu meminta, jangan menyebut fasilitas pelayanan kesehatan jika tidak tersedia air sanitasi dan higiene. Sebab, WASH sangat penting untuk melindungi kesehatan manusia selama wabah penyakit menular seperti COVID-19, diare dan lainnya.

"Penyediaan WASH tentunya harus dapat diakses oleh semua orang di seluruh fasilitas kesehatan," ujarnya

4. Masyarakat perlu sampaikan pada penyelenggara

Ilustrasi Puskesmas Sotek, Kecamatan Penajam. IDN Times/Ervan Masbanjar

Devi menambahkan, perlu peran serta masyarakat untuk memberikan masukan kepada penyelenggara layanan dalam peningkatan fasilitas dan kualitas layanan WASH di fasilitas kesehatan.

"WASH Fit bisa bersama-sama digunakan oleh tenaga kesehatan dan masyarakat yang tergabung dalam team untuk mendapatkan gambaran penyediaan fasilitas, sehingga hasilnya bisa menjadi dasar dalam peningkatan kualitas layanan dan fasilitas," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us