ITERA Minta Dukungan Kemenkes Riset Immunoglobulin Antisipasi Wabah  

ITERA lakukan riset hadapi pandemik tanpa vaksinasi

Intinya Sih...

  • Rektor ITERA bertemu Menteri Kesehatan RI untuk memaparkan inovasi teknologi dan program riset kesehatan yang dilakukan oleh ITERA.
  • Program riset Ketahanan Sehat berbasis mikrobioma diharapkan mendapat dukungan dari Kemenkes RI untuk memberikan kekebalan dari penyakit.
  • Pemerintah mengapresiasi inovasi teknologi ITERA dan menekankan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam melahirkan teknologi baru di bidang kesehatan.

Bandar Lampung, IDN Times - Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, bertemu Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, kemarin, Selasa, (16/1/2024). Dalam pertemuan tersebut, selain menyampaikan berbagai inovasi teknologi karya dosen hingga mahasiswa, Rektor Itera juga memaparkan program riset Ketahanan sehat berbasis mirkobioma dan terkait riset immunoglobulin, yang diharapkan mendapat dukungan Kemenkes RI.

Pugeg menyampaikan perkembangan ITERA kini berusia 10 tahun dan telah memiliki lebih dari 20.000 mahasiswa tersebar di 42 program studi di tiga fakultas.

Rektor juga memaparkan beragam inovasi yang telah dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa, khususnya berkaitan dengan bidang kesehatan, seperti ambulance drone, teknologi kacamata dan tongkat khusus tunanetra, teknologi monitor aliran infus, stress detector, boneka terapi speech delay, patch asam urat, hingga biskuit anti-stunting.

Baca Juga: Fakta Menarik Kegiatan ITERA Mengajar, Tingkatkan Kualitas Pendidikan

1. Riset Immunoglobulin hadapi pandemik bukan dengan vaksinasi

ITERA Minta Dukungan Kemenkes Riset Immunoglobulin Antisipasi Wabah  ilustrasi bumi terserang pandemik COVID-19 (pexels.com/Anna Shvets)

Rektor juga memaparkan gagasan program riset nasional bertajuk ketahanan sehat berbasis mikrobioma. Program tersebut mengarah pada penguatan ketahanan kesehatan masyarakat secara luas, yang dilakukan dengan memanfaatkan mikrobioma dalam tubuh manusia, untuk memberikan kekebalan dari penyakit. Program tersebut nantinya dikuatkan melalui riset yang melibatkan Itera dan perguruan tinggi lain, hingga para ahli.

“Melalui program riset ini, tentunya Kemenkes diharapkan mendukung, baik secara infrastruktur seperti laboratorium, hingga penguatan SDM, yang akhirnya menjadi kontribusi Kemenkes untuk kampus, dan hasil riset akan bermanfaat untuk bangsa Indonesia,” ujarnya. 

Selain itu, Pugeg juga menyampaikan dorongan program riset lainnya, yaitu immunoglobulin, sebagai antisipasi permasalahan potensi wabah di masa depan. Dengan immunoglobulin, diharapkan pendekatan pemerintah dalam menghadapi pandemi bukanlah vaksinasi, melainkan pemanfaatan antibodi yang telah dihasilkan melalui proses riset dan pemanfaatan teknologi.

2. Perguruan tinggi diharapkan melahirkan teknologi baru bidang kesehatan

ITERA Minta Dukungan Kemenkes Riset Immunoglobulin Antisipasi Wabah  Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha, melakukan pertemuan dengan Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, kemarin, Selasa, (16/1/2024) (Dok.humas ITERA)

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi beragam inovasi teknologi  telah dihasilkan ITERA, dan menyambut baik gagasan program riset kesehatan dipaparkan rektor. Menkes menilai, meski perguruan tinggi baru, ITERA sudah memiliki program studi yang sesuai dengan harapan pemerintah yang mengarah pada kebutuhan masa depan.

“Dalam beberapa diskusi, kami menginginkan kampus tidak terikat dengan prodi-prodi masa lalu, tetapi prodinya harus prodi masa depan,” ujar Menkes.

Dalam pertemuan tersebut, Menkes menjabarkan perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang semakin pesat. Untuk itu, perguruan tinggi, diharapkan dapat turut berkontribusi melahirkan teknologi-teknologi baru di bidang kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat.

“Teknologi tidak selalu mesin atau alat, bisa juga dengan pengembangan bioteknologi,” ujar Menkes.

3. Kemenkes siap mendayagunakan sumber daya researcher di perguruan tinggi

ITERA Minta Dukungan Kemenkes Riset Immunoglobulin Antisipasi Wabah  Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha, melakukan pertemuan dengan Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, kemarin, Selasa, (16/1/2024) (Dok.humas ITERA)

Menkes berkomitmen, pihaknya siap mendayagunakan sumber daya researcher di perguruan tinggi, termasuk yang dimiliki Itera untuk mendukung program kesehatan nasional yang dijalankan Kemenkes.

Seperti dengan memberikan dukungan riset kepada dosen, dukungan pengembangan laboratorium kesehatan, hingga pemberian beasiswa. 

Baca Juga: ITERA Punya Lapangan Petanque Pertama di Lampung, Standar Nasional

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya