Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 Maret

Mengangkat wisata dan budaya Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Berangkat dari komunitas indie yang konsen dengan film-film tentang kebudayaan, Ruang Kreatif Pesawaran berhasil merampungkan film berjudul Ayudia dan Jalan Pulangnya. Drama dengan cerita haru tersebut mengangkat wisata laut di Lampung terutama Kabupaten Pesawaran, serta kental dengan budaya Lampung

Jika kebanyakan film yang menyuguhkan keindahan alam adalah tentang petualangan, film yang satu ini dikonsep dengan cerita yang berbeda. Sang penulis ingin menyuguhkan cerita baru namun tetap memperlihatkan wisata di Lampung.

"Akhirnya terpikirlah buat film dengan drama yang haru sambil menikmati keindahan wisata di Lampung," ujar Sutradara, Rizqon Agustia Fahsa saat launching poster dan trailer film di bioskop CGV Transmart Bandar Lampung, Kamis (11/2/2021).

1. Penayangan tertunda selama satu tahun akibat pandemik

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 MaretIDN Times/Silviana

Film yang akan tayang pada 18 Maret 2021 mendatang ini sempat tertunda selama satu tahun akibat pandemik COVID-19. Rizqon sengaja memilih tanggal tersebut sebab bertepatan dengan hari ulang tahun Provinsi Lampung.

Dia juga menyampaikan keterbatasan dana selama produksi tak menyurutkan semangat para kru film ini untuk terus berupaya agar filmnya bisa diputar di bioskop. Sebab mereka percaya tempatnya film diputar adalah di bioskop.

"Kendala banyak sekali. Perjuangannya bukan berkeringat lagi tapi berdarah-darah. Kita modal nekat dan keberanian, akhirmya setelah satu tahun produksi selesai juga," kata dia.

2. Selesai produksi masalah kembali muncul, kemana film harus dipasarkan?

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 MaretIlustrasi Film di Bioskop (IDN Times/Besse Fadhilah)

Persoalan membuat film tak hanya berhenti setelah film tersebut selesai diproduksi. Tim produksi kembali berpikir kemana film tersebut harus dipasarkan. Mengingat biaya yang sangat minim dan sulitnya menembus film ke bioskop.

"Bikin film udah sulit, pemasarannya juga sulit.Tapi alhamdulilah CGV memberi kesempatan untuk kita," jelasnya.

Karyadi, selaku pengelola production house yakin bisa menyukseskan film tersebut dengan target minimal 20 kota. Menurutnya doa serta dukungan menjadi dampak yang luar biasa.

"Bahkan tmen-temen CGV meyakinkan kita bahwa kita bisa. Jadi kita menikmati proses itu. Mulai dari mengurua perizinan film dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: Dijamin Bikin Bulu Kuduk Berdiri! 28 Film Horor Hollywood Terbaik

3. Bisa menjadi obat nostalgia

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 Maretwikipedia

Benang merahnya dari film Ayudia ini lebih dikuatkan pada cerita drama seorang anak yang terpisah dari kedua orang tuanya. Setelah dewasa dia mau menikah dan harus mencari walinya. Namun yang dia ingat hanya nama ayahnya Samsyudin, laut, perahu dan lumba-lumba.

Proses pencarian tersebutlah yang menjadi momen untuk memvisualisasikan wisata di Lampung. Di antaranya di Kabupaten Pesawaran Pulau Mahitam, Dermaga Ketapang, dan Pulau Wayang, dan Tegal Mas. Kemudian di Kabupaten Tanggamus lokasinya di Teluk Kiluan.

"Sama Kota Bandar Lampung. Di Pasar Pasir Gintung. Jadi waktu nonton filmnya langsung pada nostalgia oh ini Jembatan Bambu Kuning yang pernah kita lewati," papar Rizqon.

4. Tak pilih-pilih pemain

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 MaretPexels.com/Donald Tong

Dalam proses penentuan pemain, sutradara mengakui tak pilih-pilih pemain, yang terpenting adalah mau belajar. "Teman-teman produksi aja gak ada yg dibayar bahkan waktu syuting kita iuran buat beli gorengan," terangnya.

Amel sebagai pemeran utama dalam film ini mengaku baru pertama kali main film dan merasa semua scene terasa sangat berat. Tantangannya dia harus memiliki emosi yang kuat. Sebab sosok Ayudia memiliki karakter yang kehilangan orangtua dan berusaha keras mencarinya.

5. Sosok Humaidi Abas membuat film sangat kental degan ciri khas Lampung

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 MaretHumaidi Abas (Ayudiathemovie)

20 persen film tersebut menggunakan bahasa daerah Lampung. Kehadiran Haimidi Abas sebagai pemandu wisata dalam film tersebut menampilkan ciri khas Lampung yang begitu kental. Kepiawannya dalam penggunaan logat Lampung tentu tak diragukan lagi.

Sebab seniman Lampung ini sudah sering terlibat di film nasional seperti Kekuatan Cinta 212, Haya, dan 100 Persen Halal. Namun dari beberapa film nasional tersebut, film dari tanah kelahirannya inilah yang membuatnya sangat bangga dan terharu.

"Saya bangga dengan adik-adik saya. Waktu diajak buat film utama ini saya sangat senang sekali," ujar pensiunan dinas pendidikan tersebut sambil tak menahan menahan keharuannya.

6. Berencana go nasional

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 MaretIlustrasi Bioskop (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Minimnya dana pembuatan film tersebut, membuat tim produksi mengandalkan promosi melalui awak media dan influencer.

"Celakanya film Ayudia ini budgetnya low sekali. Mungkin itu yang akan membangkitkan sisi kere aktif kita keluar. Saya yakin temen-temen di Lampung masih ada yang peduli dengan Lampung," tutur Risqon.

Namun tim produksi imbuhnya juga tak ingin meminta belas kasihan. Justru akan membuktikan bahwa film tersebut memang layak tayang dibioskop.

"Kita ingin mebuktikan sesuatu sama diri kita sendiri bahwa yang kita kerjakan ini layak punya nilai," katanya.

7. Dinas Pariwisata Pesawaran bantu fasilitas produksi

Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Karya Sineas Lampung Tayang di CGV 18 MaretTamu undangan diminta menuliskan dukungan untuk film Ayudia dan Jalan Pulangnya (IDN Times/Silviana)

Kepala Dinas Pariwisata Pesawaran,  El Safri Fahrizal yang turut hadir dalam acara launching film tersebut mengapresiasi karya anak daerah yang mengangkat budaya dan wisata di Lampung itu.

Pihaknya berharap ini bisa menjadi tonggak sejarah untuk perfilman anak-anak Lampung. "Harapan kami mohon kiranya memberi dukungan penuh terhadap kesuksesan kreatifitas anak-anak muda ini," ungkapnya.

Selain itu selama proses produksi Dinas Pariwisata Pesawaran memberi dukungan berupa rumah produksi serta tempat-tempat wisata yang dijadikan lokasi syuting.

"Kalau ini lebih sukses lagi pasti kita akan memfasilitasi lebih masif lagi," imbuh El Safri.

Baca Juga: 9 Pesona Menawan Clara Bernadeth, Lawan Main Baim Wong Film Agen Dunia

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya