Epidemiologi Lampung: Jangan Sembunyikan Kasus COVID-19 demi Citra Daerah

Angka kematian masih tinggi, tracing rendah

Bandar Lamping, IDN Times -Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat, penambahan kasus COVID-19 per 16 Agustus masih belum melandai yakni 375 kasus. Sehingga total kasus COVID-19 di Lampung saat ini 42.801 kasus.

Sedangkan total kematian akibat COVID-19 juga masih tinggi yakni 46 pasien. Jumlah itu tersebar di 11 kabupaten/kota.

"Namun saat ini total pasien COVID-19 sudah menyelesaikan isolasi sebanyak 34.206 pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana.

1. Penambahan kasus terbanyak dari Lampung Utara

Epidemiologi Lampung: Jangan Sembunyikan Kasus COVID-19 demi Citra DaerahIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Menurut Reihana, penambahan kasus COVID-19 hari ini tertinggi berasal dari Kabupaten Lampung Utara sebanyak 65 kasus. Disusul Kota Bandar Lampung sebanyak 61 kasus positif COVID-19.

Penambahan kasus COVID-19 paling sedikit dari Kabupaten Mesuji yaitu 2 kasus dan Pesisir Barat 5 kasus. Sementara daerah lain berada di angka 10-50 kasus.

Baca Juga: Update Vaksinasi Lampung, Dosis 1 Baru 10,2 Persen dari Target 6.645.226

2. Hanya empat kabupaten/kota zona oranye

Epidemiologi Lampung: Jangan Sembunyikan Kasus COVID-19 demi Citra DaerahPersonel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020) (ANTARA FOTO/Oky)

Untuk kematian kasus COVID-19 paling tinggi berasal dari daerah Lampung Tengah sebanyak 11 pasien. Disusul Lampung Selatan dan Pringsewu 8 pasien.

Sementara terkait perubahan status zona sudah hampir satu pekan hanya ada empat kabupaten/kota bertahan di zona oranye. Di antaranya Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Barat dan Pesisir Barat.

"11 kabupaten/kota lain masih berada di zona merah," ujar Reihana.

3. Tracing masih terbatas

Epidemiologi Lampung: Jangan Sembunyikan Kasus COVID-19 demi Citra DaerahKecamatan Medan Tuntungan lakukan Tracing kepada pedagang dan warga sekitar Pasar Melati Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Melihat penambahan kasus COVID-19 yang masih tinggi, kementerian kesehatan menyampaikan, tren tracing hampir seluruh provinsi  berada pada level terbatas.

Hanya ada satu provinsi berada pada level tracing memadai yaitu Sumatera Utara. Sebaliknya, terdapat sembilan provinsi dengan tren tracing menurun.

Kemenkes menegaskan, hal ini perlu menjadi perhatian khusus terkait apakah terdapat hambatan dalam tracing dan pemeriksaan spesimen di daerah tersebut mengingat tren kasus pada minggu lalu yang meningkat di luar regional Jawa-Bali.

4. Jangan menyembunyikan kasus

Epidemiologi Lampung: Jangan Sembunyikan Kasus COVID-19 demi Citra DaerahIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Lampung, Ismen Mukhtar menjelaskan, terkait kasus COVID-19 yang tinggi menjadi pertanda baik jika itu disebabkan oleh tingginya upaya tracing dan testing pada orang yang melakukan kontak erat pada pasien COVID-19.

Namun, jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 sementara tracing, testing dan treatment-nya rendah, itu pertanda buruk.

"Kasus tinggi di Lampung bukan karena tingginya tracing dan testing. Karena kalau itu tinggi, dua tiga minggu kasus turun. Paling gak satu dua kali inkubasi kasus segera turun dan cara itu bisa dipertahankan," tuturnya.

Namun Ismen meminta jangan menyembunyikan kenaikan kasus demi membuat citra baik di daerah tersebut. Sebab itu akan berbahaya dan menjadi sumber penularan bom waktu.

"Kalau kita buat sekarang seakan-akan kasus tidak ada karena tidak melakukan pelacakan ini kasus tidak akan turun di populasi tapi ketemunya nanti di rumah sakit jadi kasus berat," jelasnya.

Baca Juga: Ingat Ya, Penyekatan Jalan Kota Bandar Lampung Kini Tambah Enam Titik

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya