Ekonomi Lampung 2021 Tumbuh 2,04 Persen, Jasa Kesehatan Tertinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi sampai dengan Triwulan III 2021 tumbuh sebesar 2,04 persen.
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Lampung, Nurul Andriana mengatakan, pertumbuhan terjadi pada semua komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor barang dan jasa sebesar 16,88 persen.
"Perekonomian Lampung berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan III-2021 mencapai Rp97.975,22 miliar, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp64.443,67 miliar," terangnya saat konferensi pers pada Jumat (5/11/2021).
1. Pertumbuhan ekonomi menguat dibanding periode sebelumnya
Nurul menjelaskan, pertumbuhan tersebut menguat jika dibanding periode sama pada tahun lalu yang mengalami kontraksi sebesar 1,48 persen. Pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,39 persen.
Dari 17 kategori lapangan usaha, ada 10 sektor yang tumbuh positif. Tiga tertinggi yaitu jasa sebesar 10,71, kesehatan dan kegiatan sosial 9,36 persen, serta industri pengolahan 9,34 persen.
"Produksi listrik mengalami pertumbuhan, sedangkan jasa kesehatan kemarin syarat perjalanan menggunakan PCR. Kita ketahui, nilai biaya PCR cukup tinggi, dan BOR maupun rawat inap positif," jelasnya.
Baca Juga: Kampus Desa Cara Pemkot Metro Berdayakan Masyarakat Majukan Ekonomi
2. Perekonomian Lampung masih didominasi oleh Komponen PK-RT
Bahkan jika dibanding triwulan II-2021, ekonomi di Lampung pada triwulan III-2021 ini tumbuh sebesar 2,07 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran. Kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang terkontraksi sebesar 0,85 persen.
"Kehutanan dan Perikanan sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan juga mengalami kontraksi sebesar 0,10 persen," jelasnya.
Kendati demikian, menurut Nurul, struktur PDRB Provinsi Lampung menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku Triwulan III 2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
"Perekonomian Lampung masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Lampung yaitu sebesar 58,48 persen," terangnya.
3. Produksi hortikultura menurun
Lebih lanjut menurut Nurul, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Lampung turut memengaruhi mobilitas masyarakat. Sehingga berdampak pada sektor transportasi, perdagangan, akomodasi, dan sektor lainnya.
Perbaikan saluran irigasi di area sentra produksi padi menyebabkan sebagian lahan sawah tidak ditanami pada musim gadu. Ditambah curah hujan yang berkurang pada bulan Juni-Agustus 2021 menyebabkan kekeringan di beberapa kecamatan.
"Sehingga penurunan produksi terjadi hampir pada semua komoditas hortikultura," jelasnya
Baca Juga: Fakta Unik Buku Saku Penggerak Ekonomi Wisata, Bangun Ruang Kreatif