Deretan Inovasi Program KKN Mahasiswa Itera, Berdampak pada Masyarakat

Bandar Lampung, IDN Times - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Institut Teknologi Sumatera (Itera) meluncurkan berbagai produk inovasi. Menariknya, inovasi dikembangkan mahasiswa KKN ITERA semakin menunjukkan keberagaman dan dampaknya bagi masyarakat.
Melalui berbagai program yang mereka laksanakan, mahasiswa KKN ITERA tidak hanya memfokuskan diri pada pengembangan produk kopi lokal yang berkualitas, tetapi juga turut berperan dalam menciptakan program Kampung Iklim untuk meningkatkan kesadaran dan ketahanan lingkungan.
Berikut IDN Times rangkum fakta menarik program inovasi diluncurkan tim mahasiswa KKN Itera.
1. Buat produk turunan kopi

Mahasiswa KKN Itera di Kampung Kopi Pekon Rigis Jaya meluncurkan beberapa produk turunan kopi berupa cookies cascara, teh cascara, eggroll coffee, lilin aromaterapi berbahan dasar kopi, dan masker kopi. Peluncuran ini bersamaan dengan pembukaan kegiatan Market Day sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi desa wisata.
Inovasi tersebut mendapat apresiasi langsung dari Bupati Terpilih Lampung Barat periode 2025-2029, Parosil Mabsus, turut mengunjungi Kampung Kopi Rigis untuk melihat langsung produk-produk hasil inovasi mahasiswa.
Ia menilai, inovasi ini merupakan langkah strategis untuk memotivasi petani kopi agar mampu menghasilkan produk turunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Semoga apa yang telah dihasilkan oleh mahasiswa KKN Itera di Lampung Barat dapat menginspirasi para petani kopi untuk berinovasi lebih lanjut, sehingga kopi tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi,” ujar Parosil Mabsus, Minggu (26/1/2025).
2. Mahasiswa KKN Itera bentuk program kampung iklim

Sementara itu, mahasiswa KKKN di Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan bersama SDGs Center Itera menginisiasi Program Kampung Iklim (ProKlim) dengan fokus pada pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan UMKM.
ProKlim, program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aksi mitigasi perubahan iklim serta meningkatkan kesejahteraan lokal.
Sebanyak 25 mahasiswa Itera dari berbagai program studi, seperti Teknik Industri, Teknik Lingkungan, dan Perencanaan Wilayah dan Kota, melakukan sosialisasi pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah. Bank sampah ini memungkinkan warga menukar sampah dengan poin yang dapat dikonversi menjadi uang.
3. Ada banyak potensi desa meski rawan bencana

Kepala SDGs Center Itera sekaligus Dosen Pembimbing Lapang (DPL) , Rinda Gusvita, menyebut, banyak potensi yang dapat dikembangkan di Desa Purwodadi Dalam. Meski demikian, banyak juga potensi bencana yang mungkin dihadapi, salah satunya adalah kekeringan beberapa bulan lalu yang menyebabkan produktivitas industri tahu menurun.
“Ada yang biasanya dapat memproduksi kedelai hingga 30 kg sehari, saat bulan Agustus lalu hanya mampu memproduksi 10kg. Sementara itu, ketika musim hujan tiba, tanah juga tidak dapat menyerap air dengan cepat, akibatnya terdapat genangan di beberapa lokasi yang disebut warga sebagai banjir,” kata Rinda Gusvita.
4. Pendampingan pola hidup bersih dan sehat

Selain itu, Tim KKN juga memberikan pelatihan pembuatan lubang biopori dan pupuk kompos untuk mengurangi volume sampah organik serta mencegah banjir dan kekeringan. Pendampingan pola hidup bersih dan sehat juga dilakukan kepada warga dan siswa sekolah dasar.
"Industri tahu dan tempe di desa ini menjadi perhatian utama karena limbah cairnya dibuang ke sungai. Tim KKN memberikan pelatihan pengolahan limbah menjadi produk Nata De Soya, yang disambut positif oleh warga," jelasnya.
Pihaknya menambahkan, sebagai langkah lanjutan, Tim KKN juga membuat video profil potensi desa, peta UMKM, dan peta potensi bencana untuk mendukung keberlanjutan program di masa mendatang.