BPS Sebut 210,6 Ribu Warga di Lampung Periode 2021 Menganggur

Jumlah penduduk di Lampung terbanyak kedua di Sumatra

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Sumatra. Berdasarkan data Badan Pusat Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, populasi penduduk pada 2021 mencapai 9,08 juta jiwa. 

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandan, mengatakan, banyaknya jumlah penduduk tersebut dapat mendorong atau menghambat pertumbuhan ekonomi bergantung dari aspek kualitasnya. Menurutnya, jumlah penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk.

Data BPS Lampung juga menyebut jumlah penduduk Provinsi Lampung pada 2020 dibanding dengan 2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 1,40 juta jiwa. Endang menyebut, dalam kurun waktu 2010-2020, laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung sebesar 1,65 persen poin per tahun.

“Terdapat peningkatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,41 persen jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000- 201 sebesar 1,24 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk hasil kurun waktu 2020-2021 mencapai 1,10 persen,” terang Endang melalui keterangan pers diterima IDN Times, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga: BPS Soroti Harga Gabah dan Beras Provinsi Lampung Februari 2022

1. Jumlah penduduk laki-laki di Lampung lebih banyak dibanding perempuan

BPS Sebut 210,6 Ribu Warga di Lampung Periode 2021 Menganggurunsplash.com/neptunewings

Endang menyampaikan, pada 2021 penduduk laki-laki di Provinsi Lampung sebanyak 4,65 juta orang dan jumlah penduduk perempuan 4,43 juta orang. Dari kedua informasi tersebut, maka rasio jenis kelamin penduduk Provinsi Lampung sebesar 105.

Komposisi penduduk didominasi oleh penduduk usia muda itu, terdapat 105 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Provinsi Lampung.

Jika dilihat dari data BPS, Kota Bandar Lampung dan Metro memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Lampung masing-masing sebanyak 6.464 jiwa/km² dan 2.321 jiwa/km². Sedangkan kepadatan penduduk terendah ialah Kabupaten Pesisir Barat dan Mesuji masing-masing sebanyak 54 jiwa/ km² dan 104 jiwa/km².

“Kesenjangan mencolok antar kabupaten/kota ini lebih disebabkan perbedaan infrastruktur dimiliki, di mana infrastruktur kota relatif lebih lengkap,” kata Endang.

Namun, berdasarkan rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di Kabupaten Pesisir Barat yaitu 108,49. Rasio jenis kelamin terendah terdapat di Kota Metro yaitu 100,99. Dilihat dari rasio jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki di setiap kabupaten/kota masih lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan.

2. Usia kerja meningkat, pengangguran bertambah

BPS Sebut 210,6 Ribu Warga di Lampung Periode 2021 MenganggurPixabay/Geralt

Sementara untuk usia kerja 15 tahun ke atas di Provinsi Lampung juga bertambah 1,26 persen. Jumlah angkatan kerja yang merupakan tenaga kerja aktif secara ekonomi pada Agustus 2021 mencapai 4,49 ribu orang, bertambah sebanyak 5,3 ribu orang dibanding kondisi Agustus 2020.

Dari total angkatan kerja, 95,3 persennya merupakan penduduk bekerja. Mereka sebagian besar bekerja di sektor pertanian sebanyak 1,84 juta orang (43,03 persen), disusul sektor jasa 1,75 juta orang (40,86 persen) dan sektor industri 690,3 ribu orang (16,11 persen).

Dalam setahun terakhir tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami penurunan dari 70,16 persen menjadi 69,35 persen. Artinya persentase tenaga kerja yang aktif secara ekonomi turun sekitar 0,81 poin.

Endang menjelaskan, jumlah penganggur mengalami kenaikan dari 209,6 ribu orang pada Agustus 2020 menjadi 210,6 ribu orang Agustus 2021. Kemudian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) naik 0,02 poin, yaitu dari 4,67 pada Agustus 2020 menjadi 4,69 pada Agustus 2021.

Ditinjau dari status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai yaitu sebanyak 1,12 juta orang (26,15 persen). Diikuti dengan penduduk berusaha sendiri sebanyak 843,7 ribu orang (19,69 persen). 

3. Tingkat pendidikan pengaruhi angka pengangguran

BPS Sebut 210,6 Ribu Warga di Lampung Periode 2021 MenganggurIlustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika ditinjau dari tingkat pendidikan, sebagian besar penganggur berpendidikan SD ke bawah sebesar 38,19 persen, diikuti pengangguran berpendidikan SMA sederajat sebesar 30,15 persen. Kondisi ini diduga terkait dengan harapan terhadap jenis pekerjaan yang diinginkan.

Endang mengatakan, bagi mereka yang berpendidikan rendah cenderung tidak memiliki banyak kesempatan bekerja di berbagai macam sektor pekerjaan. Jika ditinjau dari TPT, angka tertinggi pada mereka yang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu sebesar 8,53 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada lulusan Diploma dan SMA Umum sebesar 6,64 persen.

“Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA Umum. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, terlihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,53 persen,” paparnya.

Pada tahun 2021, lanjut Endang, posisi TPT tertinggi yaitu Kota Bandar Lampung sebesar 8,85 persen, diikuti Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Lampung Selatan masing-masing sebesar 6,14 persen dan 5,27 persen. TPT terendah di Kabupaten Lampung Barat sebesar 2,83 persen, kemudian Kabupaten Tanggamus sebesar 2,93 persen.

Baca Juga: BPS Klaim Penduduk Miskin di Lampung Tersisa 1 Juta Orang

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya