Berinovasi di Tengah Pandemik, Siswanto Bikin Sepeda dari Bambu

Diklaim menjadi satu-satunya di Lampung. 

Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 tak membatasi ruang gerak pelaku UMKM untuk terus melakukan inovasi baru. Tujuannya, produk yang dijual tak berhenti begitu saja lantaran pandemik yang tak kunjung usai.

Salah satunya yang dilakukan Siswanto. Warga Kemiling Bandar Lampung ini mencoba berinovasi membuat produk baru yang sangat unik dan diklaim menjadi satu-satunya di Lampung. 

Penasaran produk seperti apa yang dibuatnya? Simak selengkapnya di bawah ini. 

1. Omzet menurun ciptakan produk baru

Berinovasi di Tengah Pandemik, Siswanto Bikin Sepeda dari Bambu(Instagram Yolbybamboobike)

Awalnya siswanto adalah penjual jam tangan berbahan kayu. Produknya tersebut cukup laku di pasaran bahkan sudah sampai ke Singapura dan Malaysia. Selama empat tahun dia melakoni usaha ini. Namun saat COVID-19 datang, omzetnya menurun drastis lebih dari 70 persen.

Bapak dari dua anak ini tak putus asa dengan penjualan yang menyusut. Dia mencari tau tren yang sedang terjadi saat ini dan belajar secara otodidak untuk mencipatakan produk baru yang diberi nama yolbybamboobike.

2. Temukan cara pembuatan sepeda bambu dari YouTube

Berinovasi di Tengah Pandemik, Siswanto Bikin Sepeda dari Bambu(Instagram Yolbybamboobike)

Siswanto mengaku tak belajar dari siapa pun cara pembuatan sepeda bambu ini.  Dia bahkan tidak sengaja menemukan cara pembuatan sepeda bambu dari channel YouTube. 

"Saya tadinya cuma nyari tentang sepeda aja karena kan sekarang lagi musim sepeda. Eh saya nemu pembuatan sepeda bambu itu jadi langsung saya coba,"ujarnya. 

Selain itu Siswanto juga aktif di media sosial seperti Dacebook dan bergabung dengan grup-grup penjualan kayu di Pulau Jawa. Sehingga dia banyak mendapat relasi dari pertemanan dunia maya tersebut. 

"Saya malah belum pernah ketemu sama teman-teman di Facebook. Kita saling bantu pasarin produk aja terus sharing pembuatan produk juga," jelasnya, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: Cerita Dosen Itera Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Raih Penghargaan

3. Seluruh bahan baku berasal dari Pulau Jawa

Berinovasi di Tengah Pandemik, Siswanto Bikin Sepeda dari Bambu(Instagram Yolbybamboobike)

Proses pembuatan sepeda bambu ini sekitar empat hari. Setelah bahan baku yang dibeli dari Pulau Jawa sampai, Siswanto memilah kembali bambu yang bisa digunakan untuk membuat kerangka sepeda. Setelah itu bambu di rendam, dibakar, kemudian di jemur. 

"Kalau bahan baku kan nggak ada di Lampung jadi saya pesan dari jawa. Satu bambu itu harganya sekitar Rp8 ribu ukurannya 80 cm," jelasnya. 

Bambu yang digunakan adalah jenis bambu cendana dan bambu betung. Dalam satu kali pemesanan bambu menghabiskan biaya sekitar Rp600 ribu. Bisa jadi enam sampai tujuh kerangka sepeda. 

4. Orderan banyak dari Pulau Jawa

Berinovasi di Tengah Pandemik, Siswanto Bikin Sepeda dari Bambu(Instagram Yolbybamboobike)

Sepeda bambu ini memiliki kapasitas yang cukup kuat. Bisa mencapai 80 sampai 100 kilometer. Dan bisa bertahan hingga 5 tahun tidak akan keropos. "Pemakaiannya sama saja kaya sepeda biasa. Ini kan lebih unik dan lebih lentur malahan kalo ada polisi tidur,"paparnya. 

Siswanto lebih sering membuat kerangka saja yang dijual seharga Rp1,5 juta. Sedangkan untuk sepeda yang sudah jadi dibanderol dengan harga Rp3,5 juta namun hanya dibuat jika ada pesanan. 

Dalam waktu 5 bulanan ini dia sudah membuat sekitar 15 unit kerangka sepeda yang dipasarkan di Pulau Jawa. "Kalau di Lampung emang belum banyak yang tau, jadi belum ada yang pernah pesan," ujarnya.  

5. Kadis perdagangan dukung pembuatan sepeda bambu

Berinovasi di Tengah Pandemik, Siswanto Bikin Sepeda dari BambuKepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Ardiansyah, saat mencoba sepeda bambu di acara pameran UMKM di pelataran kantor Pemerintahan Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Ardiansyah, sangat mendukung adanya sepeda yang terbuat dari bambu ini. Bahkan dia sudah mengklaim ini produk satu-satunya di Lampung dan sangat unik.

Dia juga mengaku membantu proses pemasaran produk tersebut. "Kita kan bagian dari pemasarannya, kita suport pemasaran, kita lakukan untuk penjualan biar eksis nanti kita tingkatkan lagi kalau pesanannya sudah banyak," ujarnya.

Siswanto mengapreasi dukungan yang diberikan kadis perdagangan. Menurutnya hal itu sudah membuatnya semangat untuk terus memperbanyak produknya. 

Baca Juga: Cerita Wilson "Sulap" Olahan Limbah Jadi Karya Seni Unik

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya