Suasana kantor ACT Jatim, Senin (11/7/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Head of Marketing ACT Lampung-Bengkulu, Hermawan Wahyu Saputra mangatakan, kiprah ACT Cabang Bandar Lampung pertama kali beroperasi November 2017 silam. Selama hampir 5 tahun ini, lembaga filantropi tersebut telah berpindah kantor sebanyak 2 kali hingga terakhir bermarkas di kawasan di Jalan HOS Cokroaminoto, Bandar Lampung.
Di tengah polemik saat ini, Hermawan menyampaikan, ACT Cabang Bandar Lampung dan ACT Cabang Metro-Lampung Tengah sudah menghentikan seluruh aktivitas operasional perkantoran hingga aksi kemanusiaan di lapangan. Selain itu, mulai dari plang kantor hingga atribut menyangkut ACT telah diturunkan menyusul pencabutan izin serta pemblokiran rekening dari pemerintah.
"Sesuai instruksi Kemensos telah disampaikan pusat ke cabang, agar ACT menghentikan aktivitas penggalangan dana maupun implementasi. Kami patuh terhadap pemerintah dan pusat," imbuh dia.
Kondisi serupa terjadi di Kantor ACT Bali berlokasi di Jalan Waturenggong Nomor 160a, Desa Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Selatan. Kantor ini sudah tidak beroperasi sejak pencabutan Izin PUB per 6 Juli 2022 lalu. Diketahui, kantor cabang ACT di Bali telah beroperasi sejak 2019 dan memiliki 300 orang relawan tersebar di seluruh Pulau Dewata.
“Kantor tutup, yang akhirnya tim Bali bisa beristirahat gitu. Selama ini kadang jarang istirahat. Sabtu Minggu masih bergerak bareng sama relawan nyalurin bantuan. Dengan ditutupnya kantor, akhirnya ada waktu lebih untuk kumpul bersama keluarga,” kata Ketua ACT Bali, Abdul Haris Agus Ma’mun, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (13/7/2022).
Ia menerangkan, ada sebanyak 300 orang relawan berada di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Jembrana, Kota Denpasar, dan Kabupaten Badung. Latar belakang relawan ACT beragam, mulai mahasiswa, pensiunan, pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), dan lainnya. Sedangkan jumlah pengurus inti ACT Bali ada 10 orang.
“Kalau relawan kan memang sukarela ya. Jadi memang tidak ada ikatan kerja begitu. Kalau kami staf organik itu, cuma 10 orang. Sementara selama kantor tutup, ya gak boleh ada aktivitas. Baik pengumpulan barang dan implementasi tidak diperbolehkan. Istirahat total berarti,” katanya.
Di Jawa Timur, saat IDN Times berkunjung ke kantor terletak di Jalan Gayungsari Barat X No 41, Surabaya, terlihat banyak barang tak berguna berserakan di halamannya. Padahal, dulu kantor itu, penuh barang-barang hasil donasi masyarakat.
Kantor tersebut terlihat tutup dan terdapat sebuah kertas tertulis 'Kantor Tutup, Segala Bentuk Pelayanan Diberhentikan Sementara,' menempel di pintu kantor tersebut. Seorang penjual bakso berjualan di samping Kantor ACT menuturkan, ACT telah tutup sejak tiga hari yang lalu.
Salah satu penjaga kantor kemudian keluar dari kantor tersebut. Penjaga kantor mengaku relawan ACT itu, mengaku tak tahu menahu soal penutupan ACT.
"Saya masih kurang paham, karena saya relawan di sini baru saja datang. Semua aktivitas dan operasional ditutup saat ini. Semua informasi diarahkan satu pintu (pusat), saya tak berani memberi statement," ujar relawan bernama Heri Setiawan itu.
Saat dikonfirmasi, Head of Media & Public Relations ACT, Clara membenarkan adanya penutupan kantor ACT, baik kantor pusat maupun kantor cabang di seluruh Indonesia. Penutupan dilakukan sejak 7 Juli 2022 lalu.
"Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada seluruh stakeholder, ACT dalam rangka menjalankan ketentuan yang ditetapkan pemerintah dengan ini, lembaga melakukan penonaktifan kegiatan sampai dengan waktu yang ditetapkan kemudian," ujarnyamelalui pesan singkat kepada wartawan.
Begitu juga Kantor ACT di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) hampir sepekan terakhir sudah berhenti operasi. Lembaga pengumpul donasi masyarakat beralamat di Kompleks Ruko Haryono Palace di Jalan MT Haryono Balikpapan ini tampak lengang dari segala aktivitas. Gerbangnya tertutup dan tidak terlihat satu pun petugas ACT di tempat.
"Mereka sudah tidak ada aktivitas di kantornya," kata Plt Kepala Dinas Sosial Balikpapan Mufidah Hayati saat ditemui IDN Times, Jumat (15/7/2022).
Mufidah mengatakan, perwakilan ACT di Balikpapan secara lisan sudah memberitahukan menghentikan seluruh aktivitas mereka kepada dinas sosial setempat. Khususnya setelah Kementerian Sosial secara resmi mencabut izin lembaga sosial pengumpul donasi masyarakat ini.
Kantor ACT di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak jauh berbeda dengan lainnya. Lembaga sosial pengepul donasi di Banjarmasin sepertinya sudah "tutup buku".
Kantor cabang berlokasi di Jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur ini tampak lengang tak berpenghuni. Tepat di pintu gedung tertulis "Aktivitas Kantor Tutup Sementara". Sementara ini, keberadaannya berubah menjadi pangkalan ojek online (ojol) menunggu pesanan.
Wahyu, seorang driver ojol sepekan terakhir nongkrong di depan Kantor ACT Banjarmasin. Selama sepekan itu tidak terlihat aktivitas lembaga pengumpul sumbangan sosial ini. "Semingguan kami sudah di sini, kantor ini kayanya tutup," katanya kepada IDN Times, Jumat (15/7/2022).
Sementara itu, para pegawai ACT Kalsel memilih untuk tidak banyak komentar. Terutama kepada media massa di Banjarmasin mempertanyakan lembaga sosial ini. "Maaf bang kami tidak mau bicara soal itu," kata Fikri saat dihubungi lewat WhatsApp. Ia malah sudah memutuskan melanjutkan aktivitas di luar ACT.
Sedangkan seorang relawan ACT Banjarmasin enggan menyebutkan nama mengatakan, bertugas saat bencana banjir di Kalsel. Selama dua bulan itu, ia dijanjikan memperoleh upah Rp100 ribu per hari.
Seperti diketahui, ACT menggulirkan beragam program bantuan, seperti merekrut banyak relawan selama bencana banjir di Kalsel. Tapi pada akhirnya, ia memperoleh bayaran jauh di bawah harapan. Meskipun begitu, ia mengaku enggan menyoal ke pimpinan ACT Banjarmasin.
Di Kota Bandung, Kantor ACT berada di Jalan Lodaya sudah tutup sejak kemensos memberikan keterangan. Dari pantauan IDN Times, Rabu (13/7/2022) ruko ditempati sangat sepi. Di pintu ruko pun terdapat tulisan kertas menyebut kantor ini tutup untuk sementara waktu. Padahal, beberapa hari sebelumnya masih ada aktivitas dan banyak kendaraan terparkir di depan kantor tersebut.
Begitu juga saat IDN Times mengunjungi kantor ACT Jawa Tengah di Jalan Rinjani Nomor 119C, Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (14/7/2022). Siang itu kantor menempati bangunan rumah bercat warna hitam abu-abu terlihat sepi.
Pagar tinggi di halaman depan kantor juga tertutup, tidak ada aktivitas atau kegiatan di sana. Dari jauh tampak dari kaca jendela di dalam bangunan rumah hanya ada beberapa meja dan kursi kosong.
Menurut petugas keamanan wilayah tidak mau menyebutkan namanya, kantor ACT Jateng sudah tidak ada aktivitas seminggu terakhir ini. Kantor tutup setelah ada ramai-ramai berita tentang kasus penyelewengan dana oleh petinggi ACT.
‘’Ya, sudah semingguan tutup. Bahkan beberapa hari lalu malah ada beberapa orang datang angkat-angkat barang lalu meninggalkan kantor. Padahal, mereka baru pindah ke sini sekitar semingguan juga sebelum ada berita itu,’’ tuturnya saat ditemui.
Petugas keamanan itu menuturkan, kalau ACT Jateng mengontrak rumah tersebut untuk kantor perwakilan. Sebab, sebelum ditempati ACT rumah tersebut berfungsi sebagai kafe, tapi karena sepi akhirnya tutup.
Merunut dari jejak digital, kantor ACT Jateng sebelumnya berlokasi di Jalan Dr Wahidin No 213 Kelurahan Kaliwiru, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Namun, sekitar pertengahan Juni, kantor ACT Jateng pindah di Jalan Rinjani Nomor 119C. Kemudian, baru menempati sekitar dua pekan di lokasi baru terkuak kasus penyelewengan dana oleh petinggi ACT.
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan terkait tutupnya kantor dan operasional, Humas ACT Jateng, Riski secara singkat membalas, ‘’Selamat siang. Off untuk sementara. Akan dikabarkan jika sudah mulai normal kembali. Terima kasih,’’ balasnya.
Begitu juga berdasarkan pantauan di Kantor ACT Cabang NTB, Sabtu (16/7/2022) sore, aktivitas di lembaga filantropi itu sudah tidak ada lagi. Pintu kantor berada di ruko Jalan Sriwijaya Nomor 80 J Kota Mataram lantai 2 itu ditutup.
Di bagian depan hanya ada satu mobil ambulans milik ACT terparkir. Namun tidak ada seorang pun di lokasi. Di mobil ambulans tersebut, logo ACT sudah ditutupi isolasi warna hitam.
Di Sumatra Utara, penutupan kantor ACT dilakukan sejak, Kamis (7/7/2022). “Dari kemarin kita sudah tutup, instruksi dari ACT pusat tidak boleh ada aktivitas. Kita mengikuti instruksi dari pusat saja," sebut Marketting Communication ACT Sumut Edi Purnomo lewat pesan singkat kepada IDN Times.
Selain menutup kantor, ACT Sumut juga menghentikan seluruh kegiatan mereka. Termasuk soal pengumpulan donasi publik. “Benar (dihentikan),” imbuh Edi.