Tak Tutup Permanen, U Turn Kedaton Sengaja Dibuat Sistem Buka Tutup

Panjang pendeknya jalur bukan pertimbangan dibuka Uturn

Bandar Lampung, IDN Times - Berbeda dengan U Turn di Jalan ZA Pagar Alam depan Universitas Darmajaya, di mana tempat penyeberangan kendaraan di sana telah ditutup secara permanen, U Turn di Kedaton Kompleks Pasar Koga terlihat banyak dilanggar oleh pengendara.

Menurut pantauan IDN Times, U Turn Kedaton di Jalan Teuku Umar tersebut telah diberi water barrier secara penuh seperti di Jalan ZA Pagar Alam. Namun di jam-jam tertentu terlihat water barrier tersebut sengaja digeser agar bisa dilalui oleh pengendara mulai dari sepeda motor dampai roda empat.

Tak terlihat pula petugas lalu lintas baik dari kepolisian maupun dinas perhubungan untuk menertibkan hal tersebut.

Baca Juga: Ngeri! 63 Hektare Lahan Bandar Lampung Terbakar Kurun 2 Bulan

1. U Turn Kedaton sengaja dibuat sistem buka tutup

Tak Tutup Permanen, U Turn Kedaton Sengaja Dibuat Sistem Buka TutupU Turn ZA Pagar Alam. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, Socrat Pringgadanu menyampaikan, khusus U Turn di Kedaton memang sengaja dibuat dengan sistem buka tutup.

“Di situ memang situasional ya, buka tutup. Adapun kita memang tutup U Turn itu, tapi atas pertimbangan lain-lain polantas dan dishub akhirnya mengadakan buka tutup,” katanya, Rabu (27/9/2023).

Ia menjelaskan, U Turn tersebut akan ditutup ketika jalur tersebut sedang padat, karena jika dibuka akan menimbulkan kemacetan lebih parah.

“Tapi ketika lengang jalannya, kita akan buka sehingga kendaraan yang mau menyeberang diperbolehkan lewat U Turn tersebut karena tidak akan menimbulkan kemacetan,” ujarnya.

2. Panjang atau pendeknya jalur bukan menjadi alasan adanya U Turn

Tak Tutup Permanen, U Turn Kedaton Sengaja Dibuat Sistem Buka TutupU Turn Kedaton. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Socrat juga menjelaskan, untuk membuka tutup U Turn bukan didasari pada panjang atau pendeknya jalur tersebut. Melainkan dari keadaan arus lalu lintasnya.

“Ada jarak antar U Turn yang pendek, karena memang kita memandangnya perlu dibuka di sana ya akan kita buka. Tapi misalnya ada jalur yang terlalu panjang tapi tidak perlu U Turn ya tidak akan kita buka,” jelasnya.

Salah satu pertimbangan perlu tidaknya U Turn tersebut yakni tingkat mobilitas kendaraan di jalan tersebut, serta kondisi di saat jam-jam krusial macet.

3. Rekayasa lalu lintas selalu dinamis

Tak Tutup Permanen, U Turn Kedaton Sengaja Dibuat Sistem Buka TutupIlustrasi jalan lingkungan di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Socrat menambahkan, terkait rekayasa lalu lintas khususnya di Bandar Lampung ini memang cenderung dinamis. Di mana sistem lalu lintas saat ini belum tentu sama dengan sistem lalu lintas kemarin maupun akan datang.

“Rekayasa lalu lintas itu kan memang dinamis ya, tidak bisa kita samakan tahun lalu dengan tahun ini, atau 5 tahun lagi. Selalu berubah-ubah karena melihat perkembangan juga,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Buka Layanan Kesehatan di 7 Pasar Tradisional

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya