Soal Obral Gelar Doktor Kehormatan, Unila: Penerima Punya Karya Ilmiah

Unila beri gelar kehormatan ke Herman HN dan Arinal Djunaidi

Bandar Lampung, IDN Times - Pemberian gelar Doktor Honoris Causa pada dua tokoh di Lampung dalam waktu berdekatan rupanya menimbulkan spekulasi adanya obral gelar doktor kehormatan oleh Universitas Lampung.

Menanggapi hal ini, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila, Suripto Dwi Yuwono menampik dan mengatakan tidak ada obral gelar doktor kehormatan dari Unila terhadap pihak manapun.

“Tidak ada yang seperti itu. Semuanya melalui proses, semua ada karyanya sehingga kami mempertimbangkan untuk memberikan gelar ini baik itu karya nyata maupun karya ilmiahnya,” kata Suripto dalam konferensi pers Unila, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga: Eks Wali Kota Herman HN Diberi Gelar Doktor Honoris Causa oleh Unila

1. Penerima gelar harus memiliki karya ilmiah berupa jurnal atau buku

Soal Obral Gelar Doktor Kehormatan, Unila: Penerima Punya Karya IlmiahHerman HN mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Suripto menjelaskan, memberikan contoh pemberian gelar doktor kehormatan pada Wali Kota Bandar Lampung Herman HN 2010-2021. Ia mengatakan tak hanya karya nyata, penerima gelar ini juga harus memiliki karya yang bisa disejajarkan dengan nilai akademik.

“Contohnya Pak Herman HN, beliau sudah memiliki empat buku yang diterbitkan dengan standar ISBN dan dua jurnal internasional,” jelasnya.

Dua jurnal internasional Herman HN tersebut antara lain berjudul ‘Analysis of Equitable Education Services Policy by the City Government of Bandar Lampung, Lampung Province, Indonesia’ diterbitkan pada Februari 2021 dalam International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, Volume 8, Issue 2, halaman 317-324.

Lalu ‘Identification of Flood Management due to Overflow Based on Geographies Information System (GIS) in Bandar Lampung City’ dalam Journal Of Basic and Applied Volume 56 halaman124-135.

“Kemudian buku yang berjudul ‘Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Kota Bandar Lampung’ (Percepatan Ekonomi Bandar Lampung Melalui Pembangunan Infrastruktur), ‘Kebijakan Pembangunan Bidang Kesehatan Kota Bandar Lampung’, dan ‘Kebijakan Pembangunan Bidang Pendidikan Kota Bandar Lampung’ pada Oktober 2021, serta ‘Menjawab Amanah Rakyat dengan Karya Bakti dan Bukti’ pada Januari 2021,” katanya.

2. Proses pemberian gelar Doktor Honoris Causa dilakukan melalui beberapa tahap

Soal Obral Gelar Doktor Kehormatan, Unila: Penerima Punya Karya IlmiahWarek 1 Unila membawa buku karya Herman HN. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain itu Suripto melanjutkan, pemberian gelar ini juga telah sesuai dengan Peraturan Menristek Dikti Nomor 6 Tahun 2015 tentang Statuta Unila dan Prosedur Pemberian Dr. (H.C.) dalam Peraturan Menristekdikti Nomor 65 Tahun 2016 tentang Gelar Doktor Kehormatan.

“Bahwa Unila dapat memberikan gelar tersebut kepada individu yang memiliki karya berkenaan dalam bidang kemasyarakatan, kebudayaan, agama, atau seni sesuai perundang undangan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pemberian gelar ini juga sudah dicanangkan sejak lama dan kampus telah mempertimbangkan siapa tokoh yang layak untuk mendapatkan gelar kemudian rekomendasinya akan dinilai oleh tim prodi doktor.

“Jadi tidak semua prodi doktor boleh memberikan gelar tersebut. Selain itu juga ada penilaian dari pihak kementerian sehingga pemberian gelar ini tidak bisa diberikan secara mudah kepada siapapun,” ujarnya.

3. Penghargaan selama Herman HN menjabat wali kota juga menjadi pertimbangan

Soal Obral Gelar Doktor Kehormatan, Unila: Penerima Punya Karya IlmiahHerman HN diberi gelar Doktor Honoris Causa. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain karya nyata dan ilmiah, beberapa penghargaan Herman HN ketika ia menjabat sebagai Wali Kota Bandar Lampung ke 10 juga menjadi pertimbangan Unila memberikan gelar tersebut.

“Di masa menjadi wali kota kesepuluh, Herman HN telah mendapatkan banyak penghargaan di antaranya adalah Piagam Penghargaan bidang Pendidikan "Dana Wira Tama Anugerah" dari Rektor Universitas Lampung, Penghargaan bidang Pendidikan "Adi Karsa Madya" dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan beberapa penghargaan dari kementerian,” paparnya.

Menitik beratkan tiga program pembangunan yakni infrastruktur perkotaan, pendidikan, dan kesehatan akhirnya gelar Doktor Honoris Causa diberikan untuk Herman HN.

4. Herman HN akan terus berkarya dalam bidang politik

Soal Obral Gelar Doktor Kehormatan, Unila: Penerima Punya Karya IlmiahHerman HN dan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Herman HN mengucapkan terima kasih kepada Unila dan semua pihak atas gelar yang diberikan padanya saat ini. Ia pun mengaku banyak mendapat dukungan dari istri yakni Eva Dwiana bahkan sebelum ia menjabat sebagai wali kota.

“Khususnya pada istri saya, yang telah mendukung saya bahkan sejak sebelum saya jadi Wali Kota Bandar Lampung,” katanya.

Ia mengatakan tak akan berhenti berkarya ke depannya dan akan terus melakukan pembangunan khususnya untuk Bandar Lampung dalam bidang politik.

Baca Juga: Duka Keluarga Pelajar Bandar Lampung Tewas Korban Tawuran: Kami Syok!

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya