Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan Wirausaha

Ada jurusan kriya tekstil, kriya kayu dan kriya logam

Bandar Lampung, IDN Times - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu pilihan jenjang pendidikan favorit di Indonesia, termasuk di Lampung. SMK banyak dipilih karena lulusannya sudah siap bekerja tanpa harus berkuliah terlebih dahulu.

Menurut data Kemendikbud tahun ajaran 2023/2024 jumlah siswa SMK di Lampung secara keseluruhan ada 150.865 siswa. Sayangnya jumlah siswa laki-laki masih dominan yakni 57,7 persen atau 87.104 siswa, sedangkan 42,3 persennya atau 63.761 siswa adalah perempuan.

Beberapa orang awam mungkin hanya tahu beberapa jurusan populer SMK saja seperti akuntansi, teknik komputer jaringan atau teknik mesin. Padahal, ada banyak sekali jurusan SMK menarik dan sangat jarang bisa ditemui di banyak sekolah.

Salah satunya adalah Jurusan Kriya. SMKN 5 Bandar Lampung merupakan satu-satunya SMK negeri di Lampung memiliki jurusan tersebut. Tak hanya itu, bahkan dua program studi jurusan tersebut hanya bisa ditemukan di SMK ini.

Yuliana, salah satu guru di Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil SMKN 5 Bandar Lampung mengatakan, Jurusan Kriya tak hanya mengajarkan siswa membuat karya, namun tujuan utamanya adalah menciptakan wirausahawan muda dimana siswa dapat menciptakan produk layak jual kepada masyarakat.

“Jadi bukan siswa yang hanya mahir dalam tugasnya, tapi di jurusan ini kami ingin siswa ini akhirnya bisa membuat produk yang bisa dijual di masyarakat. Jadi tak hanya belajar cara membuat, tapi juga belajar memikirkan peluang pasar, target atau konsumen, produknya harus layak jual, sampai berdagang secara langsung,” katanya, Jumat (17/11/2023).

1. Tiap mata pelajaran saling berkaitan agar siswa dapat menghasilkan produk berkualitas

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaBatik dengan ornamen Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Yuliana menyebutkan, Tahun Ajaran (TA) 2023/2024 jumlah siswa Jurusan Kriya Tekstil ada 61 siswa. Prodi ini mengajarkan tentang menjahit, membatik, menyablon, membordir, hingga menenun.

Secara umum SMKN 5 Bandar Lampung menerapkan sistem 70:30 untuk kegiatan praktik dan teorinya. Sehingga siswa lebih banyak melakukan eksperimen terhadap calon produknya. Namun itu kembali pada jurusan masing-masing.

“Kalau di Tekstil, guru-guru biasanya saling kerja sama untuk tugas siswa. Misalnya saya kan guru membatik, saya minta tolong ke guru menjahit supaya batik hasil karya anak ini bisa dijahit dan menghasilkan produk. Jadilah semester ini anak-anak akan buat totebag dari kain batik mereka,” paparnya.

2. Tidak boleh asal mendesain

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaSiswa jurusan kriya tekstil SMKN 5 Bandar Lampung. (IDN Times/istimewa)

Yuliana menyampaikan, dirinya selalu menanamkan nilai kewirausahaan pada siswanya. Terutama dalam mendesain produk. Tak boleh asal gambar, desain harus bisa disukai oleh target market.

“Biasanya kalau anak sudah selesai mendesain, saya akan tanyakan pada mereka, mereka mau gak kira-kira beli produk yang dia desain itu. Kalau gak mau, saya akan suruh mereka ulang mendesain. Karena buat apa kalau asal buat tapi gak punya nilai jual?” katanya.

Ia juga mengatakan, tak melarang siswanya berwirausaha sendiri di sekolah. Karena menurutnya, hal itu bisa membawa dampak positif bagi siswa seperti memberikan pengalaman berdagang.

Baca Juga: Akses Faskes Penyakit Genetik Talasemia Semakin Baik di Lampung

3. SMK 5 jadi satu-satunya sekolah menyediakan Jurusan Kriya Kayu dan Kriya Logam

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaSiswa jurusan kriya kayu SMKN 5 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain Kriya Tekstil, program studi Jurusan Kriya lainnya adalah Kriya Logam. Berbanding terbalik dengan Kriya Tekstil di mana lebih banyak siswa perempuan, prodi ini lebih banyak siswa laki-laki. Meski begitu tetap ada siswa perempuan di jurusan tersebut.

Diketahui jumlah siswa di prodi ini pada TA 2023/2024 ada sebanyak 36 siswa. Meningkat jauh dibanding tahun sebelumnya yang kini hanya tersisa 18 siswa saja. Sedangkan untuk Kriya Kayu, ada sekitar 30an siswa baru diterima tahun ini.

“Untuk SMK negeri, jurusan kriya satu-satunya hanya ada di SMK 5 saja. Karena memang ada satu SMK swasta yang juga punya Kriya Tekstil. Tapi kalau jurusan Kriya Logam dan Kayu, di Lampung ini gak ada kecuali di SMK 5 saja,” kata Ketua Jurusan Kriya Kayu SMKN 5 Bandar Lampung, Alhari.

Produk Kriya Logam di antaranya adalah membuat perhiasan seperti bros, gantungan kunci, hiasan dinding berbagai ukuran dan bentuk, dan sebagainya. Sedangkan produk unggulan Kriya Kayu adalah hiasan dinding ornamen khas Lampung.

4. Minimnya kompetisi khusus kriya SMK di Indonesia tingkat provinsi maupun nasional

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaSiswa jurusan kriya logam SMKN 5 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Untuk prestasi, Jurusan Kriya banyak menorehkan prestasi pada ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS). Kriya Logam dan Kayu pernah memenangkan juara mulai dari juara harapan 1, juara 3, bahkan runner up.

"Tapi itu sudah lama karena LKS sejak 2018 itu kalau tidak salah sampai sekarang belum ada lagi. Memang untuk kompetisi khusus SMK ini sedikit sekali ya,” katanya.

Ia pun berharap ke depan akan banyak kompetisi-kompetisi kriya untuk siswa SMK. Sehingga para siswa SMK dapat bersaing dengan sehat sekaligus menjalin persahabatan.

5. Alumni dan prospek kerjanya

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaSiswa jurusan kriya tekstil SMKN 5 Bandar Lampung. (IDN Times/istimewa)

Prospek kerja utama dari SMKN 5 tentu adalah menciptakan pengusaha baru di Lampung. Namun selain itu siswa juga bisa menjadi tenaga pengajar, atau bekerja di perusahaan.

“Utamanya tentu kita ingin mereka punya usaha sendiri. Tapi sebenarnya banyak juga peluang kerja lainnya seperti bekerja di perusahaan atau jadi pengajar. Tentu guru ini juga dibutuhkan ya karena guru juga ada masa pensiunnya,” ujarnya.

Menurut Alhari, peran berdirinya SMKN 5 ini juga sangat mewarnai kondisi kriya di Lampung. Ia mengklaim hampir semua pelaku usaha kriya ornamen Lampung adalah alumni SMKN 5.

Ia menambahkan, beberapa pengusaha batik dan kain Lampung juga merupakan alumni SMKN 5. Salah satunya adalah rumah produksi kain Lampung terkenal yakni House Tapis Citra.

6. Beberapa event atau upaya sekolah memasarkan karya siswa

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaKarya jurusan kriya kayu SMKN 5 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Tak hanya disimpan dan dilupakan, karya-karya siswa ini juga laku dipasaran. Alhari menyebutkan ada beberapa event sekolah agar anak bisa menjual produknya. Di antaranya adalah event karya akhir siswa kelas 12.

“Itu event besar sekali. Karena bahkan sebelum dibuka pamerannya tapi sudah banyak pecinta kriya yang mau lihat karya anak dan beli. Walau gak bisa langsung dibawa pulang karena harus nunggu pameran selesai,” imbuhnya.

Kemudian ada program jualan ke SMP asal. Siswa diminta untuk menjual secara langsung ke SMPnya dulu. Lalu sekolah juga bekerja sama dengan UMKM lokal untuk menitipkan produk di stand atau storenya, serta terbaru ada job fair.
 

7. Alasan para siswa memilih jurusan kriya

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaSiswa kriya tekstil SMKN 5 Bandar Lampung, Alicia. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Alicia Amanda Putri, siswa kelas 10 Jurusan Tekstil ini mengatakan, memilih SMK jurusan Kriya Tekstil karena dirinya sudah lama bercita-cita memiliki butik sendiri. Selain itu SMK dipilihnya karena ia bisa langsung bekerja tanpa harus kuliah lagi.

“Saya pilih SMK supaya setelah selesai bisa langsung kerja. Kebetulan tetangga saya juga alumni SMK 5 dan saya lihat dia mudah banget dapat kerja, jadi saya mantap lanjut ke sini,” ujarnya.

Lain dengan Alicia, Subki yakni siswa jurusan Kriya Tekstil kelas 11 mengatakan, memilih jurusan tersebut karena orang tuanya memiliki usaha dibidang fashion.

“Awalnya saya ambil TKJ di SMK 4, cuma saya gak lolos dan akhirnya masuk sini dengan pertimbangan ibu saya punya usaha butik, jadi saya pilih jurusan tekstil,” katanya.

8. Profil singkat SMKN 5 Bandar Lampung

Satu-satunya di Lampung, Jurusan Kriya SMKN 5 Balam Ciptakan WirausahaSMKN 5 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

SMKN 5 Bandar Lampung pertama kali berdiri dengan nama SMIK (Sekolah Menengah Industri Kerajinan) pada 1993. Saat itu SMIK Bandar Lampung belum memiliki gedung sendiri sehingga bergabung dengan SMKN 2 Bandar Lampung.

Setelah dua tahun beroperasi, akhirnya SMIK mendapatkan gedung sekolahnya sendiri dan pindah ke lokasi SMKN 5 Bandar Lampung yakni di Kecamatan Sukabumi.

Sekolah ini memiliki tujuh ekskul yakni karate, silat, film terdiri dari fiksi dan dokumentasi, kemudian ada seni tari, seni lukis, paskibra, dan pramuka. Ekskul paling diminati oleh siswa adalah seni lukis khususnya dari siswa kriya.

Baca Juga: Traveler Lampung Sepakat K3 Tempat Wisata Perlu Perhatian Lebih

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya